Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Monday, July 22, 2019

Jangan Jadikan Buku Paket sebagai Satu-satunya Sumber


Selama ini buku paket mata pelajaran didudukkan selayaknya "kitab suci" bagi umat pendidikan. Buku paket dijadikan satu-satunya rujukan, satu-satunya sumber kebenaran dan sumber ilmu.

Buku paket yang tebal --semakin ke sini semakin tebal saja-- dengan bahasa kaku yang menjemukan menjadi sajian utama para siswa. Guru menyajikannya, siswa menyantapnya.


Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan buku paket sebagai satu-satunya sumber belajar adalah ketinggalan zaman. Sumber belajar sungguh melimpah dan --dengan bantuan teknologi-- relatif mudah dijangkau.

Buku-buku umum yang popular, yang berbentuk ensiklopedi, komik, ataupun novel bisa dijadikan sumber belajar. Selain buku, alam sekitar menyediakan sumber belajar yang seakan tiada habisnya. Jaringan internet juga menawarkan beragam sajian digital yang dengan mudah bisa diakses, bahkan oleh murid SD sekalipun.

Dalam menggunakan sumber belajar itu memang diperlukan seorang guru sebagai pembimbing agar sumber belajar yang digunakan tepat guna.

Berikut ini sebuah kelas pembelajaran alternatif yang bisa dicoba. Setelah menjelaskan kompetensi yang hendak dicapai, guru memfasilitasi siswa untuk mencari dan menemukan sumber belajar masing-masing (atau secara berkelompok). Guru membimbing dan mengarahkan siswa agar dapat menggunakan sumber belajar secara optimal. (Hal ini tentu saja memerlukan waktu sehingga siswa perlu melakukannya di luar sekolah.)

Dalam pembelajaran di kelas, para siswa (secara berkelompok) bisa mempresentasikan sumber belajarnya kepada teman-temannya dan menjelaskan apa yang dapat dipelajari dari sumber belajar tersebut. Dengan demikian, siswa akan memiliki wawasan dan pegetahuan yang luas terkait kompetensi yang dipelajarinya.

Saya ambil contoh dalam pembelajaran puisi. Siswa bisa diminta mencari sumber-sumber belajar yang tersedia, di antaranya:
  • buku-buku kumpulan puisi
  • puisi-puisi dari majalah dan koran
  • puisi-puisi dari internet
  • pentas pembacaan puisi
  • video rekaman pembacaan puisi dari internet
  • video rekaman pembacaan puisi oleh anak kecil dan orang dewasa.
  • hasil wawancara dengan penulis puisi
  • acara penganugerahan penghargaan penyair
  • lomba penulisan dan pembacaan puisi
  • lirik lagu (yang bentuknya seperti puisi)
  • film atau animasi yang membahas puisi

Dan masih banyak sumber belajar lainnya. Ketika di kelas, sumber belajar tersebut dipresentasikan dan dibahas untuk menggali ilmu di dalamnya yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Jadi, kita bisa menggunakan belajar dari banyak sumber. Buku paket hanyalah salah satunya. Kita harus bisa memanfaatkan alam sekitar dan teknologi secara maksimal sebagai sumber belajar.


***
Sukoharjo, 6 Mei 2019


0 komentar:

Post a Comment