tag:blogger.com,1999:blog-1353060911121278592024-02-26T07:49:35.009-08:00Catatan Kecilwww.sukrisnosantoso.comSukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/03784462234400989895noreply@blogger.comBlogger218125tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-21636086762153996982024-01-31T23:12:00.000-08:002024-01-31T23:12:16.678-08:00Teks Pidato "Menggagas Penghematan Air Bersih di Sekolah"<div class="separator" style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFxhi8IRZ8JherXh1KG1NFnC7sawAbZkwS1ke77nvAHrxcDPB6B1hiEJqW6E2n6Bqu5L2TherZ2fiUPFRbPd2d1T2P4wrMFp96F38WPRiUjR9U_TPc-2UCZ51-zJX2b9_95FCX_MwuP8VeTSfIPjXXNpqcwke0LIpg_bXJgPb4G11yNzOnu79_A7xnaiM/s4000/IMG_20240109_144445.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="4000" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFxhi8IRZ8JherXh1KG1NFnC7sawAbZkwS1ke77nvAHrxcDPB6B1hiEJqW6E2n6Bqu5L2TherZ2fiUPFRbPd2d1T2P4wrMFp96F38WPRiUjR9U_TPc-2UCZ51-zJX2b9_95FCX_MwuP8VeTSfIPjXXNpqcwke0LIpg_bXJgPb4G11yNzOnu79_A7xnaiM/w400-h299/IMG_20240109_144445.jpg" width="400" /></a></div><br />Salam Sejahtera untuk seluruh teman-teman yang saya cintai, serta kepada guru dan staff yang hadir dalam kesempatan yang berbahagia ini. Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadiran kita di sini. <br /><br />Hari ini, saya ingin berbicara mengenai suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita, yakni penghematan air bersih baik di rumah maupun di sekolah.<br /><br />Sebagian besar dari kita mungkin sering kali menganggap sepele soal penggunaan air bersih. Namun, apakah kita menyadari bahwa air bersih merupakan salah satu sumber daya yang tidak dapat diperbarui dengan mudah? Dilansir dari kompas.id, United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyebut, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak di dunia semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data statistik global, sekitar 1 miliar lebih penduduk dunia belum mampu mengakses air bersih dan sanitasi yang layak hingga saat ini.<br /><br />Mari kita lihat pada aspek penggunaan air di rumah. Hasil survei yang dilakukan Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta karya, Departemen PU tahun 2006 menunjukkan bahwa pemakaian air rata-rata rumah tangga di perkotaan di Indonesia sebesar setiap orang 144 liter perharinya. Pemakaian terbesar adalah untuk keperluan mandi sebesar 60 liter perhari perorang atau 45 persen dari total pemakaian air. Ini adalah angka yang cukup mengkhawatirkan, mengingat masih banyak daerah yang kekurangan pasokan air bersih. Kita sebagai siswa SMP punya peran penting dalam penghematan ini. Misalnya, kita bisa menggunakan air secukupnya ketika mandi atau menutup keran ketika sedang menyikat gigi.<br /><br />Berikutnya, bagaimana penggunaan air bersih di sekolah? Berdasarkan penelitian A. Hadian Pratama Hamzah dari Universitas Terbuka tentang penggunaan air bersih di salah satu sekolah SMP, volume konsumsi air terbesar digunakan untuk kegiatan wudu, buang air kecil, dan cuci tangan. Kita bisa berkontribusi dengan cara memastikan bahwa proses-proses ini dilakukan dengan efisien, dan mendidik teman-teman kita untuk tidak menyia-nyiakan air dalam kegiatan sehari-hari di sekolah.<br /><br />Mari kita melihat dampak positif dari penghematan air. Selain membantu menjaga ketersediaan air bersih untuk masa depan, penghematan air juga dapat mengurangi tagihan air di rumah dan di sekolah. Ini adalah langkah yang sangat praktis dan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Selain itu, kita bisa menjadi pelopor perubahan di lingkungan kita dan menginspirasi orang lain untuk ikut serta dalam upaya penghematan air.<br /><br /> Sebagai penutup, mari kita semua berkomitmen untuk menjadi agen perubahan dalam penghematan air bersih. Dengan tindakan sederhana seperti memperbaiki keran yang bocor, menggunakan air secara bijak, dan menyebarkan kesadaran kepada teman-teman kita, kita dapat memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendengarkan pidato saya hari ini. Semoga kita dapat bersama-sama menjaga air bersih untuk masa depan yang lebih baik. Sampai jumpa, dan salam sejahtera untuk kita semua.<div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br />Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-91366200052330590122023-08-27T08:43:00.005-07:002023-08-27T08:43:37.515-07:0023 Pelajaran Tentang Kebahagiaan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4eHTv_VT4cgHAmbKw8alXBqv3mT9G2hVdxhhdTm5MYNjQkPrM7tbEKhikUnolt58mluKYgbEs9CeD4PtHsWcQVPAbEdB_j72w3CcC3EGagN5F32m-Zq8-ourifCM-wjafhKX58eOuweX1E6sbAE8pW8JZtOcOkDkRxculdTdUA1oweYAthDVGUPjYpwQ/s2048/31408319_1444500572322823_3186345488538402816_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4eHTv_VT4cgHAmbKw8alXBqv3mT9G2hVdxhhdTm5MYNjQkPrM7tbEKhikUnolt58mluKYgbEs9CeD4PtHsWcQVPAbEdB_j72w3CcC3EGagN5F32m-Zq8-ourifCM-wjafhKX58eOuweX1E6sbAE8pW8JZtOcOkDkRxculdTdUA1oweYAthDVGUPjYpwQ/s320/31408319_1444500572322823_3186345488538402816_n.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br />Hasil Pencarian Makna Kebahagiaan oleh Hector<br /><br /></span><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 1:<br />"Membuat perbandingan bisa merusak kebahagiaan."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 2:<br />"Kebahagiaan sering kali datang di saat-saat yang paling tidak terduga."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 3:<br />"Banyak orang yang melihat kebahagiaan hanya berada di masa depan."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 4:<br />"Banyak orang mengira bahwa kebahagiaan itu berasal dari kemampuan mendapatkan kekuasaan lebih besar atau uang lebih banyak."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 5:<br />"Terkadang kebahagiaan itu adalah tidak mengetahui seluruh kenyataan yang ada."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 6:<br />"Kebahagiaan adalah sebuah perjalanan jauh di pegunungan yang indah dan asing."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 7:<br />"Memikirkan kebahagiaan sebagai sebuah tujuan merupakan kekeliruan."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 8:<br />"Kebahagiaan adalah kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 8b:<br />"Ketidakbahagiaan adalah terpisahkan dari orang-orang dicintai."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 9:<br />"Kebahagiaan adalah mengetahui keluarga kita tidak kekurangan apapun."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 10:<br />"Kebahagiaan adalah melakukan pekerjaan yang kita senangi."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 11:<br />"Kebahagiaan adalah memiliki rumah dan kebun sendiri."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 12:<br />"Lebih sulit untuk merasa bahagia di sebuah negara yang dipimpin oleh orang-orang jahat."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 13:<br />"Kebahagiaan adalah merasa berguna bagi orang lain."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 14:<br />"Kebahagiaan adalah dicintai karena diri kita apa adanya."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 15:<br />"Kebahagiaan hadir ketika kita merasa benar-benar hidup."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 16:<br />"Kebahagiaan adalah mengetahui cara merayakan sesuatu."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 17:<br />"Kebahagiaan adalah peduli terhadap kebahagiaan orang-orang yang kita cintai."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 19:<br />"Matahari dan laut membuat semua orang bahagia."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 20:<br />"Kebahagiaan adalah cara pandang terhadap sesuatu."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 21:<br />"Persaingan meracuni kebahagiaan."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 22:<br />"Wanita lebih peduli untuk membuat orang lain bahagia dibandingkan pria."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pelajaran 23:<br />"Kebahagiaan berarti memastikan bahwa orang-orang yang berada di sekeliling kita bahagia."<br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">*<br />Pelajaran 18 yang dicoret oleh Hector:<br />"Kebahagiaan bisa berarti kebebasan untuk mencintai lebih dari satu wanita pada saat bersamaan."</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-10013916905138012632023-08-27T08:40:00.003-07:002023-08-27T08:40:50.922-07:00Indonesia dalam Novel The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmjCIIunbCOhZeQMpOuPfX4wlOXpClglREheEH1Q6Mm5yw0-KRM-u-80CLrejJLXp56HTM7RMqLMncxk96ZW7oi2OKStQb5EpWbqSI30aLqSE8OqMRrudVeFWFMKGkpfPuLUcVtpWO9leLePJxbhzhse-CPlup_mv8ajKlJXO1OYQw8GRAVeKQtzfKxhM/s2048/30124627_1425649217541292_6307129564023750656_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmjCIIunbCOhZeQMpOuPfX4wlOXpClglREheEH1Q6Mm5yw0-KRM-u-80CLrejJLXp56HTM7RMqLMncxk96ZW7oi2OKStQb5EpWbqSI30aLqSE8OqMRrudVeFWFMKGkpfPuLUcVtpWO9leLePJxbhzhse-CPlup_mv8ajKlJXO1OYQw8GRAVeKQtzfKxhM/s320/30124627_1425649217541292_6307129564023750656_n.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><span style="font-family: arial;">Novel The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared adalah karya Jonas Jonasson, seorang penulis Swedia. Novel ini menceritakan petualangan Allan Karlson di beberapa negara untuk kepentingan mengajarkan cara membuat bom, dimasukkan dalam kamp konsentrasi, atau sekadar untuk berlibur.</span><div><span style="font-family: arial;"><br />Indonesia menjadi salah satu negara yang disinggahi Allan. Inilah beberapa cerita Allan terkait dengan Indonesia. Oya, tidak hanya Indonesia yang diceritakan dengan gaya semacam ini, negara-negara lainnya juga terkena keisengan si penulis.</span></div><blockquote><div><span style="font-family: arial;">Amanda awalnya seorang pelayan yang sering salah membawakan minuman pesanan Allan dan temannya. Amanda juga tak bisa hitung menghitung. Karena menikah dengan Herbert --teman Allan-- yang punya banyak uang, Amanda ingin memiliki gelar sarjana. Ia pun akhirnya "kuliah".</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Amanda juga sibuk. Pertama dia sekolah, dan sekarang dia sarjana ekonomi. Perlu waktu beberapa minggu dan biayanya mahal sekali, tetapi akhirnya dia mengantongi ijazahnya. Nilai-nilainya juga sangat bagus, dari salah satu universitas terkemuka di Jawa." (halaman 362)</span></div></blockquote><div><span style="font-family: arial;"></span></div><div><span style="font-family: arial;">Dapat ijazah S1 cuma butuh beberapa minggu. Tentu biayanya mahal. Di Indonesia semua jadi mudah dan cepat dengan uang?</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><blockquote><div><span style="font-family: arial;">Setelah mendapat gelar sarjana ekonomi, Amanda berniat ikut pemilihan gurbernur Bali. Dengan modal uang yang banyak, ia pun berhasil memenangkan pemilu.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Pemilihan gurbernur itu keberhasilan untuk Amanda. Dia memenangi lebih dari delapan puluh persen suara, dan lawannya mendapat 22 persen. Sang lawan berpikir, jumlah suara yang lebih dari seratus persen mengindikasikan pemilihan tidak berjalan dengan adil, tetapi pengadilan segera menolak keberatannya dan mengancamnya dengan konsekuensi serius jika dia terus mencemarkan nama baik gurbernur terpilih, Ny. Einstein (Amanda--edt). Sebelum pengumuman sidang, kebetulan Amanda bertemu kepala sidang untuk minum teh." (hlaman 364-365)</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Minum teh itu memang perlu untuk menjalin komunikasi dan melancarkan urusan. Khususnya terkait masalah hukum di Indonesia.</span></div></blockquote><div><span style="font-family: arial;"></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Ketika menceritakan salah satu pemimpin negeri ini, saya tertawa membacanya...</span></div><div><span style="font-family: arial;"><blockquote>"Ketika asap telah hilang, tidak seorang pun dari 200 juta penduduk Indonesia yang masih menganut ide-ide komunis (supaya aman, komunis dinyatakan sebagai kejahatan). Misi berhasil diselesaikan oleh ***, yang sekarang mengundang AS dan dunia Barat untuk turut menikmati kekayaan negeri itu. Ini membuat roda ekonomi berputar, orang hidup lebih baik, dan terutama *** sendiri menjadi sangat kaya raya. Lumayan juga untuk serdadu yang mengawali karier militernya dengan menyelundupkan gula." (halaman 368)</blockquote></span></div><div><span style="font-family: arial;">Bisa menebak siapakah tokoh ***? Sengaja saya sensor...</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Yang berikut ini lebih lucu lagi --atau tepatnya miris. Allan dan teman-temannya perlu izin mendarat di Indonesia --sedangkan penerbangannya tidak terdaftar. Terjadilah dialog antara Alan dengan petugas pengatur lalu lintas udara.</span></div><blockquote><div><span style="font-family: arial;">"Jangan khawatir," kata Allan dan mengambil alih. "Halo? Apa ini bandara Bali?" tanyanya dalam bahasa Inggris, dan menerima jawaban, mereka harus segera menyebutkan identitas mereka kecuali mereka ingin berhadapan dengan Angkatan Udara Indonesia."</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Nama saya Dolar," kata Allan. "Seratus ribu dolar."<br />Petugas pengatur lalu lintas udara itu terdiam. Si kapten Indonesia dan kopilotnya menatap Allan dengan kagum.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Saat ini petugas dan teman-teman terdekatnya sedang menghitung berapa orang yang akan mendapat bagian," Allan menjelaskan.<br />"Saya tahu," kata si kapten.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Beberapa detik berlalu, sebelum pemandu penerbangan mengontak mereka lagi.<br />"Halo, Anda masih di sana, Tuan Dolar?"<br />"Ya," kata Allan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Maaf, siapa nama depan Anda, Tuan Dollar?"<br />"Seratus ribu," kata Allan. "Saya Tuan Seratus Ribu Dolar, dan saya minta izin untuk mendarat di bandara Anda."</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Maaf, Tuan Dolar, suaranya jelek sekali. Maukah Anda menyebutkan nama depan Anda lagi?"<br />Allan menjelaskan kepada si kapten bahwa petugas sekarang mulai tawar-menawar.<br />"Saya tahu," kata si kapten.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Nama depan saya Dua Ratus Ribu," kata Allan. "Apa kami boleh mendarat?"<br />"Sebentar, Tuan Dolar," kata pemandu penerbangan dan berdiskusi dengan rekan-rekannya. Kemudian, dia berkata, "Selamat datang di Bali, Tuan Dolar. Senang Anda berkunjung kemari."</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Allan mengucapkan terima kasih kepada pemandu penerbangan.<br />"Ini pasti bukan kunjungan pertama Anda," kata si kapten dan tersenyum.<br />"Indonesia adalah negara di mana segalanya mungkin," kata Allan.</span></div></blockquote><div><span style="font-family: arial;"></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Yang terakhir, ketika Allan didatangi oleh perwakilan pemeritah Indonesia....<br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><blockquote>Allan mempersilakan perwakilan pemerintah Indonesia itu duduk. Lalu, dia menjelaskan, dia telah memberikan cara membuat bom itu kepada Stalin dan itu merupakan kekeliruan karena ternyata Stalin orang gila. Jadi, pertama-tama, Allan ingin tahu keadaan mental Presiden Indonesia. Perwakilan pemerintah menjawab, Presiden *** adalah orang yang sangat bijaksana dan bertanggung jawab.<br />"Saya senang mendengarnya," kata Allan. "Kalau begitu, dengan senang hati saya bersedia membantu."<br />(halaman 503)</blockquote></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />.........................................................<br />Itulah beberapa cerita tentang Indonesia dalam novel-yang-berjudul-panjang dengan sampul berwarna hijau itu. Novel ini memang absurd dan konyol. <br />Novel yang bersampul warna orange adalah novel kedua Jonas Jonasson. Ceritanya nggak kalah absurd: orang Afrika berkulit hitam yang harus menyembunyikan diri --dan bom atom-- karena dikejar agen Mossad.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-32759815211895751022023-08-27T08:33:00.005-07:002023-08-27T08:33:48.139-07:00Buku yang Bertualang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbED0I2_793oULcI5yracDkIcid9WD02Toulge6FqV6v9mjxzHeCm9S5M2PBMBZCZtf3YB28u-2d_8DWBpe4FipRaww4pNw6vtfaWOY9ZrL4OlYo0S0zaUaRqu51ZpPM_lWv5f6aYrmIDX6II8Z2X2InYXfHekdf5s3q6FM59oSoW9gHzdA_1TYzypgZ4/s720/29542082_1417846824988198_5065907169594005450_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbED0I2_793oULcI5yracDkIcid9WD02Toulge6FqV6v9mjxzHeCm9S5M2PBMBZCZtf3YB28u-2d_8DWBpe4FipRaww4pNw6vtfaWOY9ZrL4OlYo0S0zaUaRqu51ZpPM_lWv5f6aYrmIDX6II8Z2X2InYXfHekdf5s3q6FM59oSoW9gHzdA_1TYzypgZ4/s320/29542082_1417846824988198_5065907169594005450_n.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br />Aku punya sebuah gagasan: Buku yang berpetualang.</span><div><span style="font-family: arial;"><br />Sebuah buku memiliki perjalanannya masing-masing. Setelah keluar dari dapur cetak, ia akan mengikuti jalan takdirnya: diangkut distributor, dipajang di toko buku, ditimang-timang para calon pembeli, dibawa ke kasir, dibuka dan dibaca, diletakkan di rak. Atau buku itu berpindah tangan. Tidak hanya ke satu orang, tapi ke beberapa orang secara bergantian. Dibaca banyak orang. Atau buku itu sama sekali tak laku. Dikembalikan ke penerbit untuk kemudian menemui ajalnya di mesin pencacah kertas.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Buku yang berpetualang. Ialah buku yang akan berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain, dari satu tempat ke tempat yang lain, sepanjang waktu sampai ia menjumpai akhir takdirnya.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Buku itu akan mengalami perjalanan yang panjang dan petualangan yang hebat. Hingga akhirnya buku itu akan melakukan perjalanan terakhirnya. Ia pun akan musnah, terbakar, terkubur, atau apapun yang akan terjadi padanya. Tapi, ia merasa puas karena telah melalui banyak hal. Ia telah menyongsong takdirnya untuk menjelajah semesta.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Dengan ini, aku ingin memperjalankan buku-buku. Aku ingin buku-buku itu berpetualanag. Dibaca banyak orang dari berbagai tempat dan waktu.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Teknisnya begini: aku akan membaca sebuah buku. Setelah selesai, akan kutuliskan nama, asal, tanggal selesai baca, dan kesan terhadap buku itu pada halaman terakhir buku. Setelah itu aku akan memberikan buku itu kepada orang lain. Orang tersebut akan membaca dan menuliskan seperti yang kutulis di halaman terakhir. Setelah selesai, orang tersebut akan memberikan buku kepada orang lain. Dan seterusnya.... dan seterusnya....</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Dan kita akan lihat sejauh mana buku itu akan berpetualang. <br />Apakah gagasan ini cukup menarik? <br /><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-44781330762873076202023-08-27T08:31:00.002-07:002023-08-27T08:31:13.620-07:00Begini Seharusnya Menjadi Guru<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirbRub1G2PUvezw9HyNw8eQu0J2vg1fWgaZxQXBUrqRndTmdTtACe6blTSFsJi_a5E5EAWPHl3jVzmO2m8-r--Yb68_CI3QEZXexhTcx6d4xhw0tCzdt_SPHfUs3dRVGuFJy1pMlSF18H9R7CQGXc_Jw_KEGsXlLWY7dfImo7nn47Nl8e6SPNw12Ym6Ls/s600/19601473_1185681441538072_480752279371394007_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="504" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirbRub1G2PUvezw9HyNw8eQu0J2vg1fWgaZxQXBUrqRndTmdTtACe6blTSFsJi_a5E5EAWPHl3jVzmO2m8-r--Yb68_CI3QEZXexhTcx6d4xhw0tCzdt_SPHfUs3dRVGuFJy1pMlSF18H9R7CQGXc_Jw_KEGsXlLWY7dfImo7nn47Nl8e6SPNw12Ym6Ls/s320/19601473_1185681441538072_480752279371394007_n.jpg" width="269" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br />Buku yang aslinya berjudul Al-Muallim Al-Awwal ini ditulis oleh Fu'ad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, seorang pengajar di Riyadh. Buku ini diterjemahkan dan diterbitkan oleh penerbit Darul Haq dan menempati rak best seller karena hampir setiap tahun cetak ulang.</span><div><span style="font-family: arial;"><br />Buku yang tidak terlalu tebal ini --188 halaman-- memuat tiga pokok bahasan. Bab I membahas karakter-karakter yang harus dimiliki oleh seorang pengajar. Di antaranya, ikhlas, jujur, adil, berakhlak mulia, tawadlu, dan sabar.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Bab II memuat pembahasan tugas dan kewajiban seorang pengajar. Di antaranya menanamkan iman, memberikan nasehat, lemah lembut dalam mendidik, serta memberikan penghargaan dan sanksi.