Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Thursday, June 20, 2019

Mencari Makna Pendidikan



Saya menjadi guru sudah lima tahun. Sampai sekarang saya masih bertanya-tanya tentang makna pendidikan.

Saya mengajar murid-murid, membaca buku-buku pendidikan, mengikuti diklat-diklat, merenungi jejak langkah pendidikan. Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab ihwal pendidikan.

Sekolah-sekolah menjaring calon peserta didik dengan tes ataupun nilai akademis pada jenjang sebelumnya. Sekolah-sekolah favorit --yang bagus dalam akademisnya-- menerima peserta didik yang pandai-pandai. Bahkan, banyak yang tak tertampung di sekolah idaman tersebut dan mesti rela bersekolah di sekolah yang prestise-nya lebih di bawah.

Peserta didik yang nilai akademisnya pas-pasan atau justru terlalu rendah, harus nenerima diterima di sekolah pinggiran atau sekolah yang "mutunya" dipandang rendah.

Sekolah favorit mendapatkan murid-murid yang pandai sehingga prestasinya semakin meningkat saja. Sekolah-sekolah di range bawah mendapatkan murid yang pas-pasan hingga harus berusaha keras sekadar untuk memberikan nilai KKM.

Apakah makna pendidikan?

Murid-murid di tingkat akhir mesti menghadapu berbagai ujian. Konsentrasi mereka diarahkan sepenuhnya untuk menghadapi ujian akhir.

Mereka mengikuti jam tambahan, latihan soal, tryout, dan sebagian mengikuti bimbingan belajar di luar. Semua dilakukan demi menghadapi tes tulis yang menguji pengetahuan beberapa mata pelajaran.

Apa makna pendidikan?

Murid-murid dikondisikan untuk meraih nilai maksimal pada beberapa mata pelajaran. Tak ada yang mencemooh jika nilai mereka tidak menjangkau KKM pada mata pelajaran, misalnya, muatan lokal, olahraga, atau seni budaya.

Jika mereka mendapat nilai di bawah KKM pada mata pelajaran "penting", misalnya Matematika atau IPA, orang-orang akan memberikan stigma bodoh pada mereka.

Apa makna pendidikan?

Murid-murid diberi materi pelajaran yang sama sekali tidak mereka pahami apa manfaatnya bagi mereka. Materi itu terlalu abstrak. Tidak ada upaya untuk membawa murid-murid mengenal, memahami, dan mencintai pelajaran tersebut.

Materi pelajaran yang sebenarnya penting menjadi hal yang tak berguna bagi murid-murid. Mereka menghafalkannya hanya karena disuruh dan agar bisa menjawab soal ujian. Mereka terpisah dari materi pelajaran tersebut. Pengetahuan dari hasil belajarnya tidak sampai masuk ke dalam hatinya. Ia sekadar menempel di kepala yang dengan mudah akan hilang.

Apa makna pendidikan?

Setiap beberapa tahun ada perubahan kurikulum yang diikuti oleh perubahan standar kompetensi dan turunannya. Mereka diminta untuk bisa menguasai kompetensi ini, menghafal materi itu, dan mencapai indikator yang telah ditentukan. "Kuasailah semua kompetensi ini dan kamu akan sukses," demikian doktrin yang mereka dapatkan. Kira-kira, untuk apa?

Apa makna pendidikan?

Saya melihat beban-beban belajar yang dipikulkan di atas pundak murid-murid telah merenggut masa keceriaan mereka, menyerabut kegembiraan masa muda, dan memangkas potensi dan bakat mereka.

Saya sudah menjadi guru selama lima tahun dan sampai sekarang masih bertanya-tanya: apa makna pendidikan.


***
Sukrisno Santoso
Sukoharjo, 2 Mei 2018


0 komentar:

Post a Comment