Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Wednesday, June 28, 2017

Kutipan (Quote) Novel Sunset & Rosie Karya Tere Liye

Kutipan (Quote) Novel Sunset & Rosie Karya Tere Liye

Novel ini terbit pertama kali tahun 2011. Buku yang saya miliki adalah cetakan ke-20 tahun 2017. Wow... Berarti dalam 1 tahun novel ini cetak ulang 2-3 kali. Best seller lah pokoknya.

Bagi pembaca yang sentimental, novel ini bakal mengaduk-aduk perasaannya. Dengan mudah ia akan jatuh cinta pada tokoh-tokohnya, juga jalan ceritanya yang bertaburan refleksi-refleksi perasaan atas kenangan.

Banyak kutipan-kutipan menarik di dalam novel Sunset & Rosie. Di antaranya sebagai berikut.

Aku tenggelam dengan segala aktivitas pekerjaan. Membutuhkan seluruh kesibukan untuk membunuh semua perasaan yang terlanjur datang. (hlm 9)
Kata orang bijak, kita tidak pernah merasa lapar untuk dua hal. Satu, karena jatuh cinta. Dua, karena kesedihan mendalam. (hlm 66) 
Aku harus segera menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Berat sekali melakukannya, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik. (hlm 68) 
Menangis dalam tidur. Kalau kalian tahu maksudnya itu sungguh lebih menyakitkan. Kaliam tidur, tetapi menangis dalam mimpi. Kalian tidur tapi hati tetap terisak sendu. (hlm 75) 
Aku tahu apa artinya sebuah kesedihan, aku pernah mengalaminya. Percuma berdiri di sini sepanjang hari, sepanjang tahun, tidak akan membantu. Tidak ada yang bisa membantu selain waktu. Tetapi agar waktu berbaik hati, kita juga harus berbaik hati kepadanya, dengan menyibukkan diri. (hlm 79-80)
Saat kau pergi, seseorang akan baru merasa kehilangan, dan dia mulai bisa menjelaskan apa yang sesungguhnya dia rasakan. (hlm 410)



0 komentar:

Post a Comment