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Bab III mengambil porsi paling banyak dalam buku ini. Setengah dari buku ini merupakan pembahasan bab III, yaitu sistem dan metode mengajar yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Terdapat dua puluh pasal dalam bab III. Setiap pasal dibahas secara to the point, tidak bertele-tele. Penulis menjelaskan sistem dan metode yang dimaksud, kemudian memberikan contoh sikap dan perilaku dari Rasulullah Saw, dan diakhiri dengan kesimpulan. Sistematika pembahasan seperti ini memudahkan pembaca dalam memahaminya.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Pada bab III ini saya terkadang tersentak mendapati ilmu dan pemahaman baru dari sebuah hadits yang sebelumnya pernah atau sering saya baca/dengar. Misalnya hadits yang berbunyi, "Perumpamaan mukmin yang membaca Al-Quran seperti buah utrujjah, rasanya enak serta baunya wangi, ...." (dst. hingga akhir hadist).</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Dalam hadits tersebut penulis memetik metode pembelajaran dengan membuat permisalan/perumpamaan. Keutamaan mukmin yang membaca Al-Quran adalah sesuatu yang abstrak, yang tidak bisa dibayangkan pikiran. Perumpamaannya berupa buah uttrujjah sebagai buah yang enak adalah sesuatu yang konkret dan bisa diketahu dengan indera.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Dengan pendekatan ini, pemahaman sebuah konsep ternyata bisa lebih mudah dipahami. <br />Di dalam pembelajaran di kelas, tentu ada konsep dan istilah yang susah dipahami oleh siswa. Jika guru bisa memberikan perumpamaan yang tepat --yang konkret dan kontektual-- tentu kesulitan siswa tersebut bisa teratasi.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Demikian salah satu pembahasan metode pembelajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Masih banyak pembahasan metode lainnya dalam buku ini. </span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-66628942357667632462023-08-27T08:28:00.000-07:002023-08-27T08:28:58.019-07:00Kisah Sebatang Pensil<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEj12NVxU1FrepppWLDUir6C1B1Mvr-co7Hpdpk42WVYj3I638eayB9z16QSSsmRdZaw41m3l9Kx4ovbZCy2Pyjes-ildlwxOQsrwOI4TkMtX9l611URyRs-YolNxL3zT2fkOb_4T9n6w2saPrB5zB3Gy7NgWQdkSJFXMFmsTZMIBER10LMxE1gcWavb4/s720/29662481_1418222171617330_1183719662098948331_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="720" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEj12NVxU1FrepppWLDUir6C1B1Mvr-co7Hpdpk42WVYj3I638eayB9z16QSSsmRdZaw41m3l9Kx4ovbZCy2Pyjes-ildlwxOQsrwOI4TkMtX9l611URyRs-YolNxL3zT2fkOb_4T9n6w2saPrB5zB3Gy7NgWQdkSJFXMFmsTZMIBER10LMxE1gcWavb4/s320/29662481_1418222171617330_1183719662098948331_o.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br />Pelajaran hidup bisa diambil dari siapa saja, apa saja, dan di mana saja. Ahli hikmah senantiasa memperhatikan sekitar, mengamati dan memahami, merenungi dan mengambil hikmah, baik dari manusia, binatang, alam, atau benda-benda "remeh" di sekitar.<br />Pelajaran dari sebatang pensil ini disampaikan oleh Paulo Coelho dalam bukunya, Ser Comu O Rio Que Flui, yang diterjemahkan menjadi Seperti Sungai yang Mengalir. Berikut ini kisahnya.</span><div><span style="font-family: arial;"><br />Si anak lelaki memandangi neneknya yang sedang menulis surat, lalu bertanya, “Apakah Nenek sedang menulis cerita tentang kegiatan kita? Apakah cerita ini tentang aku?”</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Sang nenek berhenti menulis surat dan berkata kepada cucunya, “Nenek memang sedang menulis tentang dirimu, sebenarnya, tetapi ada yang lebih penting daripada kata-kata yang sedang Nenek tulis, yakni pensil yang Nenek gunakan. Mudah-mudahan kau menjadi seperti pensil ini, kalau kau sudah dewasa nanti.”</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Si anak lelaki merasa heran, diamatinya pensil itu, kelihatannya biasa saja.<br />“Tapi pensil itu sama saja dengan pensil – pensil lain yang pernah kulihat!”</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />“Itu tergantung bagaimana kau memandang segala sesuatunya. Ada lima pokok yang penting, dan kalau kau berhasil menerapkannya, kau akan senantiasa merasa damai dalam menjalani hidupmu.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><blockquote><div><span style="font-family: arial;">"Pertama, kau sanggup melakukan hal-hal yang besar, tetapi jangan pernah lupa bahwa ada tangan yang membimbing setiap langkahmu. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia selalu membimbing kita sesuai dengan kehendak-Nya.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Kedua, sesekali Nenek mesti berhenti menulis dan meraut pensil ini. Pensil ini akan merasa sakit sedikit, tetapi sesudahnya dia menjadi jauh lebih tajam. Begitu pula denganmu, kau harus belajar menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan, sebab penderitaan dan kesedihan akan menjadikanmu orang yang lebih baik.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Ketiga, pensil ini tidak keberatan kalau kita menggunakan penghapus untuk menghapus kesalahan-kesalahan yang kita buat. Ini berarti, tidak apa-apa kalau kita memperbaiki sesuatu yang pernah kita lakukan. Kita jadi tetap berada di jalan yang benar untuk menuju keadilan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Keempat, yang paling penting pada sebatang pensil bukanlah bagian luarnya yang dari kayu, melainkan bahan grafit di dalamnya. Jadi, perhatikan selalu apa yang sedang berlangsung di dalam dirimu.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Dan yang kelima, pensil ini selalu meninggalkan bekas. Begitu pula apa yang kau lakukan. Kau harus tahu bahwa segala sesuatu yang kau lakukan dalam hidupmu akan meninggalkan bekas, maka berusahalah untuk menyadari hal tersebut dalam setiap tindakanmu."</span></div></blockquote><div><span style="font-family: arial;"></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-89728598812124328152023-08-27T08:13:00.010-07:002023-08-27T08:13:58.835-07:00Ciri-ciri Pengarang Menurut Paulo Coelho Muda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-iJfxR0pQ8zCVF42MgXxAj1a-nloaxGfvCCPnYHTBPDCvYv9Pj_jP-vwX87fpay0f73TX4l3zDcWdjPsKn3zLE0zU-Cg57CMRD68eAunH-Xynz9R07Hb4JlWSMyFWtmwI9s795PB5Zg06t6yl0FHvuJrCU1YIKOO6tfwq3J3y1lkygz_y8zOFwNu8IM/s470/36176689_1502422809863932_5427296227718856704_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="313" data-original-width="470" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD-iJfxR0pQ8zCVF42MgXxAj1a-nloaxGfvCCPnYHTBPDCvYv9Pj_jP-vwX87fpay0f73TX4l3zDcWdjPsKn3zLE0zU-Cg57CMRD68eAunH-Xynz9R07Hb4JlWSMyFWtmwI9s795PB5Zg06t6yl0FHvuJrCU1YIKOO6tfwq3J3y1lkygz_y8zOFwNu8IM/s320/36176689_1502422809863932_5427296227718856704_n.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br />"Aku kepingin menjadi pengarang," kata Paulo Coelho kepada ibunya saat ia berusia lima belas tahun.</span><div><span style="font-family: arial;"><br />"Pernahkah kau melihat seorang pengarang?" tanya ibunya yang menginginkan anaknya itu menjadi seorang insinyur.<br />"Belum."</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />"Bagaimana mungkin kau kepingin jadi pengarang kalau kau tidak tahu persis apa artinya."<br />Paulo Coelho pun melakukan penelitian kecil-kecilan tentang arti menjadi pengarang, saat itu awal tahun 1960-an. Berikut ini hasil penelitian kecilnya, sebagaimana diceritakannya dalam buku Seperti Sungai yang Mengalir (Gramedia Pustaka Utama, 2108).</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><blockquote><div><span style="font-family: arial;">(1) Seorang pengarang selalu memakai kacamata dan tidak pernah menyisir rambutnya. Dia sering merasa marah tentang segala sesuatu, dan selebihnya dia merasa tertekan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />(2) Seorang pengarang mempunyai tugas dan kewajiban untuk tidak bisa dipahami oleh generasinya sendiri; dia yakin dirinya dilahirkan pada masa-masa yang tidak bermutu; dia percaya bahwa kalau dirinya gampang dimengerti, maka hilang sudah kesempatannya untuk dianggap sebagai seorang jenius.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />(3) Hanya sesama pengarang yang bisa memahami apa yang hendak disampaikan seorang pengarang. Sang pengarang dan rekan-rekannya saling bersaing untuk menjadi penulis "buku yang paling rumit".</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />(4) Pengarang memahami istilah-istilah yang membingungkan, misalnya semiotika, epistemologi, neokonkretisme. Kalau ingin membuat kaget seseorang, dia akan berkata, misalnya, "Enstein itu orang bodoh," atau "Tolstoy adalah badutnya kalangan borjuis."</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />(5) Kalau hendak merayu wanita, si pengarang akan berkata, "Aku seorang pengarang," lalu menuliskan sebait puisi di serbet kertas.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />(6) Seorang pengarang selalu bisa mendapat pekerjaan sebagai kritikus sastra. Dia bisa menunjukkan kemurahannya dengan menulis tentang buku-buku karangan teman-temannya. Setengah dari ulasan-ulasan semacam itu terdiri atas kutipan-kutipan dari penulis asing, dan setengahnya lagi berisi analisis tentang kalimat, selalu menggunakan istilah-istilah seperti "gaya epistemologi" atau "visi kehidupan dua dimensi yang terintegrasi."</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />(7) Ketika ditanya apa yang sedang dibacanya saat ini, seorang pengarang selalu menyebutkan buku yang belum pernah didengar orang lain.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />(8) Hanya satu buku yang membangkitkan kekaguman para pengarang: Ulysses karya James Joyce. Tidak satu pengarang pun mencela satu buku ini. Tapi kalau ada yang bertanya kepadanya isi buku itu, dia tidak bisa memberikan penjelasan yang baik sehingga orang menjadi ragu apakah ia benar-benar sudah membacanya.</span></div></blockquote><div><span style="font-family: arial;"></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />*ilustrasi gambar: <i>kompasiana[dot]com</i></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-66638868022162209202023-08-27T08:00:00.004-07:002023-08-27T08:00:28.423-07:00Mungkinkah Menulis Skripsi dalam Waktu Hanya 2 Minggu?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitlQDrQTXDZ1VdjRAICHbUiWLqdW5rJ0QwprHoue8sUYROhHO1JTU1PxoAY3hTFNHUrTBTAd3lB2jESy16u6LL0zcKyLzBDRGoLTOZO6iXeHUpBhNDvSysyqlGnjwC1hFRDvm-EV2zRfhi9jTaLmx2ErnqwTqBSe0kvY7Yd1jEflgf5BUvgGME8H6NOE4/s323/36897074_1526628234110056_466741.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="156" data-original-width="323" height="155" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitlQDrQTXDZ1VdjRAICHbUiWLqdW5rJ0QwprHoue8sUYROhHO1JTU1PxoAY3hTFNHUrTBTAd3lB2jESy16u6LL0zcKyLzBDRGoLTOZO6iXeHUpBhNDvSysyqlGnjwC1hFRDvm-EV2zRfhi9jTaLmx2ErnqwTqBSe0kvY7Yd1jEflgf5BUvgGME8H6NOE4/s320/36897074_1526628234110056_466741.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br />Mungkinkah Menulis Skripsi dalam Waktu Hanya 2 Minggu?. </span><div><span style="font-family: arial;">Bisa. Kalau hanya menulis, skripsi bisa diselesaikan dalam waktu 2 minggu. </span></div><div><span style="font-family: arial;">Benarkah?</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Aku dulu menulis skripsi dalam waktu yang tergolong singkat. Sekitar 2 minggu. Kok bisa? Kan hanya menulis, jadi cepat saja.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Tapi...</span></div><div><span style="font-family: arial;">Proses penelitiannya yang cukup lama: berbulan-bulan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Pertama-tama, aku membaca-baca teori dan bahan bacaan yang berkaitan dengan objek kajian. Mencari-cari penelitian yang relevan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Selanjutnya, aku menyusun kerangka tulisan di dalam pikiran. Aku merancang langkah penelitian dan teknis analisisnya. Kemudian, aku mulai mencari data yang diperlukan, yaitu data yang akan dianalis.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Di dalam pikiranku sudah tersusun rancangan kajian yang akan kutulis, mulai dari latar belakang hingga simpulan. Untuk melakukan itu semua membutuhkan waktu berbulan-bulan. Karena aku pemalas, itu alasannya.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Ketika sedang punya motivasi yang kuat, aku segera mewujudkan gagasanku itu dalam bentuk tulisan. Dataku sudah lengkap, kutipan-kutipan sudah tersedia, proses analisis sudah kupikirkan masak-masak di dalam kepala. Tulisanku secara umum sudah jadi di dalam pikiran. Tinggal dituangkan di atas kertas.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Diawali dengan bab pertama, kemudian dikonsultasikan. Bab pertama revisi satu kali. Ketika mengajukannya kembali, sekalian mengajukan bab kedua. Bab kedua direvisi satu kali. Ketika mengajukannya kembali, sekalian mengajukan bab ketiga. Dan seterusnya hingga bab penutup.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Aku menulis dari bab pertama hingga terakhir tanpa memedulikan konsultasi. Yang penting jadi dulu. Ketika konsultasi per bab barulah aku melakukan revisi. Aku melakukan hal itu karena aku cukup yakin bahwa tulisanku sudah cukup memadai sehingga revisi pun tidak terlalu banyak.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Proses penulisan dari bab pertama hingga penutup sekitar dua minggu. Ditambah proses konsultasi menjadi sekitas 3-4 minggu. Yang lama itu mencari tanda tangan dosen penguji, yang kebetulan pergi ke luar negeri selama beberapa hari/minggu. Hiks...</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Memang apa program studinya?</span></div><div><span style="font-family: arial;">Aku mengambil program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada semester-semester akhir, aku merasa cukup menguasai bidang sastra dan tak akan terlalu kesulitan menyusun skripsi bidang sastra. Aku pun menyukai sastra.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Tapi karena merasa tertantang, aku justru mengambil skripsi bidang bahasa. Biar lebih agak susah. Jadinya aku mulai banyak belajar penelitian bahasa. Dan akhirnya, skripsiku selesai juga dan diujikan dengan hasil cumlaude.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Tak bisa dipungkiri memang ada sebagian program studi yang susah banget buat nyelesain skripsi. Tapi ada hal lain yang berpengaruh juga, misalnya siapa dosen pembimbingnya, gimana kelengkapan fasilitasnya, dan terutama semangat diri untuk segera menyelesaikannya.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-85193350676656468412023-08-27T07:55:00.003-07:002023-08-27T07:55:52.476-07:00Film Serial Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYSfzymTpCM4Ojk2b2WxkLzg5_C1pfYRr5Ck6nLM2ELGEAlcbG-ylsy8pjAuwRD13j4F1i6ekD87TUKofz6KtJR9nc_qz1xYfMk_FiUbUaR0f1z34mSvurA14SMSa9ZDHMkNDI9bHtLUzfHacVjkcnJpi877Po8youuH_2EL9sddzMhYa2LFIuqra67ps/s1600/Heaven-Sword.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="686" data-original-width="1600" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYSfzymTpCM4Ojk2b2WxkLzg5_C1pfYRr5Ck6nLM2ELGEAlcbG-ylsy8pjAuwRD13j4F1i6ekD87TUKofz6KtJR9nc_qz1xYfMk_FiUbUaR0f1z34mSvurA14SMSa9ZDHMkNDI9bHtLUzfHacVjkcnJpi877Po8youuH_2EL9sddzMhYa2LFIuqra67ps/w400-h171/Heaven-Sword.jpg" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br />Zhang Wuji adalah putra dari Zhang Cuisan dari Sekte Wu Dang dan Yin Susu dari Sekte Elang Sakti. Xie Xun yang berjuluk Singa Emas dari Sekte Ming menjadi ayah angkatnya. Kedua orang tuanya meninggal ketika terjadi perseteruan dengan orang-orang persilatan dari berbagai sekte yang ingin mengetahui keberadaan Xie Xun yang membawa Golok Pembunuh Naga.</span><div><span style="font-family: arial;"><br />Sejak kecil Zhang Wuji sakit-sakitan karena terkena serangan Telapak Berdarah. Ketika bertualang untuk mengasingkan diri agar bisa mati dengan tenang tanpa merepotkan kakek gurunya di Wu Dang, ia justru mendapatkan kitab jurus 9 Matahari dan berhasil menguasainya. Penyakitnya pun dapat sembuh dengan penguasaan tenaga dalam jurus 9 Matahari.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Dalam petualangannya, Zhang Wuji bertemu dengan banyak tokoh dunia persilatan. Ia tiba di Puncak Terang, pusat Sekte Ming. Karena terjebak di dalam gua jalur rahasia, ia harus mempelajari jurus Memindah Langit dan Bumi milik Sekte Ming yang diperolehnya di dalam gua.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Koalisi beberapa sekte mengepung Sekte Ming di Puncak Terang. Zhang Wuji--meskipun memiliki dendam dengan pimpinan berbagai sekte yang telah membuat orang tuanya meninggal--berusaha menjadi penengah dua pasukan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Dengan jurus 9 Matahari dan jurus Memindahkan Langit dan Bumi, Zhang Wuji berhasil mengalahkan pemimpin berbagai sekte. Oleh karenanya, para pemimpin sekte setuju untuk berhenti menggempur Sekte Ming dan kembali ke tempat masing-masing. Karena jasanya dalam menyelamatkan Sekte Ming dari kehancuran, Zhang Wuji diangkat menjadi Ketua Sekte Ming.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Sebagai ketua sekte, Zhang Wuji berusaha membawa kedamaian di dunia Dataran Tengah yang sedang kacau. Ia berusaha menyatukan berbagai sekte untuk melawan pasukan Mongol yang hendak menundukkan semua sekte.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Dalam perjuangannya, Zhang Wuji harus berhadapan dengan seorang Puteri jenderal pasukan Mongol bernama Zhao Min. Zhao Min adalah gadis yang cantik, cerdik, kejam, dan licik. Dalam upaya memperoleh penawar racun, Zhang Wuji masuk perangkap Zhao Min dan harus bersumpah untuk melaksanakan 3 permintaan Zhao Min.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Hubungan tarik ulur dan naik turun antara Zhang Wuji dan Zhao Min mengakibatkan munculnya benih-benih cinta di hati mereka. Namun, mereka berasal dari dua kubu yang berseberangan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Bagaimanakah kisah antara Zhang Wuji dan Zhao Min?</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />***<br />Saya telah menonton 50 episode serial Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga yang setiap episodenya berdurasi sekitar 40 menit. Selain aktor dan aktrisnya tampan-tampan dan cantik-cantik, serial To Liong To versi tahun 2019 ini mengalami peningkatan pada kualitas CGI dan koreografi jurus-jurus silatnya.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Selain sebagai hiburan, saya menonton serial ini sekaligus mengenang masa-masa dulu ketika menonton versi serial yang dibintangi Tony Leung (rilis tahun 1986) dan film layar lebar yang dibintangi Jet Li (1993).</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-16138109360576551042023-08-27T07:38:00.000-07:002023-08-27T07:38:03.816-07:00Guru, Ruang Kelas, dan Seabrek Kewajiban Administrasi<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVity2H3i1PMtnXm1ZW43Lth-bxA1D95FPExzJClyTO0uavPVXiGnB5mK_e0Wyik1lGUzdqH_zRugk8vwxvQx0mMFEZ65iKHq7b_akRWWAhQgYuacTHZK81-V2m7LVVVUCUhpVbGKSTONy7-XrMPd-cnxX93VX0luZWExmwKoTEnb5o1xGrMcCwl96Q98/s1920/wesley-tingey-snNHKZ-mGfE-unsplash.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1920" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVity2H3i1PMtnXm1ZW43Lth-bxA1D95FPExzJClyTO0uavPVXiGnB5mK_e0Wyik1lGUzdqH_zRugk8vwxvQx0mMFEZ65iKHq7b_akRWWAhQgYuacTHZK81-V2m7LVVVUCUhpVbGKSTONy7-XrMPd-cnxX93VX0luZWExmwKoTEnb5o1xGrMcCwl96Q98/s320/wesley-tingey-snNHKZ-mGfE-unsplash.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><span style="font-family: arial;">Saya meyakini bahwa kunci utama tercapainya tujuan pendidikan (pembelajaran di sekolah) adalah terletak pada guru. Sebagus apapun kurikulum, secanggih apapun media pembelajaran, sebaik apapun sumber belajar, dan selengkap apapun fasilitas belajar, semuanya tidak akan optimal jika tidak dinakhodai oleh seorang guru yang profesional.</span><div><span style="font-family: arial;"><br />Bagi saya, tugas utama guru adalah mengajak para siswanya melaksanakan pembelajaran. Guru adalah pemimpin di dalam kelas, sekaligus pembimbing di sana. Sebagai pemimpin, guru bertanggung jawab merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Sebagai pembimbing, guru berusaha menjajari langkah siswa dalam pembelajaran, mendorongnya dengan segala motivasi, nasehat, dan arahan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Tugas yang mengikuti profesi guru ialah menyiapkan seabrek administrasi, mengikuti berbagai pendidikan dan latihan, dan program lainnya. Tugas-tugas ini terkadang menjadi sebuah beban tersendiri sehingga tugas utama untuk mengajar menjadi terlalaikan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Perlu ditanamkan pada diri guru bahwa tugas utamanya adalah mengajar dan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu para siswa mencapai tujuannya. Tentu hal itu tanpa melupakan tugas-tugas sampingan lainnya. Tugas-tugas administratif tetap dilaksanakan semampu dan sekuatnya.