Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Wednesday, February 17, 2016

Draf Naskah Drama Permadi-Prameswari

Tokoh Raden Permadi diperankan oleh Muhammad Ibnu Najib

Sebelum menulis secara lengkap naskah drama, aku membuat drafnya dulu. Berikut ini draf naskah drama yang berjudul "Permadi-Prameswari"

Sinopsis Cerita
Kasultanan Demak mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang perdagangan, pertanian, maupun pelayaran. Pelabuhan yang dibangun menjadi pusat perdagangan dengan pedagang-pedagang dari luar Tanah Jawa. Lahan-lahan pertanian yang dibuka menghasilkan hasil bumi yang melimpah. Tata aturan yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah ditegakkan untuk menjamin keamanan dan ketertiban. Rakyat hidup tenteram dan makmur.

Penyebaran agama Islam berjalan pesat, baik di daerah pesisir pantai maupun di pedalaman. Beberapa kerajaan sekitar pun menerima ajaran Islam, lalu tunduk di bawah kekuasaan Sultan Demak sebagai Khalifatullah ing Tanah Jawi. Keadaan tersebut membuat sebagian kecil raja-raja di Jawa menjadi was-was dan menaruh kebencian. Salah satunya yaitu Prabu Prajaka yang sangat membenci Kasultanan Demak.

Prabu Prajaka mempunyai putra bernama Raden Permadi. Raden Permadi adalah pemuda yang tampan, baik budinya, dan pemberani. Raden Permadi jatuh cinta kepada seorang wanita cantik bernama Prameswari, putri salah satu senopati Kasultanan Demak, Senopati Priyambaka. Begitupun dengan Prameswari, menaruh hati juga kepada putra mahkota yang berbudi halus itu. Namun, mereka tak mungkin bersatu. Meskipun menaruh rasa suka, Prameswari tak mau menikah dengan Raden Permadi karena Prameswari beragama Islam, sedangkan Raden Permadi masih menganut agama lama. Lagi pula, ayah Raden Permadi, Prabu Prajaka, sangat memusuhi Kasultanan Demak.

Prabu Prajaka bersama Patih Sulindra dan para senopatinya membuat rencana penyerangan ke Kasultanan Demak. Raden Permadi ingin menggagalkan rencana itu, namun tekad ayahnya tak bisa diundurkan. Raden Permadi merasa bimbang. Jika peperangan terjadi, ia harus membela siapa. Membela ayah dan negerinya tercinta ataukah membela kekasih hatinya, Prameswari.

Pasukan Prabu Prajaka menyerang Kasultanan Demak. Senopati Priyambaka, yang ditunjuk sebagai senopati utama, menghadang di garis depan. Pertemupuran berjalan sengit. Korban berjatuhan. Prabu Prajaka dan Senopati Priyambaka melakukan perang tanding. Keduanya sama-sama hebat. Dalam kemelut perang itu, Raden Permadi menengahi pertempuran antara ayahnya dengan Senopati Priyambaka. 


Raden Permadi membujuk ayahnya untuk menghentikan pertempuran. Raden Permadi menerangkan bahwa ia mencintai putri dari Senopati Priyambaka. Dikatakan pula oleh Raden Permadi bahwa ia sudah memeluk Islam. Prabu Prajaka luluh hatinya. Ia tersadar kebenciannya selama ini tidaklah beralasan. Akhirnya, pertempuran dihentikan. Prabu Prajaka dan Senopati Priyambaka sepakat untuk menikahkan anak mereka.



PEMBABAKAN




Alokasi waktu yang disediakan untuk pementasan drama ini sekitar 30 menit. Aku harus membayangkan adegan demi adegan setiap babaknya sehingga waktu pementasan yang terbatas itu bisa cukup untuk menyampaikan keseluruhan cerita.

Awalnya aku akan menjadikannya 4 babak. Namun, waktu yang terbatas dan berdasar pementasan yang pernah dilakukan, 4 babak terlalu lama sedangkan cerita harus dipadatkan. Oleh karena itu, aku memutuskan membuatnya menjadi 3 babak. 

Membuat cerita menjadi 3 babak tidak pula menjadi pekerjaan yang mudah. Setiap babaknya harus mengandung alur yang penting. Babak pertama berisi latar belakang dan pengenalan tokoh secara umum. Dengan demikian, pada babak pertama ini akan lebih banyak dialog. Di babak pertama ini pula, konflik mulai muncul.

Babak kedua puncak konflik. Adegan masih didominasi dialog, tapi dengan penambahan unsur ketegangan. Pada babak ketiga, konflik memuncak, kemudian penyelesaian. Dialog dan gerak (adegan perang) berimbang di babak ketiga ini. Berikut ini hasil pembabakan yang aku susun.
 


Babak 1
Prameswari beserta para dayang (Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Ungu, Bawang Bombay) bercengkrama di kaputren. Datanglah Raden Permadi beserta tiga pengawalnya. Raden Permadi berdialog dengan Prameswari. Raden Permadi mengungkapkan perasaannya dan keinginannya untuk menyunting Prameswari. Namun, Prameswari menolak karena perbedaan agama. Raden Permadi pergi membawa duka. Ayah Prameswari, Senopati Priyambaka datang mengabarkan bahwa ia ditunjuk sebagai senopati utama dalam menghadapi serangan Prabu Prajaka.

Babak 2
Prabu Prajaka beserta Pratih Sulindra dan ketiga senopatinya bermusyawarah membuat rencana penyerangan ke Demak. Raden Permadi datang dan membujuk ayahnya agar mengurungkan penyerangan itu, namun, Prabu Prajaka tetap bersikeras akan menyerang Demak. Prabu Prajaka beserta Pratih Sulindra dan ketiga senopatinya meninggalkan ruangan. Tinggal sendiri Raden Permadi meratapi nasibnya yang menanggung dilemma.


Babak 3
Pasukan Prabu Prajaka dan Senopati Priyambaka berhadap-hadapan. Terjadi pertempuran yang sengit. Pasukan Prabu Prajaka dan Senopati Priyambaka saling menyerang. Di tengah kecamuk perang itu, Raden Permadi datang menengahi. Prameswari pun datang membujuk ayahnya.
Raden Permadi mengatakan bahwa ia mencintai putri dari Senopati Priyambaka. Raden Permadi juga mengatakan bahwa ia sudah memeluk agama Islam.
Raden Permadi dan Prameswari berdialog meratapkan cinta mereka yang tak bisa diwujudkan karena permusuhan Prabu Prajaka dengan Demak. Akhirnya, Prabu Prajaka luluh hatinya dan menghentikan peperangan.



Setelah selesai menyusun draf, aku menyusun naskah drama. Dialognya tidak aku buat panjang-panjang. Yang penting pesannya tersampaikan. Naskah drama ini mengalami beberapa revisi. Naskah drama ini selengkapnya dapat dibaca di sini.


 

0 komentar:

Post a Comment