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Kurikulum boleh saja berganti, media pembelajaran bisa semakin canggih, sumber belajar akan diperbaharui, dan program-program baru diluncurkan. Tapi, guru tetaplah ujung tombak dalam mencapai tujuan pendidikan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Demikian.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-27493326570295820192023-08-27T07:34:00.000-07:002023-08-27T07:34:49.413-07:00Pentingnya Pendidikan Gizi Seimbang di Sekolah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6wF8y1sv05bVM8CYdx1RpyDRSflyk6hRqjZJ3a9a-XKGEGZsQffw3Cw-Wnaxip4wpsBtlFZTJO1BUa_3ajVmjucSKRSVZk_bluanr7KZGb6G3QtePkRJtDTZHUSQQioocIWFa-MjS62f5Zd-DPWH-gPjwmEMcxjYGa75qyvFbRxT6Z5RU05TfiVrG_nw/s1200/370608701_6087041941401973_75277.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6wF8y1sv05bVM8CYdx1RpyDRSflyk6hRqjZJ3a9a-XKGEGZsQffw3Cw-Wnaxip4wpsBtlFZTJO1BUa_3ajVmjucSKRSVZk_bluanr7KZGb6G3QtePkRJtDTZHUSQQioocIWFa-MjS62f5Zd-DPWH-gPjwmEMcxjYGa75qyvFbRxT6Z5RU05TfiVrG_nw/s320/370608701_6087041941401973_75277.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />Kurikulum pendidikan kita memuat banyak hal. Mulai dari akademis, minat bakat, literasi, hingga penguatan karakter. Namun, satu hal penting yang terlewat dalam kurikulum, yaitu pendidikan gaya hidup sehat, khususnya pemenuhan gizi seimbang. Padahal, gaya hidup sehat menjadi hal penting yang perlu perhatian pada masa sekarang di tengah maraknya masalah kesehatan yang diderita remaja atau pelajaran Indonesia.</span><div><span style="font-family: arial;"><br />Kementerian Kesehatan dalam <i>sehatnegeriku.kemkes.go.id</i> (2018) mengungkapkan beberapa masalah kesehatan yang dialami oleh remaja. Masalah kesehatan yang dialami remaja di antaranya anemia, stunting, kurang energi kronis, dan obesitas. Masalah kesehatan tersebut berpotensi mengancam masa depan remaja Indonesia.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Salah satu masalah yang dihadapi remaja Indonesia adalah masalah gizi mikronutrien, yakni sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan mengalami anemia, yang sebagian besar diakibatkan kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi). Anemia di kalangan remaja perempuan lebih tinggi dibanding remaja laki-laki. Anemia pada remaja berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktivitas.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Remaja Indonesia banyak yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki tinggi badan yang pendek atau disebut stunting. Rata-rata tinggi anak Indonesia lebih pendek dibandingkan dengan standar WHO, yaitu lebih pendek 12,5 cm pada laki-laki dan lebih pendek 9,8 cm pada perempuan. Stunting dapat menimbulkan dampak jangka pendek, diantaranya penurunan fungsi kognitif, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan sistem metabolisme tubuh yang pada akhirnya dapat menimbulkan risiko penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dan obesitas.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Masalah kesehatan yang cukup banyak dialami remaja yaitu kondisi tubuh yang kurus atau kurang energi kronis (KEK). KEK bisa disebabkan karena kurang asupan zat gizi, baik karena alasan ekonomi maupun alasan psikososial seperti misalnya penampilan. Kondisi remaja KEK meningkatkan risiko berbagai penyakit infeksi dan gangguan hormonal yang berdampak buruk di kesehatan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Pola makan remaja yang tergambar dari data Global School Health Survey tahun 2015, antara lain: tidak selalu sarapan (65,2%), sebagian besar remaja kurang mengonsumsi serat sayur buah (93,6%), dan sering mengkonsumsi makanan berpenyedap (75,7%). Selain itu, remaja juga cenderung menerapkan pola sedentary life, sehingga kurang melakukan aktivitas fisik (42,5%). Hal-hal ini meningkatkan risiko seseorang menjadi gemuk, overweight, bahkan obesitas. Obesitas meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoporosis dan lain-lain yang berimplikasi pada penurunan produktifitas dan usia harapan hidup.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh remaja di atas, dapat dicegah dan diatasi dengan menerapkan gaya hidup sehat. Gaya hidup yang dapat diterapkan seperti mengatur pola dan porsi makan dan minum, perbanyak konsumsi buah dan sayur, banyak melakukan aktivitas fisik, hindari stres dan cukup tidur. Pemahaman tersebut harus diajarkan kepada remaja melalui pendidikan yang terstruktur, yaitu lembaga pendidikan atau sekolah. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan pendidikan gaya hidup sehat, khususnya pemenuhan gizi seimbang, dalam kurikulum pendidikan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-48637342835221679262023-03-30T18:07:00.003-07:002023-03-30T18:07:23.107-07:00Cerita Fantasi: “Alia”<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicQPJnFiWhVbPw8gtL_y08GNd2PRPXAx9ueqc1f8grAR2rAz5__tW8bFHwNg35uQ69b2okQeKrUpE0WHg60hCRpIxke4ArS3nUAqD04zv6u4HTVVfKybf634Lph-cMrrCu2wVf80VgtlKawlrzoajQpfYXwXLADtKfh_BTmbHK2nBAEYkdoRRpcf07/s2000/963DEF3C-7E78-49C1-A7D8-A7E884891EEF.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1333" data-original-width="2000" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicQPJnFiWhVbPw8gtL_y08GNd2PRPXAx9ueqc1f8grAR2rAz5__tW8bFHwNg35uQ69b2okQeKrUpE0WHg60hCRpIxke4ArS3nUAqD04zv6u4HTVVfKybf634Lph-cMrrCu2wVf80VgtlKawlrzoajQpfYXwXLADtKfh_BTmbHK2nBAEYkdoRRpcf07/w640-h426/963DEF3C-7E78-49C1-A7D8-A7E884891EEF.webp" width="640" /></a></div><span style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-family: Arial; font-size: 11pt; white-space: pre-wrap;"><br /></span><p></p><p><span style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-family: Arial; font-size: 11pt; white-space: pre-wrap;">Alia adalah seorang gadis muda yang tinggal di desa pinggiran hutan. Ia memiliki kemampuan yang luar biasa, yaitu ia bisa berbicara dengan binatang. Namun, Alia menyembunyikan kemampuannya karena takut dianggap aneh oleh orang-orang di desanya.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Suatu hari, rombongan kerajaan melewati desa Alia menuju hutan untuk berburu harimau. Rombongan tersebut dipimpin langsung oleh sang Raja. Sang Raja memang memiliki kegemaran berburu binatang buas di hutan.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Saat sedang berburu, sang Raja terpisah dari rombongan saat seekor harimau mengamuk. Sebagian rombongan kerajaan kembali ke desa, sebagian yang lain mencari sang Raja di dalam hutan. Alia yang mendengar kabar bahwa Sang Raja terpisah dari rombongan, segera pergi ke hutan hendak menyelamatkannya karena di dalam hutan banyak binatang buas.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alia bertanya kepada binatang-binatang di dalam hutan secara batin. Dengan bantuan para binatang, Alia berhasil menemukan Sang Raja yang sedang terpojok oleh harimau.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Raja, tenanglah! Aku akan mencoba berbicara kepada harimau ini,” kata Alia.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Hah, kamu mau bicara dengan harimau? Apa kamu waras?” kata Sang Raja.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Percayalah padaku, Raja.”</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alia menghadap harimau. Secara batin, ia berbicara dengan harimau.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Harimau, aku tahu kamu marah terhadap manusia yang memburumu ini. Namun, dia adalah seorang raja. Dia dibutuhkan oleh rakyat. Mohon izinkan dia pergi dari hutan dengan selamat.”</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Hemm… Mereka memburu kaumku,” kata harimau. “Seharusnya pantas jika dia aku cabik-cabik.”</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Harimau, berbaik hatilah kepada raja.”</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Baik,” kata harimau. “Aku akan membiarkannya pergi dengan satu syarat, yaitu jangan ada lagi manusia yang berburu di hutan ini.”</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alia menyampaikan syarat dari harimau agar sang Raja selamat. Meskipun merasa bingung dan aneh dengan tingkah Alia, sang Raja mengiyakan syarat tersebut.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">”Harimau, Raja sudah berjanji tidak akan berburu lagi di hutan ini," kata Alia meyakinkan harimau.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Setelah Alia berhasil meyakinkan harimau, harimau tersebut melepas Raja. Raja yang selamat, berjanji untuk tidak mengusik binatang-binatang di hutan dan berterima kasih kepada Alia atas bantuan yang ia berikan.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Terima kasih, Alia. Aku tidak akan bisa selamat tanpamu," ucap Raja sambil memandang Alia dengan rasa terima kasih.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kejadian tersebut membuat Raja menyadari pentingnya menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup. Ia pun memerintahkan pasukannya untuk tidak lagi berburu di hutan dan menghargai keberadaan binatang sebagai bagian dari alam.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alia merasa bahagia karena berhasil membantu Raja dan mengubah cara pandangnya terhadap alam. Kini, Alia merasa lebih percaya diri untuk menggunakan kemampuan luar biasanya dalam membantu orang lain dan menjaga keseimbangan antara manusia dan binatang di dunia fantasi yang mereka tinggali.</span></p>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-55209222375277059482023-03-29T19:59:00.001-07:002023-03-29T19:59:02.690-07:00Cerita Fantasi “Petualangan Alice di Wonderland”<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMUnEXzLn2IChaCxr1FxvO4seYaa7NiENZcQMFw_XuBjloeak7jmbtqiiXgC78sS8iYxYADSgJlWOP4isl9qYsUsB3nSp9aKcVGmqWtrweIBYaDNaJWIy_f2nwJHoO_xDD6gyYA5yvYEKjVauZhr5kDucTXZ17cVlPVDV2R9rSM9u3ZSUEQVYT00zX/s626/9452CC05-6172-47D3-9E6A-15DE8122DE24.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="418" data-original-width="626" height="428" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMUnEXzLn2IChaCxr1FxvO4seYaa7NiENZcQMFw_XuBjloeak7jmbtqiiXgC78sS8iYxYADSgJlWOP4isl9qYsUsB3nSp9aKcVGmqWtrweIBYaDNaJWIy_f2nwJHoO_xDD6gyYA5yvYEKjVauZhr5kDucTXZ17cVlPVDV2R9rSM9u3ZSUEQVYT00zX/w640-h428/9452CC05-6172-47D3-9E6A-15DE8122DE24.webp" width="640" /></a></div><br /><p></p><p><span style="-webkit-text-size-adjust: auto; font-family: Arial; font-size: 11pt; white-space: pre-wrap;">Alice duduk di taman ketika tiba-tiba dia melihat kelinci putih yang aneh dengan jubah merah dan mengenakan topi. Kelinci itu berbicara dengan suara keras, dan Alice penasaran.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Kemana kelinci itu pergi?" pikirnya.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dia memutuskan untuk mengikuti kelinci itu, dan kelinci itu masuk ke dalam lubang kelinci yang sangat dalam. Alice terus jatuh ke dalam lubang yang sangat panjang dan akhirnya mendarat di sebuah dunia aneh yang dipenuhi dengan binatang dan makhluk aneh.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alice merasa sangat terkejut dan ketakutan. "Di mana saya berada?" tanyanya.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Tidak perlu takut, Alice. Kamu berada di Wonderland, dunia yang penuh dengan keajaiban," kata seorang kucing yang tersenyum kepadanya.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alice merasa agak lega mendengar kata-kata kucing itu, tetapi dia merasa makin takut ketika dia bertemu dengan Queen of Hearts yang sangat jahat.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Siapa kamu dan apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Queen of Hearts dengan suara tajam.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Aku hanya ingin pulang ke dunia nyata," jawab Alice dengan ketakutan.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Queen of Hearts tidak percaya dengan jawaban Alice dan menyuruh pasukannya untuk mengejar Alice. Alice pun berlari untuk menyelamatkan diri dari para pengikut Queen of Hearts yang mengejarnya.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dalam keadaan yang sangat genting, Alice bertemu dengan Cheshire Cat yang tersenyum dan berkata, "Jalan keluar ada di sana. Tapi kamu harus cepat, Alice."</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alice pun mempercepat larinya, namun dia terjebak di hutan gelap dan dikelilingi oleh monster-monster yang menakutkan.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alice merasa sangat ketakutan dan tak tahu harus berbuat apa. Namun, dia memutuskan untuk berani dan melawan monster-monster tersebut. Dengan keberanian dan kecerdikannya, Alice berhasil mengalahkan monster-monster tersebut dan akhirnya menemukan jalan keluar.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Setelah melewati berbagai macam rintangan dan menghadapi bahaya yang nyata, Alice berhasil menemukan jalan pulang dan kembali ke dunia nyata.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">***</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.666666984558105px; white-space: pre-wrap;">Penceritaan ulang secara ringkas cerita Alice in Wonderland karya Lewis Carrol</span></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.666666984558105px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: 14.666666984558105px; white-space: pre-wrap;"><br /></span></span></p>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-69324074334027470852023-03-27T22:00:00.003-07:002023-03-27T22:00:26.389-07:00Cerita Fantasi “Dunia Alana”<p dir="ltr" id="docs-internal-guid-c6717eca-7fff-e734-529d-208233219b02" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGRen-JzXGg1Xz_QM01mdqskuFw9OEhKUlB8SBQbWbqbbnEDaoEzZTdkXlQaiYqQbzAKXUUZHx6YgrpOV4UGRR6URQaRLSpnpewmQ3T_png5o7klaT_Fm46zpeEiA73_1_4kScPI65zed9PPUwyw92U_ajGK6GmeGmtR3Kr8jJK4_PNiJOdJ90PI_9/s7400/D26CD645-C07B-4219-9764-F6DCEC224E03.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2220" data-original-width="7400" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGRen-JzXGg1Xz_QM01mdqskuFw9OEhKUlB8SBQbWbqbbnEDaoEzZTdkXlQaiYqQbzAKXUUZHx6YgrpOV4UGRR6URQaRLSpnpewmQ3T_png5o7klaT_Fm46zpeEiA73_1_4kScPI65zed9PPUwyw92U_ajGK6GmeGmtR3Kr8jJK4_PNiJOdJ90PI_9/w640-h192/D26CD645-C07B-4219-9764-F6DCEC224E03.jpeg" width="640" /></a></div><p></p><p dir="ltr" id="docs-internal-guid-c6717eca-7fff-e734-529d-208233219b02" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" id="docs-internal-guid-c6717eca-7fff-e734-529d-208233219b02" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alana merasa kesepian di rumahnya yang besar dan merasa terkurung. Ketika ia sedang berjalan-jalan di kebun belakang, ia menemukan sebuah pintu kayu tersembunyi di balik semak-semak. Tanpa ragu, Alana membuka pintu itu dan masuk ke dalam dunia lain yang penuh dengan makhluk dan binatang ajaib.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alana sangat terkagum-kagum dengan keindahan dunia itu. Ia menemukan teman baru, seekor tupai yang bisa berbicara. Tupai tersebut menjelaskan bahwa dunia itu sedang dalam keadaan krisis, karena terdapat dua suku yang sedang bersaing untuk merebut sumber daya alam yang ada.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Suku hutan dan suku padang rumput selalu bersaing dan saling merebut," jelas tupai.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alana merasa prihatin. "Lalu bagaimana kita bisa membantu mereka?"</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Kita harus menemukan kristal ajaib yang dapat mendamaikan kedua suku itu,” kata si tupai.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Di mana kita bisa menemukan kristal itu?” tanya Alana.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Itulah masalahnya, kristal itu berada jauh di dalam hutan. Menurut riwayat kuno, kristal itu hanya dapat ditemukan oleh orang yang hatinya bersih.”</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Baiklah,” sahut Alana. “Ayo, kita cari keristal itu.”</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alana dan si tupai pun melakukan perjalanan ke dalam hutan untuk mencari kristal. Dalam perjalanan mereka, mereka berjumpa dengan makhluk-makhluk ajaib lainnya seperti naga, peri, dan berbagai jenis binatang hutan lainnya. Anehnya, binatang-binatang itu seperti menuntun Alana di dalam hutan. Akhirnya, Alana berhasil menemukan kristal ajaib itu di dalam gua di balik air terjun berkat bantuan binatang-binatang di dalam hutan.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alana dan si tupai berangkat menuju ke tempat suku yang akan berperang. Ketika mereka tiba di desa suku hutan dan suku padang rumput, Alana terkejut melihat kedua suku tersebut bersiap-siap untuk bertempur. Ia dan tupai itu kemudian berbicara dengan pemimpin kedua suku dan meminta mereka untuk saling memahami dan bekerja sama, demi kesejahteraan bersama.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Sudah cukup," ucap Alana. "Kalian tidak bisa terus berperang seperti ini. Kita harus mencari jalan damai."</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Pemimpin kedua suku merasa ragu dan tidak yakin. Mereka sudah berselisih selama bertahun-tahun, dan tidak mungkin dapat menemukan jalan damai.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alana mengambil kristal ajaib yang ada di kantongnya dan menunjukkannya ke kedua pemimpin suku. "Ini adalah kristal ajaib yang bisa membawa perdamaian di antara kedua suku. Tapi hanya jika kalian berdua bersedia memaafkan dan bekerja sama."</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kedua pemimpin suku saling berpandangan dan merasa takjub melihat Alana memegang kristal ajaib. Kristal itu memberikan perasaan tenang dan damai di hati mereka. Akhirnya, kedua suku memutuskan untuk mencoba jalan damai dan bekerja sama untuk membangun dunia yang lebih baik.</span></p><br style="-webkit-text-size-adjust: auto;" /><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Alana dan tupai itu merasa sangat senang dan bersyukur, karena misi mereka berhasil dilakukan dengan baik. Alana kembali ke dunianya dengan rasa kebahagiaan yang tak terlupakan dan dia tidak merasa kesepian lagi, karena dia sudah menemukan pengalaman yang berharga dan teman yang setia, si tupai yang bisa berbicara.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-6515896489329607102023-03-27T20:05:00.005-07:002023-03-27T20:05:49.601-07:00Cerita Fantasi “Ryan Robot”<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiCKhE_Kkh12amH03kxBswI726Xg8aGQqcfQJadSX0Z_WIA6vb6X_8XuRZja14D4f4Vqyxjb1lK8q0-ASKZYpdWudJskwRZpoWYHYi-7jMORksojSMMDMXxxkg5ymrUR28OY0u8hhBLyrLNDjazfY0YW-OL4auvWiPZHNbfk4O3oeP2yf3IfNIfiLM/s2000/BD84EFCE-8195-4F3B-8C4F-1264C5B6F4C0.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2000" data-original-width="2000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiCKhE_Kkh12amH03kxBswI726Xg8aGQqcfQJadSX0Z_WIA6vb6X_8XuRZja14D4f4Vqyxjb1lK8q0-ASKZYpdWudJskwRZpoWYHYi-7jMORksojSMMDMXxxkg5ymrUR28OY0u8hhBLyrLNDjazfY0YW-OL4auvWiPZHNbfk4O3oeP2yf3IfNIfiLM/s320/BD84EFCE-8195-4F3B-8C4F-1264C5B6F4C0.jpeg" width="320" /></a></div><p></p><p dir="ltr" id="docs-internal-guid-0b3870e6-7fff-4f0c-f497-9a461af1cd44" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ryan adalah seorang remaja jenius. Ia sangat tertarik dengan teknologi dan bermimpi untuk menciptakan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Setelah berbulan-bulan melakukan penelitian, Ryan akhirnya menciptakan robot yang sangat canggih.</span></p><p dir="ltr" id="docs-internal-guid-0b3870e6-7fff-4f0c-f497-9a461af1cd44" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Robot itu bisa membantu orang-orang dengan tugas-tugas sehari-hari dan bahkan bisa melakukan pekerjaan berbahaya seperti memadamkan kebakaran. Ryan sangat senang dengan pencapaiannya dan dia merasa seperti pahlawan bagi masyarakatnya.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Namun, suatu hari, saat robot sedang membantu petugas pemadam kebakaran memadamkan kebakaran besar, sesuatu yang mengerikan terjadi. Ryan dan Maya sedang mengamati robot yang mereka ciptakan dari jarak jauh melalui layar monitor. Tiba-tiba, robot itu tiba-tiba berubah menjadi liar dan mulai merusak sekelilingnya.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Ada apa dengan robot itu?" tanya Maya dengan keterkejutan.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Saya tidak tahu!" jawab Ryan dengan nada panik. "Sesuatu harus salah dengan chip pengendali robot."</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Mungkin ada virus atau malware yang menyerang sistemnya," Maya mencoba memberikan kemungkinan.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ryan mengangguk setuju, "Ya, mungkin itu masalahnya. Kami harus mencari solusi untuk menghentikan robot itu."</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Orang-orang berlari ketakutan sementara Ryan melihat kejadian itu dengan sedih dan kebingungan. Tanpa kendali, robot menjadi liar dan tidak bisa dihentikan. Ryan merasa sangat bertanggung jawab atas apa yang terjadi dan merasa harus melakukan sesuatu untuk menghentikan robot jahat itu.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Kita harus segera menghentikan robot itu sebelum semuanya terlambat," ujar Ryan dengan tekad bulat.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Maya mengangguk setuju, "Tetapi, bagaimana caranya?"</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ryan berkata, "Aku punya ide. Kita akan membuat kostum robot kita sendiri untuk melawan robot jahat itu."</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Maya terlihat sedikit terkejut, "Kostum robot? Apa itu akan berhasil?"</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ryan mengangguk yakin, "Aku yakin kita bisa melakukannya. Kita hanya perlu bekerja keras dan menggunakan kecerdikan kita untuk mengalahkan robot yang tak terkendali itu."</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ryan dan teman baiknya, Maya, mulai bekerja keras untuk membuat kostum robot yang bisa membantu mereka menghentikan robot jahat itu. Mereka merancang dan membuat kostum dengan berbagai fitur canggih seperti senjata laser dan perisai yang kuat.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Setelah bekerja keras selama beberapa minggu, Ryan dan Maya akhirnya berhasil membuat kostum robot mereka sendiri dan siap untuk melawan robot jahat itu. Mereka memasuki pertarungan yang hebat dan sangat berbahaya dengan robot jahat itu.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Berkat kecerdikan Ryan dan Maya, mereka berhasil menghentikan robot jahat itu dan menyelamatkan kota dari kehancuran yang hampir terjadi. Setelah kejadian itu, Ryan menyadari bahwa meskipun teknologi bisa sangat bermanfaat bagi manusia, tapi juga bisa menjadi bahaya jika tidak dikelola dengan baik.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">“Aku berjanji untuk terus berusaha mengembangkan teknologi yang aman dan bermanfaat untuk masyarakat, dan selalu berhati-hati dalam setiap langkah yang diambil,” kata Ryan.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Ryan tahu bahwa teknologi bisa sangat bermanfaat bagi umat manusia, tetapi juga bisa membahayakan jika kita tidak bijak dan hati-hati dalam menggunakannya.</span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p><p dir="ltr" style="-webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; font-variant-east-asian: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></p>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-55882650125501449452023-03-26T21:49:00.003-07:002023-03-26T21:49:41.010-07:00Cerita Fantasi “Petualangan Bayu di Dunia Peri”<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="4619" data-original-width="4811" height="307" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX_ETca7ijKpJhRDkkTc3onZetiLuNhK-Yw3nkqulvNZ2YqdZLZjFi5QsLZ2-DNy3amIWFLm4WuDQVmCY4oieNPyZOTH_ohr9tVvf4qEeg4q_0b_fc-MuGR7tFO1qfJ3iUk-fZOlrlHQlvjsK20M9T34MtnPW_jV-LrHgIO11_Znzhx3EjZhlS94kd/s320/DCEA1E04-092D-46E9-B0A3-EC90F824395C.jpeg" width="320" /></div><span style="font-family: arial;"><br /> Di sebuah sekolah, ada seorang murid laki-laki bernama Bayu. Bayu adalah seorang murid yang selalu malas dalam belajar. Ia sering terlambat, bolos, dan nilainya selalu buruk. Setiap kali guru memberikan tugas, Bayu selalu menyelesaikannya di menit-menit terakhir dan hasilnya selalu kurang memuaskan.<br /><br />Suatu hari, ketika Bayu sedang bermalas-malasan di perpustakaan, ia bertemu dengan peri kecil bernama Dewi. Dewi adalah peri sekolah yang senang membantu murid-murid yang kesulitan dalam belajar.<br /><br />"Kenapa kamu selalu malas belajar, Bayu?" tanya Dewi dengan lembut.<br /><br />Bayu hanya mengangkat bahu dan menggelengkan kepala.<br /><br />Dewi tersenyum dan mengajak Bayu untuk pergi ke dunia peri. Bayu awalnya ragu, tapi akhirnya ia setuju. Dewi mengambil sebuah buku kuno dan membukanya. Setelah membaca beberapa kalimat, Dewi dan Bayu tersedot ke dalam dunia peri.<br /><br />Sesampainya di sana, Bayu merasa sangat terpesona dengan keindahan alam dan makhluk-makhluk ajaib yang ada di sana. Bayu melihat banyak monster yang mengancam kehidupan para peri. Dewi menjelaskan bahwa mereka butuh bantuan untuk melawan monster tersebut. Bayu pada awalnya tidak yakin, tapi ia merasa terpanggil untuk membantu.<br /><br />Bayu bersama Dewi dan para peri pergi ke medan perang dan memerangi monster tersebut. </span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><span style="font-family: arial;">Dewi berkata, "Di dunia peri, kamu mempunyai kekuatan luar biasa yang tidak dimiliki oleh manusia biasa. Kamu bisa terbang, berlari cepat, dan memiliki kekuatan fisik yang luar biasa."</span><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Awalnya Bayu kesulitan, tapi dengan bantuan Dewi, ia mulai mengerti dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menggunakan kekuatan barunya. </span><span style="font-family: arial;">Akhirnya, Bayu berhasil mengalahkan monster tersebut.</span><div><div><span style="font-family: arial;"><br />Setelah pertempuran selesai, Dewi mengucapkan terima kasih kepada Bayu dan berkata, "Kamu ternyata punya kekuatan yang luar biasa. Kamu hanya perlu bersungguh-sungguh untuk memanfaatkannya."<br /><br />"Kekuatan apa yang kamu maksud?" tanya Bayu.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />“Kekuatan hati, kesungguhan dan keberanian.”<br /><br />Bayu merasa kagum dan senang mendengar hal tersebut. Ia merasa bahwa dirinya bukan lagi murid biasa. Ia berjanji akan bersungguh-sungguh dalam belajar agar bisa sukses di masa depan.<br /><br />Setelah itu, Bayu kembali ke dunia manusia dengan semangat yang baru. Ia mulai belajar dengan rajin dan hasilnya pun mulai membaik. Bayu merasa bangga dengan dirinya sendiri dan ia tahu bahwa ia bisa mencapai segala cita-citanya asalkan ia bersungguh-sungguh.</span></div></div></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-59431650884096169492023-03-26T20:22:00.002-07:002023-03-26T20:22:09.539-07:00Cerita Fantasi "Rimba dan Sativa"<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSGV6Zid9qBwqnJRG2xTUsqx5kWMQAjR5uETOuIpc5ISAqa2K51mrgQHMvNiZGnjQXNdLViwPCsaQ53A-Rot5brV3UbPf63Emz1pNI8JRD6XrVXJ_-q15_6HgxVtTPE_6vTeIHtXCyQJw_HPrNMvmaKfegfQ4U-f05znPRMVu4tnf89IQnxRk5ofs9/s1054/01.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="581" data-original-width="1054" height="352" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSGV6Zid9qBwqnJRG2xTUsqx5kWMQAjR5uETOuIpc5ISAqa2K51mrgQHMvNiZGnjQXNdLViwPCsaQ53A-Rot5brV3UbPf63Emz1pNI8JRD6XrVXJ_-q15_6HgxVtTPE_6vTeIHtXCyQJw_HPrNMvmaKfegfQ4U-f05znPRMVu4tnf89IQnxRk5ofs9/w640-h352/01.png" width="640" /></a></div><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><br /></span><p></p><p><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; text-align: justify; text-indent: 21.3pt;">Sagra adalah sebuah kota kecil yang terletak tak
jauh dari hutan belantara yang bernama Hutan Gayantra. Kota ini dibuni oleh
beberapa ribu penduduk dengan seorang pemimpin bernama Duwarka. Duwarka adalah
sosok pemimpin yang ambisius. Ia berusaha menumpuk kekayaan sebanyak mungkin.
Ia memandang sumber daya alam berupa bebatuan, pohon, dan sungai sebagai sumber
kekayaan yang dapat dieksploitasinya.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Duwarka hidup makmur, tetapi rakyatnya banyak yang
menderita. Mereka banyak bekerja di tempat penambangan batu-batuan atau
penebangan pohon di hutan. Salah satu dari mereka adalah keluarga Sativa.
Sativa tinggal bersama ayah dan ibunya. Ayahnya yang bernama Murali bekerja
sebagai penebang pohon di hutan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Ayah,” sapa Sativa selepas belajar pada suatu
malam.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Kata guruku
di sekolah,” kata Sativa, “jika kita terus menebangi pohon di hutan, lama-lama
hutan menjadi gundul dan bisa terjadi bencana alam.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Pak Murali menghela napas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Benar kata gurumu, Iva,” kata Pak Murali, “tetapi
kita tidak punya pilihan. Tuan Duwarka memiliki proyek besar yang membutuhkan
banyak kayu. Sebenarnya ayah juga tidak suka dengan apa yang ayah kerjakan.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Ayah, apakah bencana akan benar-benar menimpa kita
kalau hutannya habis?”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Semoga tidak, Iva. Besok Minggu, ayah ajak kamu
jalan-jalan ke bukit. Sudah lama kita tidak jalan-jalan bersama, kan.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Wah, asyik… Kita akan jalan-jalan.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; text-indent: 21.3pt;">***</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; text-indent: 21.3pt;">Pada hari Minggu, Sativa sudah siap sejak pagi. Ia
senang bisa naik ke bukit karena selama ini ia tidak diperbolehkan ke bukit
sendirian. Terlalu berbahaya, kata ayahnya. Masih banyak binatang buas di hutan.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Apakah kamu lelah, Iva?” tanya Pak Murali.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Tidak, Ayah,” jawab Sativa dengan nada suara yang
ceria.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Aauuuuuu….<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Dari kejauhan terdengan suara lolongan serigala.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Sativa melihat ke arah ayahnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Tidak apa-apa, Iva, itu dari tempat yang jauh di
dalam hutan,” kata Pak Murali menenangkan anaknya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Selama setengah hari, Sativa dan ayahnya menjelajah
perbukitan. Mereka melihat pohon-pohon yang menjulang, binatang-binatang yang
mencari makan, dan rumput-rumput yang menghampar luas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Di sana terlihat sangat gersang, ya,” kata Sativa
sambil menunjuk wilayah pinggiran hutan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Iya, di sana pohon-pohon ditebangi. Makin hari
makin gersang,” kata Pak Murali dengan nada muram.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Ayo, kita pulang, Iva.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Dalam perjalanan pulang, mereka dikejutkan oleh
teriakan dua penggembala ternak.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Tolong…! Ada serigala…”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Pak Murali dan Sativa segera mendekati para
penggembala.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Ada serigala yang menyerang kami. Kambing kami
sudah lari tak tentu arah. Serigala itu masih ada di sini.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Mereka berdiri saling memunggungi. Terdengar eraman
serigala dari berbagai arah. Dalam hitungan detik, tiga ekor serigala melompat
ke arah mereka. Pak Murali mengayunkan pisaunya sambil berusaha melindungi
Sativa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVdB5OD_ln1bbfD-3GP7DfhlQNarkC3sZvBR2Hy7rRFms0ZopSjz4ZXDNz4ofmcF_7bKGK_EYJSJgEwsl2e4p9XH6ry02xJEsrpTbfHEMytIiYYZp78fR5bCM-yiGpeH8LjLjdzWqh1jugKqptlpVAVohPgq20gWm6dXt1QhSdghmdSlEdnChJVXi9/s964/02.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="489" data-original-width="964" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVdB5OD_ln1bbfD-3GP7DfhlQNarkC3sZvBR2Hy7rRFms0ZopSjz4ZXDNz4ofmcF_7bKGK_EYJSJgEwsl2e4p9XH6ry02xJEsrpTbfHEMytIiYYZp78fR5bCM-yiGpeH8LjLjdzWqh1jugKqptlpVAVohPgq20gWm6dXt1QhSdghmdSlEdnChJVXi9/w400-h203/02.png" width="400" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">***<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“Ada apa?
Mengapa kalian lari-lari?” tanya ibu Sativa menyambut kedatangan suami dan
anaknya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Ketika pulang, ada serigala menyerang,” kata Pak
Murali. “Untunglah kami tidak apa-apa. Namun, Iva sedikit kena gigitan pada
tangannya. Segeralah kamu obati.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Sativa merasakan demam pada malam harinya. Tangannya
yang tergigit serigala terasa sedikit nyeri. Dalam tidur yang kurang nyenyak,
Sativa bermimpi berjalan keluar rumah. Ia berjalan ke arah hutan. Ada desakan
kuat yang mendorongnya ke hutan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Di hutan, Sativa bertemu dengan seorang anak
laki-laki dengan rambut gondrong dan pakaian seadanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Namaku Rimba,” kata anak laki-laki itu. “Aku minta
maaf atas kejadian tadi siang. Seharusnya aku tidak menggigitmu.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Sativa merasa bingung. Antara sadar dan tidak sadar,
ia mendengarkan anak laki-laki yang bernama Rimba itu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Bagaimanapun, aku ucapkan selamat datang di hutan.
Selamat bergabung dengan kami!” ucap Rimba sembari berlari masuk ke dalam
hutan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Sativa terbangun dengan ketakutan. Sebuah mimpi yang
aneh, batinnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Ternyata serigala yang menggigit Sativa bukan
sembarang serigala. Ia adalah serigala jelmaan yang menjaga hutan. Ialah
serigala jelmaan anak laki-laki bernama Rimba. Gigitan Rimba membuat Sativa
merasakan keanehan pada tubuhnya. Ia menjadi tidak gampang lelah. Ia bisa
berlari sangat cepat. Ia bisa melompat tinggi. Ia bisa mencium aroma dari jarak
jauh. Dan pada malam hari, ia menjadi suka memandangi bulan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Selama beberapa waktu, Sativa sering pergi ke hutan
tanpa memberi tahu ayah dan ibunya. Di hutan, ia bertemu dengan Rimba dalam
wujud anak laki-laki. Rimba membantu Sativa melatih kekuatan barunya. Mereka menjadi
teman baik.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Aku marah kepada manusia yang suka merusak hutan,”
kata Rimba.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Aku juga tidak suka mereka menebangi hutan,” kata
Sativa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Akan kuusir mereka dari hutan. Ibuku punya banyak
pasukan serigala di hutan. Semua bisa dikerahkan untuk mengusir manusia yang
memasuki hutan,” kata Rimba dengan geram.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLMNl2ejaR1btchaZuuueKxHZYenR9DZcQrzrdZshLvsaOqRhdjZK2Ev9cc9CsKJSazVKDM6VKX3sc9QkloMty2uh_50sIZo3vTr3RVSw-H7yb21cQ0rMzT1q4Ow1RTnP89xWhwI7pT6S-jdJPyxG4viRTJuDWpHIZXr_pNYA9JacqEpLKXkb4IAj7/s728/03.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="516" data-original-width="728" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLMNl2ejaR1btchaZuuueKxHZYenR9DZcQrzrdZshLvsaOqRhdjZK2Ev9cc9CsKJSazVKDM6VKX3sc9QkloMty2uh_50sIZo3vTr3RVSw-H7yb21cQ0rMzT1q4Ow1RTnP89xWhwI7pT6S-jdJPyxG4viRTJuDWpHIZXr_pNYA9JacqEpLKXkb4IAj7/w400-h284/03.png" width="400" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">***<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Peristiwa serangan serigala membuat para penduduk
enggan untuk pergi ke Hutan Gayantra. Penebangan pohon terhenti. Hal tersebut
membuat Duwarka murka. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Akan kuhancurkan serigala-serigala itu dengan
pasukanku yang perkasa!” kata Duwarka di hadapan penduduk.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Duwarka menyiapkan pasukannya untuk memburu serigala
di hutan. Ia memimpin sendiri serangan ini. Ia ingin segera membereskan masalah
serigala ini agar penebangan hutan dapat dilanjutkan kembali.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Pasukan Duwarka berderap berangkat menuju hutan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Sativa, yang mengetahui rencana Duwarka segera
berlari menuju hutan. Ia mencari Rimba.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Bahaya, kalian harus segera pergi,” kata Sativa
kepada Rimba. “Pasukan Duwarka menuju kemari.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Apa? Manusia-manusia itu mau menyerang kami? Kami
tidak akan mundur!” kata Rimba dengan tegas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Aku akan segera memberi tahu ibuku agar segera
menyiapkan pasukan serigala untuk mengusir manusia-manusia itu,” kata Rimba
yang kemudian menjelma menjadi sosok serigala dan berlari ke dalam hutan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Aku akan membantumu,” kata Sativa sambil mengejar
Rimba.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">***<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><o:p> </o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtUc8GAFVBG5H2MZt7Urp9IeqWMV3WQTCknpsfcue8YEWYWd0pcKEBcvbcGC5zw7tGhcDDDL1LhwX1GvmAxiJssKOgct-GnyKpwFWOrwmj503YfKU7ALSS64Uqauv3DvhnJTuyUG0KL8DyXetGeypHITAty792JOyIUpZnh1dQmLdHyG2wsZzf2Afo/s936/04.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="460" data-original-width="936" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtUc8GAFVBG5H2MZt7Urp9IeqWMV3WQTCknpsfcue8YEWYWd0pcKEBcvbcGC5zw7tGhcDDDL1LhwX1GvmAxiJssKOgct-GnyKpwFWOrwmj503YfKU7ALSS64Uqauv3DvhnJTuyUG0KL8DyXetGeypHITAty792JOyIUpZnh1dQmLdHyG2wsZzf2Afo/w400-h196/04.png" width="400" /></a></div><br /><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Pasukan Duwarka sudah memasuki hutan. Mereka membawa
panah, tombak, dan senapan api. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Ayo, kita buru serigala-serigala itu!” teriak
Duwarka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Rimba dan ibunya serta serigala-serigala yang sudah
mengepung pasukan Duwarka, bersiap-siap untuk menyergap mereka. Sativa
mengenakan pakaian yang menutupi wajahnya sehingga ia tidak akan dikenali. Ia
akan membantu para serigala untuk mengusir pasukan Duwarka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Aauuuu….<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Satu auman Rimba menjadi pertanda serangan serigala
dimulai. Pasukan Duwarka, meskipun dipersenjatai dengan lengkap merasa kaget
dengan serangan mendadak tersebut. Mereka memanah, melempar tombak, dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menembakkan senjata api tak tentu arah. Mereka
kocar-kacir mendapat serangan serigala dari segala arah. Sativa membantu para
serigala dengan mendorong<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan
menjatuhkan pasukan Duwarka. Ia mengambil senjata dari lawannya dan membuang
jauh.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Pasukan Duwarka kewalahan menghadapi amukan
serigala. Ditambah lagi satu sosok manusia yang sangat lincah dan kuat yang
membuat pasukan Duwarkan jatuh bangun. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Munduuurrr….!” teriak Duwarka.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Pasukan Duwarka melarikan diri menjauhi hutan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Hahaha… akhirnya mereka takut juga,” kata Rimba.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Iya, semoga mereka tidak berani lagi ke hutan untuk
menebangi pohon,” kata Sativa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Kamu tidak apa-apa, Sativa?”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Aku baik-baik saja, meskipun badanku kotor semua.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">“Sativa, atas nama penghuni hutan, aku<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengucapkan terima kasih atas bantuanmu.”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;">Akhirnya, Duwarka tidak berani lagi mengusik para
serigala di hutan. Ia juga tidak berani melanjutkan penebangan pohon di Hutan Gayantra.
Rimba dan Sativa merasa senang karena hutan tidak akan diusik lagi. Mereka
tetap menjadi teman yang saling membantu.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><blockquote>***<br />Cerita "Rimba dan Sativa" terinspirasi dari film Wolfwalkers (2020) karya sutradara Tomm Moore dan Ross Stewart</blockquote><li class="ipc-inline-list__item" role="presentation" style="background-color: #1f1f1f; border: 0px; box-sizing: border-box; color: white; display: inline; font-family: Roboto, Helvetica, Arial, sans-serif; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-alternates: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-variation-settings: inherit; letter-spacing: 0.5px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: middle;"></li><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;"><span lang="EN-ID" style="font-family: "Arial","sans-serif"; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-weight: bold;"><br /></span></p>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-26996818240715519082023-03-16T08:13:00.000-07:002023-03-16T08:13:05.112-07:00Ulasan Film Aquaman (2018)<span style="font-family: arial;">Judul: Aquaman</span><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: right;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5kNGh2BDwFT05VuRRVWq11VOioJVLeqTRR6M4tySIb3R95lw0sjTMJKp8ImFgxxYUsOPsX5CzcaCpkOJENUOdZAZGq7eBEV3Efpus_zoahg7DKVRJgDY1flaX_ThssertIs-SjxNbAOKmDzATY6ThnjdpTcIWSDbbZ9CLSZmwQEEPvdDW5yM7-GPv/s625/Screenshot%202023-03-16%20150801.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="625" data-original-width="427" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5kNGh2BDwFT05VuRRVWq11VOioJVLeqTRR6M4tySIb3R95lw0sjTMJKp8ImFgxxYUsOPsX5CzcaCpkOJENUOdZAZGq7eBEV3Efpus_zoahg7DKVRJgDY1flaX_ThssertIs-SjxNbAOKmDzATY6ThnjdpTcIWSDbbZ9CLSZmwQEEPvdDW5yM7-GPv/s320/Screenshot%202023-03-16%20150801.jpg" width="219" /></a></div><span style="font-family: arial;">Sutradara: James Wan</span></div><span style="font-family: arial;">Penulis naskah: David Leslie Johnson-McGoldrick, Will Beall<br />Geoff Johns</span><div><span style="font-family: arial;">Aktor: </span><span style="font-family: arial;">Jason Momoa, Amber Heard, </span><span style="font-family: arial;">Willem Dafoe, Nicole Kidman, Yahya Abdul Mateen II, Patrick Wilson</span><div class="sc-b13e9d78-0 fgzezW" data-testid="title-pc-wide-screen" role="presentation" style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-alternates: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-variation-settings: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><ul class="ipc-metadata-list ipc-metadata-list--dividers-all title-pc-list ipc-metadata-list--baseAlt" role="presentation" style="border: 0px; box-sizing: border-box; display: flex; flex-direction: column; font-feature-settings: inherit; font-kerning: inherit; font-optical-sizing: inherit; font-stretch: inherit; font-variant-alternates: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; font-variation-settings: inherit; line-height: inherit; list-style: none; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: arial;">Durasi: 2 jam 23 menit</span></ul></div><div><span style="font-family: arial;">Tahun rilis: 2018<br /><br />***<br /> Aquaman bukanlah jenis superhero yang populer. Dalam semesta DC Comic, ia kalah panggung dengan Batman, Superman, Wonder Woman, ataupun Flash. Bahkan, mungkin kalah populer dibanding kick-side-nya Batman, Robin.</span><br /><div><span style="font-family: arial;"><br />Apalagi, kekuasaanya berada di lautan, di antara ikan, hiu, penduduk Atlantis, para monster, dan makhluk laut lainnya. Hingga muncul semacam olok-olokan tentang kekuatan Aquaman yang bisa berbicara dengan ikan. Namun, Zack Snyder telah mengubah image Aquaman melalui film Justice League.<br /><br />Jika Wonder Woman mencuri perhatian lewat film Batman vs Superman, Aquaman mencuri perhatian lewat Justice League. Dalam Justice League, Aquaman tampil macho meski urakan, kuat meski konyol. Ditambah lagi dengan pesona dan akting Jason Momoa yang menambah kedalaman karakter Aquaman.<br /><br />Aquaman alias Arthur Curry (Jason Momoa) adalah hasil “persilangan” makhluk darat (manusia) dengan makhluk laut (Atlantis). Ayahnya adalah seorang penjaga mercusuar (Temuera Morrison), sedangkan ibunya adalah Ratu Atlantis, Atlanta (Nicole Kidman). Atlanta yang terusir dari negerinya dalam keadaan terluka, diselamatkan oleh seorang penjaga mercusuar. Kemudian, you know lah what happen next hingga lahirlah Arthur Curry.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4c9Ht2MLPPmWjHTPZq0wLY_wy4eTIJrZGOzFlFkffs84ik5EwVkc2PLTccoplou1Cw7RYrdQGgIcxJtzzi4lYb8kjjQoZjwxxouy8FleFTig8z_hfnqmFzO4ZAV0r8Ais7NeAFQhPRRil-s7ZVyfOeo-ZO47pARoqiQjhhxi54Ca0tsM1e3Kx5oGi/s1086/Screenshot%202023-03-16%20153002.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="602" data-original-width="1086" height="354" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4c9Ht2MLPPmWjHTPZq0wLY_wy4eTIJrZGOzFlFkffs84ik5EwVkc2PLTccoplou1Cw7RYrdQGgIcxJtzzi4lYb8kjjQoZjwxxouy8FleFTig8z_hfnqmFzO4ZAV0r8Ais7NeAFQhPRRil-s7ZVyfOeo-ZO47pARoqiQjhhxi54Ca0tsM1e3Kx5oGi/w640-h354/Screenshot%202023-03-16%20153002.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />Keluarga kecil mereka awalnya hidup bahagia. Namun, karena ancaman dari tentara Atlantis, Atlanta harus meninggalkan Arthur kecil bersama ayahnya. Pasti menyakitkan, ya, ditinggalkan pas lagi sayang-sayangnya gitu.<br /><br />Sebagai putra ningrat Atlantis –meski cuma separo—Arthur memiliki kekuatan istimewa. Pada masa kecilnya ia sadar bahwa ia bisa berkomunikasi dengan ikan. Kekuatan super macam apa itu, ngomong sama ikan.<br /><br />Tidak hanya sampai di situ kekuatan Arthur. Tubuhnya kuat, inderanya tajam, dan kecepatan berenangnya luar biasa. Arthur tidak sendirian melatih kekuatannya tersebut. Varro (William Defoe), seorang penasihat Atlantis diam-diam menemui Arthur dan melatihnya dengan harapan kelak Arthur bisa mengambil alih tahta Atlantis yang dikuasai Pangeran Orm (Patrick Wilson).</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDrw00ep3A5DEpymsliNB1gFme7l7Kj7u37IgaaayShvMceNcareYhFLqSniPazPmZaj6jLX5A1FnV_ph87q1uqwKmo2HRXWvOewGVRJo1oTCEdlySSESFsipKfN6-Un8AQn3NyL0qFkbXZptrZ0NceFe3Ou-U43Cxcx7YZIGVX6_OHAxk1GqX5Exp/s1092/Screenshot%202023-03-16%20220250.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="589" data-original-width="1092" height="346" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDrw00ep3A5DEpymsliNB1gFme7l7Kj7u37IgaaayShvMceNcareYhFLqSniPazPmZaj6jLX5A1FnV_ph87q1uqwKmo2HRXWvOewGVRJo1oTCEdlySSESFsipKfN6-Un8AQn3NyL0qFkbXZptrZ0NceFe3Ou-U43Cxcx7YZIGVX6_OHAxk1GqX5Exp/w640-h346/Screenshot%202023-03-16%20220250.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />Perebutan tahta, memang itulah alur besar film Aquaman. Pangeran Orm memimpin Atlantis dengan ambisi menguasai seluruh lautan. Tidak hanya itu, Orm ingin menyerang daratan dan menguasainya. Di sinilah Arthur diharapkan bisa mengambil alih tahta Atlantis dan membawa kedamaian.<br /><br />Bersama Mera (Amber Heard), Arthur berjuang mengalahkan Pangeran Orm. Masih ditambah satu lagi villai yang menarik yaitu Black Manta (Yahya Abdul-Maten II). Posisinya sebagai musuh Aquaman memiliki latar belakang yang cukup dramatis.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN5GLCfi_lqPWKlH7rzIjwt6ehj6_L1y5DERKiFi_uRXypT9UV_Xkq-YUHQwtYHG9QLsy4o9BUiA5I627WwD47wWkQVQzVrmqSOAoxJ6ZKpf11hMoFiJFgzWda1rAPd00Tc2WmohdrcdAq0fbi-CYHxuHZ96jNF3QorUhQkupgaldYrcSNuG1mDdEt/s1080/Screenshot%202023-03-16%20221216.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="594" data-original-width="1080" height="352" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN5GLCfi_lqPWKlH7rzIjwt6ehj6_L1y5DERKiFi_uRXypT9UV_Xkq-YUHQwtYHG9QLsy4o9BUiA5I627WwD47wWkQVQzVrmqSOAoxJ6ZKpf11hMoFiJFgzWda1rAPd00Tc2WmohdrcdAq0fbi-CYHxuHZ96jNF3QorUhQkupgaldYrcSNuG1mDdEt/w640-h352/Screenshot%202023-03-16%20221216.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />Jason Momoa tampil mengesankan menjadi Aquaman. Kepribadian Aquaman menjadi menarik di tangannya. Arthur Curry tampil urakan dengan pakaian seadanya dan rambut gondrong yang berkesan tak terurus, serta kumis dan cambang yang lebat.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Secara umum, Arthur Curry alias Aquaman tampil macho. Namun, Aquaman bukan jenis superhero cerdas seperti Batman atau Iron Man. Aquaman tampil apa adanya, blak-blakan, dan kadang bertindak sembrono.<br /><br />Patrick Wilson cukup baik memerankan Pangeran Orm. Wajahnya yang bersih dan tampan –khas kaum elf dalam The Lord of The Ring-- memancarkan kewibawaan. Namun pada saat yang bersamaan karakternya menghadirkan intimidasi yang kuat bagi lawannya. Karakter antagonisnya benar-benar muncul.<br /><br />Nicole Kidman meskipun tak banyak muncul menghiasi layar, namun penampilannya sebagai Ratu Atlanta cukup baik. Begitu juga dengan William Defoe sebagai Varro, meskipun bagi saya kesan antagonis sebagai musuh Spiderman masih terasa kuat pada sosoknya.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrBWHqCkoIOZacsTfol3pIEGjyRpjIZB7_L1s9yPCubamKk7ESTnId87kh7HvxMZ2Z853Bg4iUBvhDKTgxN31TZkGxwBP2uns56mzawiNTy_qUyopWtKBAvTSXPEwKCVOUCArrr9p4E8Uz0ZhgwRQpI2Prz6cr7PAmcKTFkHROhbKVAGqrEW4YZImP/s1078/Screenshot%202023-03-16%20220429.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="616" data-original-width="1078" height="366" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrBWHqCkoIOZacsTfol3pIEGjyRpjIZB7_L1s9yPCubamKk7ESTnId87kh7HvxMZ2Z853Bg4iUBvhDKTgxN31TZkGxwBP2uns56mzawiNTy_qUyopWtKBAvTSXPEwKCVOUCArrr9p4E8Uz0ZhgwRQpI2Prz6cr7PAmcKTFkHROhbKVAGqrEW4YZImP/w640-h366/Screenshot%202023-03-16%20220429.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />Aquaman cukup instens menyajikan adegan aksi. Dari pertarungan di dalam kapal selam, pertarungan di bawah laut yang melibatkan hiu dan makhluk bawah laut lainnya, hingga pertarungan antara Aquaman dan Pangeran Orm. Tak lupa pertarungan mengesankan di perkampungan pinggir pantai yang eksotis antara Aquaman dan Mera melawan Black Manta dan prajurit Atlantis.<br /><br />Pukulan, tabrakan, dentuman, dan ledakan dalam pertarungan menjadi sajian yang apik. Sepertinya sang sutradara, James Wan, tahu apa yang harus dilakukannya kala menangani film superhero.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe18tVbFdq4PgNMNelqR-KfjNTCgK1cLjbdSWQZF9eSRVbngEiowMutFkBWmBbD9IKaPlscATQn9SMncX5H-aGwwcnPnTUMIk_-ELl0obpXTQ7SfXcOb945pVJ6e37Gc9eAVtxiFQN2XisuCuD9vAI0P6LUpOYWyCHjH5cpRA0ebQGZ00zSZ-kfTTA/s1238/Screenshot%202023-03-16%20220726.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="510" data-original-width="1238" height="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe18tVbFdq4PgNMNelqR-KfjNTCgK1cLjbdSWQZF9eSRVbngEiowMutFkBWmBbD9IKaPlscATQn9SMncX5H-aGwwcnPnTUMIk_-ELl0obpXTQ7SfXcOb945pVJ6e37Gc9eAVtxiFQN2XisuCuD9vAI0P6LUpOYWyCHjH5cpRA0ebQGZ00zSZ-kfTTA/w640-h264/Screenshot%202023-03-16%20220726.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />James Wan yang namanya mencuat lewat film-film horor telah mengeksplorasi semesta Aquaman dengan baik. James Wan sebelumnya sudah menyutradarai Furious 7 yang aksinya gila dan di luar nalar. Di hadapan dunia superhero, eksplorasi imajinasinya bisa lebih optimal. Dunia bawah laut disajikannya dengan apik.<br /><br />James Wan menghadir makhluk-makhluk laut yang eksotis dan aneh-aneh serta pemandangan bawah laut yang mau tak mau membuat lidah berdecak kagum. Dalam balutan CGI, dunia bawah laut menjadi hidup. Atlantis, dengan kemegahan kota dan kecanggihan teknologinya benar-benar memukau.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguqccrTb1lawI-6TYF9p4fTwLyehlfdH24eKETUL7QJZSGB1GU8YTC8_qLuRKisjEsHFeFaEbqAGfsVc1La6MTEFCAqTUxcqT6Or9Qnxa4H8eKSIr_NC-Yk9EdTOjjCtVY5acqSR3ngkz_-RYYdT0oafUFnJqnA8VTiJvzI82qZnHWLVO0sZ_7tHUw/s1072/Screenshot%202023-03-16%20220922.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="554" data-original-width="1072" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguqccrTb1lawI-6TYF9p4fTwLyehlfdH24eKETUL7QJZSGB1GU8YTC8_qLuRKisjEsHFeFaEbqAGfsVc1La6MTEFCAqTUxcqT6Or9Qnxa4H8eKSIr_NC-Yk9EdTOjjCtVY5acqSR3ngkz_-RYYdT0oafUFnJqnA8VTiJvzI82qZnHWLVO0sZ_7tHUw/w640-h330/Screenshot%202023-03-16%20220922.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />Jangan lupakan kostum para tokohnya. Aquaman mengenakan kostum yang cukup keren. Begitu gitu tokoh yang lain. Mera dengan kostum mencolok berhias ubur-ubur yang menyala. Black Manta dengan kostum hitamnya yang elegan. Ratu Atlanta dengan kostim anggunnya. Film Aquaman menjadi semacam parade kostum.<br /><br />Film Aquaman menjadi panggung khusus bagi Aquaman dan Jason Momoa. Pandalaman karakter Aquaman dilakukan dengan baik. Konsekuensinya membuat tokoh lain kurang mendapatkan porsi. Misalnya Ratu Atlanta atau Mera. Sebagai antagonis utama, Pangeran Orm juga kurang kuat karakternya. Justru Black Manta yang memiliki latar sentimental yang menjadikannya sebagai musuh Aquaman.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij0nKyEnKyjs1w1xuHed5a-PNEalgg5RWXPP6sMDLtetWCqYTjbbpqowZ1iVXG9fRxogtPm1nLtUwFJyk_tnuveC6bz18_2SViFhwxb_9nx80jnXCvgF9WocRaq52O_I8ZrGjVb0LyFi4POmU4J3FkqBBxCxzza55fJLLpwykhu9uimh_rGXKZ4eeB/s1078/Screenshot%202023-03-16%20221004.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="577" data-original-width="1078" height="342" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij0nKyEnKyjs1w1xuHed5a-PNEalgg5RWXPP6sMDLtetWCqYTjbbpqowZ1iVXG9fRxogtPm1nLtUwFJyk_tnuveC6bz18_2SViFhwxb_9nx80jnXCvgF9WocRaq52O_I8ZrGjVb0LyFi4POmU4J3FkqBBxCxzza55fJLLpwykhu9uimh_rGXKZ4eeB/w640-h342/Screenshot%202023-03-16%20221004.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />Jangan terpengaruh dengan poster film Aquaman yang menampilkan sosok superhero ini dengan kesan garang dan sepertinya siap menggebuk apa saja. Dalam filmmya, Aquaman adalah sosok yang tak jarang melemparkan guyonan atau melakukan hal yang mengundang senyum dan tawa. Aspek humor menjadi warna tambahan film Aquaman.<br /><br />Dengan durasi yang cukup panjang –143 menit—Aquaman tampil intens menyedot perhatian penonton. Tidak ada adegan yang terlalu panjang dan bertele-tele sehingga membosankan. Meskipun konfliknya klise, namun alurnya dinamis.<br /><br />Setelah menonton film pertama Aquaman ini, tentu menarik menunggu film selanjutnya. Sebagai bocoran siapa musuh besar Aquaman selanjutnya, bisa diliat pada adegan post-credit.<br /><br /></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6k-rf_9VCqEIXI6_5vfPpWzmRadaBraHHd1DgN08UHIwFhjAPvqpkFHLkHRXDKaPP0txOC-v0wp6dCo5fcoT81BSCMI0PDU4Z_P5n04Af8eEhrCpZC9CeeqeyUT23kTKerqQhsyNwsNklnMpMJb76MFiVfgYatYLt1FNURvJ7NbJv_oS7zQRJJNfQ/s1068/Screenshot%202023-03-16%20221138.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="575" data-original-width="1068" height="344" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6k-rf_9VCqEIXI6_5vfPpWzmRadaBraHHd1DgN08UHIwFhjAPvqpkFHLkHRXDKaPP0txOC-v0wp6dCo5fcoT81BSCMI0PDU4Z_P5n04Af8eEhrCpZC9CeeqeyUT23kTKerqQhsyNwsNklnMpMJb76MFiVfgYatYLt1FNURvJ7NbJv_oS7zQRJJNfQ/w640-h344/Screenshot%202023-03-16%20221138.jpg" width="640" /></a></div><br /><br /></div></div></div><div><br /></div><div><br /></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-74087755556001011042023-03-13T19:08:00.000-07:002023-03-13T19:08:25.175-07:00Ulasan Film Alpha (2018)<div><span style="font-family: arial;">Judul: Alpha</span></div><div><span style="font-family: arial;">Sutradara: </span><span style="font-family: arial;">Albert Hughes</span></div><span style="font-family: arial;">Penulis naskah: Daniele Sebastian Wiedenhaupt, Albert Hughes<br /></span><span style="font-family: arial;">Aktor: Kodi Smit-McPhee, Jóhannes Haukur Jóhannesson, Marcin Kowalczyk<br />Genre: aksi, petualangan, drama</span><div><span style="font-family: arial;">Durasi: 1 jam 36 menit</span></div><div><span style="font-family: arial;">Tahun rilis: 2018<br /><br /></span><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmZRXtrSKfaVEhGfhCpe-ClSzmKIE5Yh9shlUXzyKR7p268Z1WzVaz0EEaPM2SLY7wRc7mcPpmftn4bMt3_zEmNx2TWVHlo_nolgkdFqhz4xOa8re3xs1FGsODFHKy0uGRgigpeW1HpVMjHCMkT7Swsb2tLu0h_QMVaoEbwGMKZ9hN09jyUEuwWkg0/s1693/5CCBB2E8-9CB5-4107-99F1-B48029E76BB6.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1693" data-original-width="1134" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmZRXtrSKfaVEhGfhCpe-ClSzmKIE5Yh9shlUXzyKR7p268Z1WzVaz0EEaPM2SLY7wRc7mcPpmftn4bMt3_zEmNx2TWVHlo_nolgkdFqhz4xOa8re3xs1FGsODFHKy0uGRgigpeW1HpVMjHCMkT7Swsb2tLu0h_QMVaoEbwGMKZ9hN09jyUEuwWkg0/s320/5CCBB2E8-9CB5-4107-99F1-B48029E76BB6.jpeg" width="214" /></a></div></div><span style="font-family: arial;"><div><span style="font-family: arial;">***</span></div>Saya menonton film Alpha (2018) pada suatu siang yang panas di salah satu bioskop XXI. Panas siang itu hanya terasa di luar, namun di dalam bioskop terasa dingin. Bukan hanya karena adanya AC bioskop, tapi timbul pula kesan dingin saat menonton Alpha, khususnya saat adegan tokoh utamanya, Keda (Kodi Smit-McPhee) dan Alpha (Chuck), berjuang melawan dinginnya salju dan embusan angin kencang.</span><div><span style="font-family: arial;"><br />Sebelum sampai pada kisah perjuangan bertahan hidup melawan dinginnya alam dan buasnya binatang liar, kita akan dikenalkan pada tokoh Keda, anak kepala suku. Suku yang beranggotakan sedikit orang tersebut mesti bertahan hidup dengan berburu binatang. Salah satunya adalah bison yang melakukan migrasi rutin tahunan. </span></div><div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ_6Ar88azD1R1FZMRgYD-TWnFsCR4LeQhIPUQmfBXIIHlShI4gAsoCu9G9LCZxMYltqkVXa8i-IUojURSRIZUXTYqB8B8aR082Xzp1MEsLyxGLcU0SZhtADJyak42E-42ogpZjsNshWrSCiRHpDhMLm76Im1rleRBvLSNZ2LZt640hkiHDZGJy5B-/s2160/24E5198E-04E1-4F4D-ABEA-3F82DB493CAA.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="897" data-original-width="2160" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ_6Ar88azD1R1FZMRgYD-TWnFsCR4LeQhIPUQmfBXIIHlShI4gAsoCu9G9LCZxMYltqkVXa8i-IUojURSRIZUXTYqB8B8aR082Xzp1MEsLyxGLcU0SZhtADJyak42E-42ogpZjsNshWrSCiRHpDhMLm76Im1rleRBvLSNZ2LZt640hkiHDZGJy5B-/w640-h266/24E5198E-04E1-4F4D-ABEA-3F82DB493CAA.jpeg" width="640" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><div><span style="font-family: arial;">Dalam perburuan bison tersebut, Keda mengalami kecelakaan. Seekor bison mengejar, menabrak, dan menanduknya, lalu menyeretnya ke tepi jurang. Dalam gambaran sinematografik yang apik, Keda terlempar ke jurang. Jatuh menabrak batuan dan akhirnya telentang tak berdaya di tengah-tengah antara dataran atas dan dasar jurang. Keda yang pingsan disangka oleh kelompok sukunya sudah mati. Dan mereka pun meninggalkannya.<br /><br />Dari sini, mulailah kisah bertahan hidup dan berjalan pulang dilakukan oleh Keda.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKq5lcv8L71HbxFjxn41G0SaJCtNP-_Ck90iX-i70p4Jxso-F_Kigor1XPj2p-cX8nwpymC0hHDlGOZKPfMIzss8eMi7CgNYY0rbbzgGy4BeCTKlgcS9uYBjBihTPi2OIJUjtwDlWqgdHxlasmRRdNe7IHxOmvdAWBUBHcPAnU-qhK2pDBLwC4Anwv/s2160/72C27CA3-0B56-4040-8901-5E36987AE388.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="901" data-original-width="2160" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKq5lcv8L71HbxFjxn41G0SaJCtNP-_Ck90iX-i70p4Jxso-F_Kigor1XPj2p-cX8nwpymC0hHDlGOZKPfMIzss8eMi7CgNYY0rbbzgGy4BeCTKlgcS9uYBjBihTPi2OIJUjtwDlWqgdHxlasmRRdNe7IHxOmvdAWBUBHcPAnU-qhK2pDBLwC4Anwv/w640-h266/72C27CA3-0B56-4040-8901-5E36987AE388.jpeg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Dalam keadaan payah, Keda dikejar-kejar oleh kawanan serigala. Saat naik ke atas dahan pohon, Keda berhasil melukai seekor serigala, sang alpha. </span><span style="font-family: arial;"><br /></span><span style="font-family: arial;">Sama-sama terluka, Keda dan Alpha (nama yang diberikan Keda untuk serigala alpha yang dilukainya), mulai menjalin persahabatan. Mereka saling membutuhkan untuk bertahan hidup. </span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Inti alur cerita film Alpha tentang perjalanan Keda pulang kembali ke sukunya dengan melintasi berbagai hambatan. Kisah utamanya ialah tentang persahaban Keda dan Alpha, manusia dan serigala.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT6EkY8g0dKp0cmdzE9bIZaIBfzyLn3nX1R5psnqGlzJuglALqo3XcoMIYcBcdaJ1AUBHCGEp57ipVW1zAM7HAl8T14k643qyllEx8bijQgs_rFQPHyUqCN4yesJIr5D8MsrrONhJqYzgJKzWqrXclMXEpsQ43zd_rHQPvs6xM62r4IK2mupPzwaUe/s2160/7CC982BD-59A2-4A5A-A773-D788194B4144.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="888" data-original-width="2160" height="264" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT6EkY8g0dKp0cmdzE9bIZaIBfzyLn3nX1R5psnqGlzJuglALqo3XcoMIYcBcdaJ1AUBHCGEp57ipVW1zAM7HAl8T14k643qyllEx8bijQgs_rFQPHyUqCN4yesJIr5D8MsrrONhJqYzgJKzWqrXclMXEpsQ43zd_rHQPvs6xM62r4IK2mupPzwaUe/w640-h264/7CC982BD-59A2-4A5A-A773-D788194B4144.jpeg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />Sinematografi film Alpha sungguh ciamik. Dataran Eropa pada masa 20.000 tahun yang lalu digambarkan dengan indah. Lanskapnya sungguh apik. Perbukitan, jurang-jurang, bebatuan, langit malam, aurora, salju, dan lapisan es. <br /><br />Adegan saat musim salju yang membekukan daratan disertai angin kencang mampu memberikan efek rasa dingin pada penonton. Seolah-olah penonton ikut kedinginan saat Keda kecemplung ke dalam air dingin karena lapisan es yang diinjaknya retak dan pecah. Beberapa binatang raksasa balutan CGI tampil gagah dan meyakinkan, seperti mammout, macam besar, badak, dll.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs-hEltF_LFcLhLsLu2wcxvEslVCjSJLALhQ8-CuPOZoMPQGTSb440XvjdXMrpzRk7e9c7Q9rwY52Wc_jVlELoj6JY7YRZ5Fpz7H_cVbadkdxWapJAlen5f2b6s5GstTAcSqaioThAZb_6_oc9eEypCAvy_eohxkaoO7aOSEGh9B6Q4xe88vxiqp9f/s2160/9269A4F4-B714-4335-964B-772BB1D1D4E2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="2160" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgs-hEltF_LFcLhLsLu2wcxvEslVCjSJLALhQ8-CuPOZoMPQGTSb440XvjdXMrpzRk7e9c7Q9rwY52Wc_jVlELoj6JY7YRZ5Fpz7H_cVbadkdxWapJAlen5f2b6s5GstTAcSqaioThAZb_6_oc9eEypCAvy_eohxkaoO7aOSEGh9B6Q4xe88vxiqp9f/w640-h276/9269A4F4-B714-4335-964B-772BB1D1D4E2.jpeg" width="640" /></a></div></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4Vq8xtN62NGCTrPRkM3wrRpwzgzNBjs-oYgE4mYo7G5FRRxIG9pdzEb6MA-PAJAULE2ZSDtbAaFaN9phwqkj2gtSIKsOKXJroxp-0LXVB7YNHhJtpyvvs_dbJyukRQfT4TuT8hD-GGlGnXlM5CPsfhBEiyByInseRDt_E8p7tZSo7mQ_E3XawtRf2/s2160/9016194A-AC6A-47A5-8546-8810377E3C6E.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="896" data-original-width="2160" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4Vq8xtN62NGCTrPRkM3wrRpwzgzNBjs-oYgE4mYo7G5FRRxIG9pdzEb6MA-PAJAULE2ZSDtbAaFaN9phwqkj2gtSIKsOKXJroxp-0LXVB7YNHhJtpyvvs_dbJyukRQfT4TuT8hD-GGlGnXlM5CPsfhBEiyByInseRDt_E8p7tZSo7mQ_E3XawtRf2/w640-h266/9016194A-AC6A-47A5-8546-8810377E3C6E.jpeg" width="640" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br />Selain kualitas sinematografi, daya tarik film ini adalah hubungan antara Keda dan Alpha. Kisah Alpha yang sebelumnya hendak memangsa Keda hingga menjadi partnernya menarik dan menerbitkan simpati. Kadang menimbulkan senyum dan tawa saat dua makhluk ini mulai berteman.<br /><br />Alpha menjadi teman setia Keda dalam perjalanan pulangnya yang panjang. Dengan panduan rasi bintang, Keda mencari jalan pulang. Di tengah perjalanan tersebut, berbagai hambatan semakin mendekatkan Keda dan Alpha. Bersama-sama mereka berburu mangsa, bertahan hidup, dan melawan serangan binatang buas.<br /><br />Film Alpha terasa singkat. Ketika film selesai, batin saya berkata, sudah segini aja? Melihat durasinya yang cuma satu setengah jam memang membuat film ini terasa kurang panjang. Konflik besarnya kurang terasa menegangkan meskipun beberapa konflik kecilnya mampu membuat napas tertahan.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfD3e82SpuTdMYR0_7r0gEItwoUr27y8smgipZnfRWhgdfuW8FWuwFZVtGvXA8TLkahLdz1pz-S8v_BWcZ6aM2e5wF2Cwh9HjdYivfLygxZgeQpR3QBMX0yatyOyQDgQYihVcx5uJUQMhNtYhREGxvN-nOu8LzFuMSyQFagv2ZmqsHehC4_TE9LNFa/s2160/9A165F0C-AE98-4B44-85D5-7E0566CCE6A7.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="897" data-original-width="2160" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfD3e82SpuTdMYR0_7r0gEItwoUr27y8smgipZnfRWhgdfuW8FWuwFZVtGvXA8TLkahLdz1pz-S8v_BWcZ6aM2e5wF2Cwh9HjdYivfLygxZgeQpR3QBMX0yatyOyQDgQYihVcx5uJUQMhNtYhREGxvN-nOu8LzFuMSyQFagv2ZmqsHehC4_TE9LNFa/w640-h266/9A165F0C-AE98-4B44-85D5-7E0566CCE6A7.jpeg" width="640" /></a></div><br /></span></div></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><div><div><div><br /></div><div><br /></div></div></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-59436511213099620852023-03-08T19:30:00.003-08:002023-03-08T19:30:19.859-08:00Ulasan Buku Astrofisika untuk Orang Sibuk<p> </p><p><br /></p><span style="font-family: arial;"><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmq4idYvEsnSFmU5bhedNSYjyu7kDZ9ZL-p-uINf1BzhZAnSoyDZd0azQPwQl3hcuNvcAUvtmI28fVPh9bhvQYkIigjbcrCGxou_e5TNAWHzd-ZJTAMYqroptAmgV-1EJSoEKE8dZ3d1ep8gnZz99MCrHRLqHNTIoJrM58GoZsZ5P60eWsUl0GtBwWpg/s720/335091199_923400458771177_5851755748895294751_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="720" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmq4idYvEsnSFmU5bhedNSYjyu7kDZ9ZL-p-uINf1BzhZAnSoyDZd0azQPwQl3hcuNvcAUvtmI28fVPh9bhvQYkIigjbcrCGxou_e5TNAWHzd-ZJTAMYqroptAmgV-1EJSoEKE8dZ3d1ep8gnZz99MCrHRLqHNTIoJrM58GoZsZ5P60eWsUl0GtBwWpg/w400-h300/335091199_923400458771177_5851755748895294751_n.jpg" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Judul : <i>Astrofisika untuk Orang Sibuk<br /></i>Penulis : Neil deGrasse Tyson<br />Penerjemah : Zia Anshor<br />Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama<br />Tahun terbit : 2018<br />Tebal : 146 halaman<br /><br />***</span><div><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqr_1WWpxV81_2g5hnZ-QlxM03RiXt6WTk21WURQsBeLtS1N7GyyBoaV13lSOCVKkvN1LomCVeeaDT4cLtDgZw-dtJiio6txa6KnOVWgjWx9-fpGF8mayVz-Etr09461DfCluvOwlujlb-6bI28HxWi2N3kS1SoP2hM1Bls4GA03rF_2xjMRCxwKhdEQ/s1024/neil-de-grasse-tyson-2021-1024-512.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="1024" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqr_1WWpxV81_2g5hnZ-QlxM03RiXt6WTk21WURQsBeLtS1N7GyyBoaV13lSOCVKkvN1LomCVeeaDT4cLtDgZw-dtJiio6txa6KnOVWgjWx9-fpGF8mayVz-Etr09461DfCluvOwlujlb-6bI28HxWi2N3kS1SoP2hM1Bls4GA03rF_2xjMRCxwKhdEQ/s320/neil-de-grasse-tyson-2021-1024-512.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Neil deGrasse Tyson ((<i>https://www.amnh.org)</i></td></tr></tbody></table><span style="font-family: arial;">Neil deGrasse Tyson adalah ahli astrofisika di Amerika Museum of Natural History di New York City, juga direktur Planetarium Hayden. Esai-esainya yang bertajuk “Universe” dimuat dalam majalah Natural History. Sepilihan esai tersebut dihimpun menjadi buku berjudul Astrophysisc for in a Hurry yang terbit pada tahun 2017, yang kemudian diterjemahkan oleh penerbit PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2018 dengan judul Astrofisika untuk Orang Sibuk.<br /><br />Sesuai dengan judulnya, buku ini memuat esai-esai dalam bidang astrofisika yang disajikan secara ringkas agar orang-orang sibuk tidak memerlukan banyak waktu untuk dapat membacanya. Buku ini memuat 12 bab yang disajikan dalam 144 halaman. Artinya, rata-rata setiap bab berisi 12 halaman. Hal tersebut terbilang ringkas untuk tema yang biasanya memerlukan pembahasan panjang lebar dan mendalam.<br /><br />Neil deGrasse Tyson memulai buku ini dengan menyajikan awal mula terbentuknya alam semesta. Awalnya, tulis Neil, hampir empat belas miliar tahun lalu, segala ruang dan zat dan energi terkandung dalam sesuatu yang lebih kecil daripada satu per setriliun ukuran tanda titik yang mengakhiri kalimat ini. Jagat raya yang lebih kecil daripada titik itu mengembang dengan sangat cepat. Kita menyebut kejadian itu dengan istilah “ledakan besar”. Dari ledakan besar tersebut—setelah melalui proses selama miliaran tahun—terbentuklah bintang, planet, dan sebagainya.<br /><br />Yang sering menjadi pertanyaan ialah apa yang terjadi sebelum ledakan besar? Para ahli fisika belum tahu, tegas Neil. Ia menegaskan ketidaktahuan tersebut dengan mengatakan, “Orang yang percaya dirinya tahu segalanya berarti belum mencari atau menemukan batas antara yang diketahui dan tak diketahui di alam semesta.” (halaman 12)<br /><br /><br />Alam semesta berjalan sesuai dengan hukum alam. Para saintis merumuskan hukum universal yang mengatur alam semesta. Misalnya, gaya gravitasi yang berlaku di Bumi juga berlaku di planet lain. Setiap saat, hukum-hukum yang dirumuskan oleh para ilmuwan diuji dan dikembangkan. Semakin banyak hukum yang diuji dan dikembangkan, semakin banyak pula pengetahuan kita tentang alam semesta.</span><div><span style="font-family: arial;"><br /></span><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF2Jk5Zvx9yQuyWO7ZDU7X6Y0qpUhD4woG8hCIqXHnD6nzV2cIxJwtd1U091RHAtfVqsMRkQjZ38pa-tpstByU_NDBQa2RmyJSyILcBfrUqEikjBcc5eUs84SrEP5_GIFRF_4gknkgKR8JaVWmjc7DTmAFTEE_UnQSmORT8_vGeGnuEOYncwURZA4spQ/s2000/milky-way-galaxy-topview.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1910" data-original-width="2000" height="383" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF2Jk5Zvx9yQuyWO7ZDU7X6Y0qpUhD4woG8hCIqXHnD6nzV2cIxJwtd1U091RHAtfVqsMRkQjZ38pa-tpstByU_NDBQa2RmyJSyILcBfrUqEikjBcc5eUs84SrEP5_GIFRF_4gknkgKR8JaVWmjc7DTmAFTEE_UnQSmORT8_vGeGnuEOYncwURZA4spQ/w400-h383/milky-way-galaxy-topview.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: American Museum of Natural History (<i>https://www.amnh.org)</i></td></tr></tbody></table><br /><div><span style="font-family: arial;">Alam semesta berisi galaksi-galaksi. Di dalam galaksi terdapat bintang-bintang, planet, dan benda kosmik lainnya. Kita sering terpaku pada galaksi, pada bintang dan planet. Akan tetapi, kita jarang memikirkan ruang di antara galaksi. Atau kita menganggapnya ruang kosong, ruang yang tidak terdapat apa-apa. Nyatanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa “ruang kosong” antargalaksi tidaklah benar-benar kosong. Pengamatan terhadap gugus galaksi memberi kesan bahwa boleh jadi ada banyak bintang—yang tidak tergabung dalam galaksi—yang berada di ruang antargalaksi. Selain itu, pengukuran oleh teleskop peka sinar X mengungkap adanya gas dalam gugus galaksi yang mengisi ruang dan bersuhu sangat tinggi.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br />Salah satu misteri—dari banyaknya misteri di alam semesta—yang belum terpecahkan oleh para ilmuwan adalah penjelasan tentang zat gelap. Ahli astrofisika Fritz Zwicky dalam penelitian terhadap gugus Coma (kumpulan galaksi padat terisolasi yang berjarak sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi) mengungkapkan bahwa massa gugus Coma lebih besar berkali lipat daripada jumlah massa galaksi-galaksi yang tampak di dalamnya. Berarti ada sesuatu dengan massa yang besar di dalam gugus tersebut yang belum terdeteksi. Para ilmuwan menyebutnya dengan istilah “zat gelap”. Sesuai dengan namanya, zat ini benar-benar misterius. Wujudnya tak tampak, tetapi efeknya nyata.<br /><br />Belum selesai masalah dengan zat gelap, kita mesti dipusingkan dengan hal lain lagi: “energi gelap”. Pada tahun 1929, Edwin P. Hubble menemukan bahwa alam semesta tidaklah statis. Ia menemukan dan mengumpulkan bukti yang meyakinkan bahwa makin jauh suatu galaksi, makin cepat galaksi itu menjauh dari Bimasakti. Artinya, alam semesta mengembang. Hal tersebut menunjukkan adanya suatu gaya tolak di alam semesta yang melawan gaya gravitasi sehingga alam semesta terus mengembang. Para ilmuan menyebut dengan istilah energi gelap, yang dianggap sebagai efek kuantum –bahwa ruang hampa sebenarnya penuh dengan zarah dan antizat pasangannya. Dalam pengukuran energi-massa di alam semesta terkini, zat biasa menempati jumlah sebesar 5 persen, zat gelap sebesar 27 persen, dan energi gelap sebanyak 68 persen.<br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8oXfdGDoPHNd7Shp6CtHGOMz2uz8QGrqVYR_71h-mhKv8aYWQymHwoLgwDUgo102b_btSHMjUiJSoqZkiZGxp3h9gzv4is7W3Jlo9XCPtaldA0PL_QMiELKIawfBjzpblls0q15qUujOD1r9SJWlO7wtzE4RLqm8K8xqDAgqSBhd78evwCMWu_6eM6Q/s960/DarkMatter_KipacAmnh_960.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="960" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8oXfdGDoPHNd7Shp6CtHGOMz2uz8QGrqVYR_71h-mhKv8aYWQymHwoLgwDUgo102b_btSHMjUiJSoqZkiZGxp3h9gzv4is7W3Jlo9XCPtaldA0PL_QMiELKIawfBjzpblls0q15qUujOD1r9SJWlO7wtzE4RLqm8K8xqDAgqSBhd78evwCMWu_6eM6Q/w400-h300/DarkMatter_KipacAmnh_960.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dark Matter in a Simulated Universe (<i>https://apod.nasa.gov/</i>)</td></tr></tbody></table></span><br /><div class="separator" style="clear: both;"><span style="font-family: arial;">Kembali ke Bumi, Neil deGrasse Tyson menjelaskan bagaimana penemuan dan penyusunan tabel periodik zat kimia, mengapa benda-benda di jagat raya sebagian besar berbentuk bulat, bagaimana penemuan cahaya tidak tampak seperti inframerah dan ultraungu hingga sinar X dan sinar gamma. Pada bagian akhir, ia menutup dengan sebuah permenungan. Ketika ia merenungkan alam semesta yang mengembang, kadang ia lupa bahwa banyak orang berjalan di bumi tanpa makanan atau rumah. Ketika ia membaca data yang menunjukkan keberadaan zat gelap dan energi gelap, kadang ia lupa bahwa tiap hari “orang membunuh dan dibunuh atas nama gagasan seseorang mengenai Tuhan, dan bahwa orang lain yang tidak membunuh atas nama Tuhan, membunuh demi kebutuhan atau keinginan dogma politik.”</span></div><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">Jika semua orang, terutama orang-orang dengan kekuasaan dan pengaruh, memiliki pandangan luas akan tempat kita di jagat raya, mestinya masalah-masalah kita mengecil dan kita dapat merayakan perbedaan di Bumi. Pandangan luas tersebut, sudut pandang kosmik, bersifat rendah hati. Sudut pandang kosmik membuka akal kita untuk gagasan-gagasan luar biasa, tetapi tetap mengikat kaki kita untuk menapak bumi.</span><br style="font-family: arial;" /><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">Esai-esai Neil deGrasse Tyson yang ringkas mudah dicerna tanpa banyak istilah-istilah rumit bidang fisika. Meskipun, pada beberapa bagian ia tak bisa mengelak untuk menggunakan istilah tertentu karena memang diperlukan. Misalnya, penggunaan istilah zarah maya, energi vakum, zarah dan antizat pasangannya.</span><br style="font-family: arial;" /><br style="font-family: arial;" /><span style="font-family: arial;">Tulisan Neil deGrasse Tyson enak diikuti dari awal hingga akhir. Ia tak hendak memberi ceramah di depan para mahasiswa studi Fisika, tetapi ia seperti seseorang yang mengoceh sesuatu yang dikuasainya dengan bahasa yang santai dan sesekali diselingi humor yang kontekstual. Pada beberapa kesempatan, ia akan mengajak kita untuk merenungi alam semesta dengan keanggunan dan kemisteriusnya.</span></div><div><br /></div><div><div><i style="font-family: arial;">Astrofisika untuk Orang Sibuk</i><span style="font-family: arial;"> memang buku ringkas bagi orang-orang yang tak punya banyak waktu untuk membaca. I</span><span style="font-family: arial;">sinya sungguh padat dan “bergizi”. Buku ini memberikan banyak wawasan baru tentang alam semesta dan mungkin akan bisa memengaruhi sudut pandang orang terhadap alam, makhluk hidup, dan diri-sendiri.</span></div><div><br /></div><span style="font-family: arial;">Jika membaca buku </span><i style="font-family: arial;">Astrofisika untuk Orang Sibuk</i><span style="font-family: arial;"> menimbulkan ketertarikan tentang astronomi atau astrofisika, pembaca bisa melanjutkan ke buku yang lebih tebal yang lebih mendalam pembahasaanya. Misalnya, karya-karya populer Carl Sagan berjudul Cosmos dan Pale Blue Dot atau karya Ann Druyan yang juga berjudul Cosmos. Selain itu, Neil deGrasse Tyson juga menulis beberapa buku lain yang lebih tebal. Salah satu yang sudah diterjemahkan berjudul Asal Mula.</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><br /></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_QjXxNUEqw3QiO-NbAhR_VUtqC5BeSN4U2goLTChTuWj-zBJ9FtnirZCTjzlzYChuNVrXq2aYONxBMyJFnPVZROC8pAK0kqua2CgT80nSMuBK2_8Vb3zKN42Yv1J_fU0KG0FPQ5qz1YZkGSRMjWzhVPzdjCcNapU1ODdBTeDYKufQidVBoLMvpskHCw/s1250/MeteorGalaxy_Looten_1000_annotated.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1250" data-original-width="1000" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_QjXxNUEqw3QiO-NbAhR_VUtqC5BeSN4U2goLTChTuWj-zBJ9FtnirZCTjzlzYChuNVrXq2aYONxBMyJFnPVZROC8pAK0kqua2CgT80nSMuBK2_8Vb3zKN42Yv1J_fU0KG0FPQ5qz1YZkGSRMjWzhVPzdjCcNapU1ODdBTeDYKufQidVBoLMvpskHCw/w512-h640/MeteorGalaxy_Looten_1000_annotated.jpg" width="512" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><b style="background-color: #f4f4ff;">Meteor & Milky Way over the Mediterranean (</b><i style="font-family: arial;">https://apod.nasa.gov)</i></td></tr></tbody></table></div><div><br /></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div></div></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-90474022212629813852022-05-08T00:23:00.001-07:002022-05-08T00:23:39.514-07:00Relativitas Umum: Teori Terindah di Antara Semua Teori<span style="font-family: arial;"><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP5Nme7xKVRbTJqV9D2pg_76s_oD3wVCPZiM_szwJfRV4PtSWbC9jOoaUpvFrwYuN_RnQ-dJStrMfh1Ph0C-TN2Bqp8AiBMyS-ZMf_vZbX5gnmK8xSZ9v_IHB4t_6trDpezisAa0VICPvJdWLWWV1oqQvH6WsFIvIFtkavgxuC9FjKxLMkSxZR-KI3/s600/52653746_1822733904499486_4844761725938958336_n.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhP5Nme7xKVRbTJqV9D2pg_76s_oD3wVCPZiM_szwJfRV4PtSWbC9jOoaUpvFrwYuN_RnQ-dJStrMfh1Ph0C-TN2Bqp8AiBMyS-ZMf_vZbX5gnmK8xSZ9v_IHB4t_6trDpezisAa0VICPvJdWLWWV1oqQvH6WsFIvIFtkavgxuC9FjKxLMkSxZR-KI3/w400-h200/52653746_1822733904499486_4844761725938958336_n.jpg" /></a></div><div style="text-align: center;">Sumber gambar: isains[dot]com</div><br />Einstein muda meninggalkan bangku SMA di Jerman karena tak kuat menanggung ketatnya peraturan di sana. Ia kembali ke Pavia, tinggal bersama keluarga. Sang ayah adalah seorang insinyur, sedang membangun pembangkit listrik.<br /><br />Einstein muda membaca karya Kant dan kadang-kadang ia menghadiri kuliah di Universitas Pavia tanpa terdaftar sebagai mahasiswa di sana.Einstein mendalami Fisika secara sungguh-sungguh di Universitas Zurich. </span><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;">Pada tahun 1905 ia mengirim 3 artikel ke jurnal sains paling bergensi pada zaman itu, Annalen der Phisyk. Ketiga artikel itu layak mendapatkan Hadiah Nobel. Artikel pertama menunjukkan bahwa atom benar-benar ada. Artikel kedua meletakkan dasar pertama mekanika kuantum. Artikel ketiga menyajikan teori relativitas pertamanya --yang sekarang dikenal sebagai "relativitas khusus".<br /><br />Einstein menyempurnakan teori relativitas pertamanya selama 10 tahun. Pada tahun 1915 ia melahirkan "Teori Relativitas Umum". Teori relativitas umum disebut oleh Lev Landau --ahli Fisika mahsyur Rusia-- sebagai "teori terindah di antara semua teori."<br /><br />Pada masa sebelumnya, Isaac Newton merumuskan gaya gravitasi yang menyebabkan benda tarik-menarik. Newton belum merumuskan apa yang menjadi perantara gaya gravitasi di dalam ruang kosong di antara dua benda.<br /><br />Michael Faraday dan James Maxwell menambahkan teori medan elektromagnetiknya ke dalam khazanah Fisika. Medan elektromaknetik itu menyebar dan menghantarkan gelombang radio, mengisi ruang, bisa bergetar dan berosilasi seperti permukaan danau, serta "mengangkut" gaya listrik.<br /><br />Nah, gaya gravitasi mestinya juga dihantarkan oleh semacam "medan gravitasi", pikir Einstein. Alih-alih merumuskan tentang "medan gravitasi", Einstein mencetuskan pemikiran luar biasa bahwa: medan gravitasi bukan menyebar melalui ruang; medan gravitasi adalah ruang itu sendiri. Ruang adalah salah satu komponen "material" dunia. Ia nyata adanya.<br /><br />Ruang adalah entitas yang berdenyut, melekuk, melengkung, memuntir. Matahari melengkungkan ruang di sekelilingnya sehingga bumi dan planet-planet lain bergerak langsung dalam ruang yang melengkung itu. Planet-planet mengelilingi bintang dan benda-benda jatuh karena ruang melengkung. Ruang bisa melengkung karena ada materi.<br /><br />Bukan hanya ruang yang melengkung, waktu juga melengkung. Waktu berlalu lebih cepat di ketinggian daripada di bawah, dekat dengan bumi. Dua orang kembar, yang satu hidup di pesisir pantai dan satunya di puncak gunung, setelah puluhan tahun, orang yang tinggal di puncak gunung akan lebih tua.<br /><br />Selain itu, ruang bisa menyusut dan mengembang. Ruang atau alam semesta mengembang, diakibatkan oleh semacam ledakan yang dikenal sebagai "dentuman besar".</span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /><br />***</span></div><div><span style="font-family: arial;">Disarikan dari buku <i>Tujuh Pelajaran Singkat </i>Fisika karya Carlo Rovelli<br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><div><span style="font-family: arial;"><br /></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-41190751913529257092022-03-29T20:46:00.008-07:002022-03-29T20:46:57.298-07:00Ulasan Film Dune: Part One<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWfA0VS53SzXPCpt718FC_P0tbloUKKw4hnLsWH5fMeZI30a5xe4gzSlJVBc2lu6KECNnvMBPMwm9mN364RLpQGBZWgcSh7rgnSUTFXxFSJ2HqrGhe88wZc1WUsfRwmkKumPCAIOist_RCQroXJ5tr7vorqz5dyEdGISiLmbwTI4vmxwoWg286AnU3/s674/571E4BE4-D26B-458A-9E73-80F340804922.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="674" data-original-width="455" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWfA0VS53SzXPCpt718FC_P0tbloUKKw4hnLsWH5fMeZI30a5xe4gzSlJVBc2lu6KECNnvMBPMwm9mN364RLpQGBZWgcSh7rgnSUTFXxFSJ2HqrGhe88wZc1WUsfRwmkKumPCAIOist_RCQroXJ5tr7vorqz5dyEdGISiLmbwTI4vmxwoWg286AnU3/w432-h640/571E4BE4-D26B-458A-9E73-80F340804922.jpeg" width="432" /></a></div><span style="font-family: arial;"><br /></span><p></p><p><span style="font-family: arial;">Judul: Dune: Part One</span></p><p><span style="font-family: arial;">Sutradara: Denis Villeneuve</span></p><p><span style="font-family: arial;">Penulis naskah: Jon Spaihts, Denis Villeneuve, Eric Roth</span></p><p><span style="font-family: arial;">Aktor: Timothée Chalamet, Rebecca Ferguson, Oscar Isaac, Jason Momoa, </span></p><p><span style="font-family: arial;">Stellan Skarsgård, Stephen McKinley Henderson, Josh Brolin, Sharon Duncan-Brewster, Chang Chen, Dave Bautista, Zendaya</span></p><p><span style="font-family: arial;">Genre: aksi, petualangan, drama</span></p><p><span style="font-family: arial;">Rilis: 2021</span></p><p><span style="font-family: arial;">Durasi: 2 jam 35 menit</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">***</span></p><p><span style="font-family: arial;">Novel Dune karya Frank Herbert dianggap sebagai novel yang sulit difilmkan karena keluasan dunia dan kerumitan ceritanya. Upaya David Lynch tahun 1984 membuahkan tanggapan negatif dari para kritikus dan dianggap tidak bisa menggambarkan novel Dune secara baik. Mulai tahun 2017, di bawah bendera Legendary Entertainment, sutradara Denis Villeneuve menggarap film Dune dan akhirnya rilis pada September 2021 dengan judul Dune: Part One—Villeneuve membagi novelnya menjadi dua film.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">Denis Villeneuve telah melahirkan beberapa film yang menuai tanggapan positif dan meraih penghargaan, di antaranya Prisoner (2013), Sicario (2015), Arrival (2016), dan Blade Runner 2049 (2019). Dune: Part One memiliki jajaran casting yang terkenal, seperti Timothée Chalamet, Rebecca Ferguson, Oscar Isaac, Jason Momoa, Josh Brolin, Stellan Skarsgård, Dave Bautista, dan Zendaya.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">Paul Atreides (Timothée Chalamet) putra dari Leto Atreides (Oscar Isaac) dan Lady Jessica Atreides (Rebecca Ferguson) dari House of Atreides harus meninggalkan planet tempat tinggalnya beserta seluruh warga. Mereka mendapat titah dari Kaisar untuk mengelola Planet Arrakis demi menambang sumber daya alamnya yang berharga: spice. Arrakis, sebelumnya dikelola oleh House of Harkonnen yang dipimpin oleh Fat Baron (Stellan Skarsgard).</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">House of Atreides, selain menghadapi penghuni Arrakis yang disebut Fremen, juga harus waspada dengan ancaman House of Harkonnen yang merasa masih memiliki Arrakis. Di padang pasir yang panas (dune), Paul Atreides berusaha beradaptasi dengan lingkungan alamnya dan berusaha menjalin kesepakatan dengan Fremen. Paul, yang disebut-sebut sebagai seseorang yang terpilih—lisan al ghaib—mencoba memahami dunia sekelilingnya dan memahami mimpi-mimpi anehnya.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">Film Dune berjalan dengan tempo lambat. Denis Villeneuve ingin membangun karakter dan setting yang kuat sehingga separoh awal film berisi pengenalan tokoh dan latar belakang konflik. Denis membangun karakter Paul yang memiliki mimpi-mimpi aneh dan bagaimana ia berlatih mengembangkan kekuatan fisik ataupun kekuatan pikirannya. </span></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><br /><span style="font-family: arial;"><br /></span><p></p><p><span style="font-family: arial;">Setelah paruh pertama, tempo film meningkat secara perlahan. Serangan pasukan Harkonnen yang mendadak, dihadapi oleh pasukan Atreides yang belum bersiaga sepenuhnya. Adegan perkelahian dengan pedang disajikan di tengah pertempuran yang yang ingar bingar dengan tembakan senjata dan hancurnya pesawat tempur. Tempo film kembali melambat ketika mengisahkan perjuangan Paul dan Lady Jessica untuk bertahan hidup di gurun. Pertemuan mereka dengan kaum Fremen menjadi akhir cerita film ini. Cerita Dune: Part One masih menggantung dan akan berlanjut di film keduanya.</span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><br /></span></div><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdGteJaw67iwObvY8ukNTDsSrb1gffga1Qr9Ce9wQmlED9r9i7A6mGUqseBkL1vj3atWfVqQ-yTxewacnQxeCFiR6PwapoaMNIR7mmCh1FFOAMzioU4xqcTHMP16YOQkCASV5iRm-zJO_fJV9iO1ExGakDqui-2eIE5mZPEfwiGWwawxbtCDQTyept/s716/479C4C66-F1FF-4959-ADD6-B35D47B959C2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="428" data-original-width="716" height="382" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdGteJaw67iwObvY8ukNTDsSrb1gffga1Qr9Ce9wQmlED9r9i7A6mGUqseBkL1vj3atWfVqQ-yTxewacnQxeCFiR6PwapoaMNIR7mmCh1FFOAMzioU4xqcTHMP16YOQkCASV5iRm-zJO_fJV9iO1ExGakDqui-2eIE5mZPEfwiGWwawxbtCDQTyept/w640-h382/479C4C66-F1FF-4959-ADD6-B35D47B959C2.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTpzzj9tq77QoNs9JAHrDSgrDgHDkGJ8mA3_WlOFH6lsIzII16-Mbydgx6sm42QrKdBTryyXu7TToBT5NoJii2QqQGMJQIHjiWnZ5bFIO6UXMWMjzbnwCm4Z1QFep3TP6qx-1nWHhguzL9ry_pfJRoVtnUE3NtTFy2GEKPMmNEwcLmSKDN5X6KyDKW/s2160/79B5ADDA-6B54-4FA6-A4FF-D7A2761C7BD3.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="918" data-original-width="2160" height="272" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTpzzj9tq77QoNs9JAHrDSgrDgHDkGJ8mA3_WlOFH6lsIzII16-Mbydgx6sm42QrKdBTryyXu7TToBT5NoJii2QqQGMJQIHjiWnZ5bFIO6UXMWMjzbnwCm4Z1QFep3TP6qx-1nWHhguzL9ry_pfJRoVtnUE3NtTFy2GEKPMmNEwcLmSKDN5X6KyDKW/w640-h272/79B5ADDA-6B54-4FA6-A4FF-D7A2761C7BD3.jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDfJQcjQlCAb5lYMcfOUzwFB3snxBlN46Z7nBZ0IMm90RCtsVKBCXnSiWWzZma5PEm1iNJb2m2orgqPYMdJHcDIJjb8VHYohXIUkaQO_1Q5oATi0Le3T5mcNvKD-EavsNhkxlWl6_Pig7puUXev8J3328k2a5hHy-SAWQZ5Kz9wlDrW8ius7b_M7ZJ/s2160/2EFF088C-3318-47B4-8738-3C2EABD7C747.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="907" data-original-width="2160" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDfJQcjQlCAb5lYMcfOUzwFB3snxBlN46Z7nBZ0IMm90RCtsVKBCXnSiWWzZma5PEm1iNJb2m2orgqPYMdJHcDIJjb8VHYohXIUkaQO_1Q5oATi0Le3T5mcNvKD-EavsNhkxlWl6_Pig7puUXev8J3328k2a5hHy-SAWQZ5Kz9wlDrW8ius7b_M7ZJ/w640-h268/2EFF088C-3318-47B4-8738-3C2EABD7C747.jpeg" width="640" /></a></div><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUTWQwEziTvP1PBkrgOCrj8-_qamh8rEmkb1g79YARNcTPjTgwNb5q3xk5oBBsUh5gLZzH6Fy9dyFt58x0-rK38mrxrRV5m5ccElgHxkN9484J59Z-5_EjFmX0N_u3uqfmNTwxk860Q3eDUPkapQFw0jHA7XAzcwrq_lBf6u36R3X2H4TRCk6LNks8/s856/DEFBE881-D6E3-4D5D-B8B8-2913A822667E.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="358" data-original-width="856" height="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUTWQwEziTvP1PBkrgOCrj8-_qamh8rEmkb1g79YARNcTPjTgwNb5q3xk5oBBsUh5gLZzH6Fy9dyFt58x0-rK38mrxrRV5m5ccElgHxkN9484J59Z-5_EjFmX0N_u3uqfmNTwxk860Q3eDUPkapQFw0jHA7XAzcwrq_lBf6u36R3X2H4TRCk6LNks8/w640-h269/DEFBE881-D6E3-4D5D-B8B8-2913A822667E.jpeg" width="640" /></a><p></p><p><br /></p><p><span style="font-family: arial;">Aktor muda yang tengah naik daun, Timothée Chalamet, terbukti mampu membawakan karakter Paul Atreides secara baik. Paul digambarkan sebagai pemuda tanggung, yang dunianya hanyalah lingkup planet tempat tinggalnya. Ia mengenal planet Arrakis dan penghuninya melalui teknologi yang berisi rekaman suara dan video yang ditembakkan, semacam hologram. Timothée Chalamet membawakan karakter Paul yang canggung, peragu, dan penuh rasa ingin tahu. Setelah tiba di Planet Arrakis dan menempuh banyak cobaan, karakter Paul berkembang menjadi sosok yang lebih kuat, tangguh, dan bertanggung jawab. Perubahan ini terlihat dari akting Timothée yang menampakkan kedewasaan karakter. Zendaya, aktris muda lainnya, belum banyak adegan yang menampilkan dirinya. Ia hanya muncul dalam mimpi-mimpi Paul Atreides dan muncul pada akhir film sehingga belum terlihat akting pemain yang juga berperan sebagai MJ di film Spiderman ini.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">Aktor lain yang lebih senior memberikan akting yang tak perlu diragukan kualitasnya. Oscar Isaac tampil baik sebagai seorang pemimpin yang cinta damai, tetapi selalu waspada terhadap ancaman musuhnya. Rebecca Ferguson yang durasi tampilnya cukup banyak, memberikan salah satu akting terbaiknya sebagai seorang ibu yang penuh kasih sayang dan seorang anggota Bene Gesserit. Jason Momoa yang berperan sebagai Duncan Idaho dan Josh Brolin yang berperan sebagai Gurney Halleck adalah dua orang tangan kanan Duke Atreides. Duncan Idaho dengan pembawaan ceria dan optimis, sedangkan Gurney Halleck adalah orang yang keras dan sinis.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">Sebagai antagonis, Dave Bautista yang berperan sebagai Glossu Rabban Harkonnen, berhasil menunjukkan sosok yang jahat, kokoh, tidak sabaran, dan penuh ambisi. Yang mencuri perhatian adalah antagonis utama, yaitu Baron Vladimir Harkonnen yang diperankan oleh Stellan Skarsgård. Kemunculannya saja sudah membawa aura gelap. Penampakan tubuh dan wajahnya mampu mengintimidasi lawan. Baron Vladimir adalah sosok yang ambisius dan cerdik. Meskipun tidak tampil banyak dalam film, Stellan Skarsgård mampu membawakan karakter Baron Vladimir secara kuat.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">Sebagai sebuah film yang menggambarkan dunia utopia, Dune menyajikan gambaran apik dunia masa depan ketika manusia menjelajahi alam semesta. Planet Arrakis sebagai latar utama digambarkan sebagai padang pasir yang panas. Sebagian besar adegan di padang pasir Arrakis diambil di Yordania dan Abu Dhabi. Greig Fraser berhasil memotret semesta Dune dan menyajikan gambar-gambar menawan kepada penonton. Penonton seolah-olah bisa merasakan padang pasir yang panas dan berdebu. Menjelang malam, padang pasir menyajikan pemandangan yang eksotis. Di tangan Greig Fraser, padang pasir yang membosankan berubah menjadi tempat yang indah dari segala sisinya.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">Adegan yang bernuansa lambat, tenang, kemudian perlahan beralih pada adegan pertempuran yang penuh ketegangan didukung oleh scoring yang mumpuni dari Hans Zimmers, komposer yang juga menangani film Dunkirk (2017), Interstellar (2014), Inception (2010), Serlock Holmes (2009), dan Gladiator (2000). Penata musik yang berkali-kali menjadi nonime Oscar dan sekali menjadi pemenang Oscar untuk film The Lion King (1994) ini berhasil memberikan “nyawa” pada film Dune dengan scoring yang mendukung setiap adegan. Dalam proses kreatifnya, Zimmer menghabiskan seminggu di Utah untuk mendengarkan suara gurun. Zimmers mengubah suara cello menjadi suara seperti terompet perang Tibet yang membuat adrenalin seketika meningkat. Dalam film juga akan terdengar suara gesekan logam, seruling bambu India, peluit Irlandia, frase drum yang bergetar, dan lain sebagainya. Kesemuanya memberikan film Dune sebuah “jiwa yang hidup”.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">Desain kostum dalam film Dune terlihat unik, merupakan perpaduan gaya kuno dan futuristik. Desainer kostum Jacqueline West dan Bob Morgan membuat seribu lebih kostum yang mencakup berbagai gaya kostum di seluruh dunia. Inspirasi kostum Dune berasal dari mitologi Yunani dan Romawi, film David Lean, Lawrence of Arabia dan Fahrenheit 451, karya Francisco Goya, Giotto, pakaian penduduk gurun seperti the Bedouins, merek fashion klasik seperti Balenciaga. Pakaian stillsuit Fremen terlihat futuristik dan tangguh, seperti kostum superhero. Stillsuti dibuat dengan warna abu-abu gelap yang menyerupai warna bebatuan di Gurun Yordania, tempat film ini syuting.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">Dune: Part One, dengan akting mumpuni para aktor membuat karakter tokohnya “hidup”. Semua karakter memiliki porsinya masing-masing dan hubungan antartokoh terasa kuat. Dune menyajikan visual yang memukau yang terdiri atas padang pasir yang berdebu, panas, dan hening serta gedung-gedung dan pesawat yang megah. Desain kostum yang memadukan gaya kuno dan futuristik membangkitkan imajinasi bertemunya kekuatan mistis kuno dan kecanggihan teknologi masa depan. Alur film Dune yang berjalan lambat dapat membuat sebagian penonton merasa bosan pada separuh film pertama. Kurangnya aksi, membuat film ini lebih terasa nuansa dramanya.</span></p><p><span style="font-family: arial;"><br /></span></p><p><span style="font-family: arial;">***</span></p><p><span style="font-family: arial;">Dune: Part One (2021)</span></p><p><span style="font-family: arial;">Skor: 9/10</span></p>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-91716040504993033232022-01-20T18:44:00.002-08:002022-01-20T18:44:14.894-08:00Belajar Hal Baru adalah Menyenangkan<p><span style="font-family: arial;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjPDvcqwf5Id9iL7WFkincp6OjT2xspl2HyWqPUAFxtngQJvWsgkGR0a9Tqv0Mbi5KRQzRT17r4VqhgGWoO5c4iffVBugdIWEMjfHiP4XHUaYLaZIyw3lCvfd3vyFv4YXW_-QGqFXVByfcIG6s8pomIi5PeC8fypA9h8UMVrnWkQKTHJdzSQEK0iOdC=s805" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="537" data-original-width="805" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjPDvcqwf5Id9iL7WFkincp6OjT2xspl2HyWqPUAFxtngQJvWsgkGR0a9Tqv0Mbi5KRQzRT17r4VqhgGWoO5c4iffVBugdIWEMjfHiP4XHUaYLaZIyw3lCvfd3vyFv4YXW_-QGqFXVByfcIG6s8pomIi5PeC8fypA9h8UMVrnWkQKTHJdzSQEK0iOdC=w400-h266" width="400" /></a></span></div><span style="font-family: arial;"><br /><span style="background-color: white; color: #050505;"><br /></span></span><p></p><p><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white; color: #050505;">Pada awal pandemi corona tahun 2020, surat pemberitahuan bahwa pembelajaran tatap muka ditiadakan diganti pembelajaran daring dilayangkan pada hari Sabtu. Saya bisa membayangkan pimpinan dan staf pada hari itu atau sehari sebelumnya dengan repotnya menyiapkan kurikulum darurat untuk pembelajaran daring.</span></span></p><span style="font-family: arial;"><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Di sekolah tempat saya mengajar, selama pandemi, pembelajaran secara daring dilakukan setiap hari dari pagi hingga menjelang siang.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Saya ingat, Sabtu malam ketika sedang berbelanja di minimarket, pimpinan mengundang kami untuk koordinasi via Zoom Meeting. Saya mengikuti koordinasi sembari berbelanja.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Sebelumnya, kami belum pernah menggunakan Zoom Meeting. Pada Sabtu malam itulah pertama kali kami menggunakannya. Hampir semua dari kami tak paham menggunakan aplikasi ini.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Arahan pimpinan dalam koordinasi malam itu ialah semua guru belajar menggunakan Zoom Meeting dan aplikasi penunjang pembelajaran, seperti Google Classroom dan Google Form. Hari Senin-nya, kami sudah harus mengajar melalui Zoom. Yang awalnya tertatih-tatih, akhirnya kami terbiasa menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Beberapa bulan berikutnya, pimpinan memberikan arahan agar setiap guru membuat video pembelajaran untuk diunggah di aplikasi YouTube sekolah. Setelah diadakan workshop singkat selama setengah hari, kami pun shooting video dan membuat video pembelajaran menggunakan aplikasi semisal Kinemaster atau Filmora.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Saya jadi ingat, dulu pertanyaan yang diajukan oleh HRD ketika wawancara lamaran pekerjaan, apa yang saya sukai. Waktu itu saya jawab, saya suka belajar hal-hal baru. Belajar hal baru adalah sesuatu yang menyenangkan.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Bagi saya, salah satu faidah bekerja adalah kita bisa belajar hal baru. Saya cukup sering mengikuti pelatihan selama beberapa hari di luar kota. Dalam pelatihan-pelatihan tersebut, saya bisa mempelajari banyak hal. Saya bertemu banyak orang dari berbagai daerah. Saya mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan baru.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Dunia terus bergerak, dinamis. Hal-hal baru muncul setiap hari. Dengan mempelajari hal baru yang relevan dengan dunia saya, saya bisa merasa "hidup".</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Hidup yang stagnan bagi saya adalah hidup yang membosankan. Hidup yang "itu-itu saja" membuat diri tidak berkembang.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Dahulu--setelah lulus kuliah---saya mencari pekerjaan yang menawarkan kesempatan belajar hal-hal baru. Pekerjaan yang bisa membuat hidup menjadi dinamis.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Pertama kali bekerja, saya tidak terlalu memikirkan besaran gaji. Jika kita bisa mengembangkan diri, meng-upgrade kapasitas diri, akan mudah bagi kita mendapatkan penghasilan yang memadai.</span></span>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-23433687866843795552022-01-20T18:41:00.001-08:002022-01-20T18:41:58.724-08:00Saya Menikah pada Usia 33 Tahun<p><span style="font-family: arial;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhHdpOV__GRK5aJdhm_Nzi5qdWC-xMQj8fqVNJ5Az228tJBknrfjS98PTemAqlW6XM0drjh5qq2Fo94zj_VfQQ1b07CPD_WcMWQQpRNf82ufgefXhuWS_rO4Nawv7QLkuF176xEhf-1rhVr19vkPLtvNK892S0SKv_dAdmCYcxGIWhPj_I4ucnddJ3l=s647" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="315" data-original-width="647" height="195" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhHdpOV__GRK5aJdhm_Nzi5qdWC-xMQj8fqVNJ5Az228tJBknrfjS98PTemAqlW6XM0drjh5qq2Fo94zj_VfQQ1b07CPD_WcMWQQpRNf82ufgefXhuWS_rO4Nawv7QLkuF176xEhf-1rhVr19vkPLtvNK892S0SKv_dAdmCYcxGIWhPj_I4ucnddJ3l=w400-h195" width="400" /></a></span></div><span style="background-color: white; font-family: arial;"><p><span style="background-color: white; font-family: arial;"><br /></span></p>P</span><span style="background-color: white; color: #050505; font-family: arial;">ada saat teman kuliah saya lulus, Rata-rata usia mereka 22 tahun. Saya lulus kuliah pada usia 26 tahun. Bukan karena masa kuliah saya yang molor, tetapi saya baru masuk kuliah ketika usia 22 tahun. Selepas tamat SMA saya terlebih dahulu bekerja selama 3 tahun.</span><p></p><span style="font-family: arial;"><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Pada kemudian hari, perbedaan usia saya dengan teman-teman kuliah ini kadang menimbulkan bias persepsi. Rata-rata, pada usia 28--30 tahun mereka sudah menikah setelah bekerja 4--6 tahun. Saya, pada usia tersebut, masih "meniti karir", baru 2--4 tahun bekerja.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Pada usia 30 tahun ke atas, menurut saya, adalah masa yang cukup berat. Pada usia ini, lingkaran pertemanan kita mulai mengecil. Teman kuliah satu per satu hilang kontak. Teman kerja rata-rata sudah berkeluarga. Belum menikah pada usia tersebut menjadikan tekanan tersendiri.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Selama 6 tahun selepas wisuda, saya bekerja dengan segala tekanan finansial dan tekanan sosial "kapan nikah". Barulah pada usia 33 tahun, saya menikah.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Ada yang mengatakan, saya cukup telat menikah pada usia tersebut. Pada usia tersebut, rata-rata teman kuliah saya sudah memiliki keluarga, rumah, dan atau kendaraan. Sedangkan, saya baru memulai semuanya.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Menikah pada usia 33 tahun adalah waktu yang tepat bagi saya. Tidak terlambat, tidak pula terlalu cepat. Saya meyakini adanya "waktu yang tepat" untuk kejadian di dunia ini. Dalam dunia orang Jawa dikenal istilah "sangat". "Sangat" bermakna waktu yang paling tepat terjadinya sesuatu atau melakukan sesuatu.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">"Sangat" (waktu yang tepat) bagi saya untuk menikah adalah pada usia 33 tahun tersebut. "Sangat" bagi setiap orang tentu berbeda-beda. Tak bisa kita bandingkan si A sudah melakukan ini pada usia sekian, si B melakukan itu pada usia sekian.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Saya bisa mengambil hikmah dari "menikah pada usia 33 tahun". Bahwa pada usia tersebut, saya merasa lebih stabil secara emosional sehingga konflik rumah tangga yang terjadi relatif lebih mudah diselesaikan.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Pada usia tersebut, saya juga sudah merasa cukup nyaman dengan pekerjaan. Saya memiliki cukup tabungan untuk menikah dan untuk modal awal membangun rumah tangga. Saya merasa sudah cukup mandiri sehingga sehari setelah pesta pernikahan, saya dan istri langsung pindah ke rumah kontrakan.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Membandingkan pencapaian diri dengan pencapaian orang lain adalah sumber kesempitan hati dan pikiran. Saya selalu berusaha fokus pada pencapaian diri--dari masa ke masa--dan fokus menyelesaikan masalah pribadi dibandingkan melihat pencapaian orang lain.</span><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><br style="animation-name: none !important; background-color: white; color: #050505; transition-property: none !important;" /><span style="background-color: white; color: #050505;">Setiap orang memiliki titik perjuangan masing-masing. Dan titik itulah mestinya mereka fokus berjuang.</span><span style="background-color: white; color: #050505;"> </span></span><div><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white; color: #050505;"><br /></span></span></div><div><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white; color: #050505;"><br /></span></span></div><div><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white; color: #050505;"><br /></span></span></div><div><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: white; color: #050505;"><br /></span></span></div>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-135306091112127859.post-23770694691095758262022-01-10T22:22:00.003-08:002022-01-10T22:22:53.615-08:00Family Random Trip #1 Dari Hutan ke Pantai di Jogja<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="background-color: white; color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Minggu
selepas azan Subuh, Sheikha---anak kami—sudah bangun. Minggu yang penuh
semangat. Sejak beberapa hari yang lalu, istri saya sudah meminta untuk
membelikan jeruk lemon. Rencana kami pada Minggu pagi adalah mencari jeruk
lemon ke pasar.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Pagi yang belum
sarapan ternyata mengubah rencana. Mumpung libur, kami sepakat ke alun-alun
Sukoharjo untuk mencari sarapan. Kami sudah mandi. Sheikha pun sudah bersih
wangi dan memakai baju cantik. Gasss… berangkat…</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Pukul 07.30.
Perjalanan dimulai. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Sampai di tengah
perjalanan, kami berubah pikiran. Bagaimana kalau kita random trip saja, usul
istri saya. Sebagai suami yang penurut dan penuh perhatian, saya “iyain” aja.
Kalau ke arah timur---Tawangmangu—sudah sering sehingga tidak terlalu menarik.
Saya pun berinisiatif membelokkan kendaraan ke arah barat. Klaten, sepertinya
menarik.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Kami melewati
persawahan yang hijau, jalan yang berkelok. Jalan alternatif Sukoharjo-Klaten
ini mengingatkan kami pada masa dulu ketika manten anyar. Kami beberapa kali ke
Jogja melewati jalan ini hingga hafal nama daerah yang kami lewati. Bahkan,
kami hafal di mana ada lubang di tengah jalan, kami tahu mana bangunan yang
dulu belum ada.</span></span></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi06SrOTvXwbTylhCf3N6QY0Kh4sc4ucQcUP5rCoTuf043rbkjzzJf8TRY5Sul6WW4w73tahIx1rKa0w06v6weAjEzismgIs21e2kgVqGnXfsF4dfWmWxWPruK1LE1cAUvIEXr6_ZrC-oa0kqX2ChlKNImsnQexoSp0-OOTTYtHHoe4LGgcFcTRX_R1=s960" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="718" data-original-width="960" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi06SrOTvXwbTylhCf3N6QY0Kh4sc4ucQcUP5rCoTuf043rbkjzzJf8TRY5Sul6WW4w73tahIx1rKa0w06v6weAjEzismgIs21e2kgVqGnXfsF4dfWmWxWPruK1LE1cAUvIEXr6_ZrC-oa0kqX2ChlKNImsnQexoSp0-OOTTYtHHoe4LGgcFcTRX_R1=w400-h299" width="400" /></a></div>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Sampai di Jalan Raya
Delanggu, kendaraan bermotor terlihat ramai lalu-lalang. Ini hari Minggu, gitu
loh. Ke manakah tujuan kita hari ini? Kami perlu ke tempat alam yang luas yang
bisa dipakai Sheikha buat jalan-jalan dan eksplorasi lingkungan. Klaten
sebagian besar menyediakan wisata air. Ciblon, renang. Sheika suka. Namun, pada
hari Minggu, semua tempat wisata pastinya ramai. Kami berusaha menghindari
keramaian.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Hutan Pinus
pilihannya. Di kawasan hutan, Sheikha bisa bebas menjelajah. Tingkat kepadatan
pengunjung pastinya juga rendah mengingat luasnya kawasan hutan pinus. Kami pun
melaju melewati Kota Klaten dengan alun-alunnya yang selalu sibuk itu.
Sepanjang perjalanan, kami melihat-lihat Klaten yang relatif tak berubah sejak
tahun-tahun lalu.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Istri saya takjub
dengan suasana Klaten yang dikatakannya bernuansa tahun 90-an. Beberapa
bangunan masih tampak dengan ormanen lawas. Di sisi kiri dan kanan jalan utama
terdapat jalur lambat. Pepohonan yang rindang membuat jalanan terasa teduh.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Selepas Prambanan,
kami berbelok kiri. Menelusuri jalan ke arah Patuk. Menuju Bukit Bintang, jalan
menanjak dan berkelok. Sopir butuh konsentrasi. Dan kopi, tentunya. Untungnya,
saya sudah membawa bekal tumbler kopi. Gunung Kidul Handayani menyambut senyum
kami.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Untuk menuju hutan
pinus, dari perbatasan perbatasan Gunung Kidul kami berbelok ke arah barat.
Jalan menyempit. Heha Skyview yang menyajikan wahana instagrammable, kami
lewati. Dulu kami pernah mampir di parkiran objek wisata yang sering ramai ini.
Di sini, pemandangan perbukitan dan kota Jogja di kejauhan bisa menemani
pengunjung menikmati hidangan makanan di restonya.<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Kami ingin wisata
alam. Kami ingin ke Hutan Pinus Pengger. Hutan Pinus Pengger adalah objek
wisata paling timur dari serangkaian wisata hutan pinus di Wonosadi. Beberapa
bus terparkir di tempat parkir Pengger. Cukup ramai, tetapi tidak seramai
dahulu sebelum pandemi. Tempat parkir masih luas. Setelah membayar tiket masuk
sebesar sepuluh ribu rupiah per orang, kami menjelajahi Hutan Pinus Pengger.
Hutan yang ditanami pinus ini terbilang bersih. Terdapat beberapa wahana untuk
berfoto. Beberapa gazebo guna melepas lelah, atau duduk-duduk di rumput juga
menyenangkan. Rebahan juga boleh.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Sheikha terlihat
antusias dengan tempat baru. Ia melangkah ke mana saja pandangannya tertuju.
Naik-turun, melompati pagar. Tentu kami yang kewalahaan. Maklum, timbunan lemak
telah mengurangi ketangkasan kami dalam menjelajah alam.</span></span></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg32iARVQ1-AlH50BzTlPG_bxFRVaoItoSsXYKXV6AeV-q4Ko-lQJwgW2-_ASLYZ4zgGYfuc7eV4y0xaiIdS20w_t2ALPXJBwjxk_3-0SroEFyVvQKKLh7WSenqcdkBtEQHWrhu480Sci1msvdxTG6k-tK_KNq_5cLyuLgh1LzFXXByujpHjExFWYtm=s960" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="618" data-original-width="960" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg32iARVQ1-AlH50BzTlPG_bxFRVaoItoSsXYKXV6AeV-q4Ko-lQJwgW2-_ASLYZ4zgGYfuc7eV4y0xaiIdS20w_t2ALPXJBwjxk_3-0SroEFyVvQKKLh7WSenqcdkBtEQHWrhu480Sci1msvdxTG6k-tK_KNq_5cLyuLgh1LzFXXByujpHjExFWYtm=w400-h258" width="400" /></a></div>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Tak lupa, mendoan
goreng, mie goreng, dan es degan menjadi hidangan pengobat lapar dan dahaga.
Sheikha suka degan, dan es batu. Kami makan di sebuah warung dengan pemandangan
bukit pinus di sekeliling dan dataran rendah di kejauhan.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Pukul sebelas siang,
kami cabut dari hutan pinus. Ke mana lagi setelah ini?<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Saya selalu penasaran,
Hutan Pinus Mangunan dengan Hutan Pinus Pengger apakah termasuk satu kawasan.
Jika satu kawasan, semestinya dari Pengger bisa menuju Mangunan. Dari Mangunan
bisa ke Imogiri atau ke Kota Jogja.</span></span></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEirUGNqn9JOcdNUyKMqrhbG4_-4llldkdiMltVZCdryp_5VnTK9Dfctll1KCEnro9tYJ6yeaD-WbwB-r-4dq0lgA7M-R7kLt2hn3z6tB_U7L0Y5o8vnlK1xsh60eRDUs_vgkPDeL1GOQeLmylKjo4EUgstE3tWnqKZO67pdzlnDe5XzTkqyAveL9qn2=s960" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="718" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEirUGNqn9JOcdNUyKMqrhbG4_-4llldkdiMltVZCdryp_5VnTK9Dfctll1KCEnro9tYJ6yeaD-WbwB-r-4dq0lgA7M-R7kLt2hn3z6tB_U7L0Y5o8vnlK1xsh60eRDUs_vgkPDeL1GOQeLmylKjo4EUgstE3tWnqKZO67pdzlnDe5XzTkqyAveL9qn2=w299-h400" width="299" /></a></div>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Setelah bertanya ke
petugas parkir—dan mengonfirmasinya dengan google map—kami menuusuri jalan
sepanjang hutan pinus menuju Mangunan. Kami melewati Puncak Becici, kawasan
wisata hutan pinus yang lebih besar dari Pengger. Saya sudah beberapa kali ke
Becici.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Dari Becici, kami
terus ke barat. Kami melewati kawasan wisata Lintang Sewu, kemudian Pinus Asri.
Setelah itu, kami sampai di Hutan Pinus Mangunan, Dlingo. Wilayah Mangunan cukup
terkenal dengan beberapa tempat wisata. Hutan Pinus Mangunan salah satunya.
Cukup ramai siang itu. Kami tidak berhenti di Mangunan. Sheikha sedang tidur
dengan lelap di pangkuan emaknya.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Selepas Hutan Pinus
Mangunan, kami melewati Rumah Hobbit dan Seribu Batu. Objek wisata yang cukup
terkenal. Kami melewati semuanya sambil melihat orang-orang yang lalu-lalang
menikmati wisata alam tersebut. Dalam pikiran, saya sudah memiliki tujuan ke
mana kami akan menghentikan kendaraan kami.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Kami menyusuri Jalan
Imogiri yang naik turun dan berkelok. Jalanannya bagus, halus. Dengan
pemandangan perbukitan yang hijau dan dataran rendah dengan kotak-kotak
bangunan di kejauhan. Dulu kami pernah ke Kebun Buah Mangunan ketika istri saya
hamil lima bulan. Habis Subuh, kami berangkat dari penginapan dengan
mengendarai sepeda motor. Jalanan sepi, dan dingin. Sungai Oya yang meliuk
menyambut kami di Kebun Buah Mangunan. Tentu saja kami juga disambut oleh
semangkuk soto, sepiring mendoan, dan segelas teh manis.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Dari Jalan Imogiri,
kami menuju barat, kemudian berbelok ke arah selatan. Jalan Parangtritis. Entah
berapa lama saya tidak pergi ke Pantai Parangtritis. Sudah terlalu sering
sehingga bosan dengan suasana Parangtritis, saya lebih senang menjelajah
pantai-pantai yang relatif baru dan belum banyak dikenal orang.<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Sheikha masih tidur
lelap, emaknya ikutan tidur. Jalan Parangtritis ramai lancar. Beberapa bus dan
mobil berseliweran. Beberapa sepeda motor melintas, dengan sepasang kekasih
duduk di atasnya.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Kami sampai di pos
retribusi kawasan Pantai Parangtritis, sepuluh ribu per orang. Sebelum sampai
Parangtritis, kami membelokkan kendaraan ke arah barat. Kami tidak ke
Parangtritiis. Terlalu ramai di sana. Kami melewati Parangkusumo, kemudian
Gumuk Pasir. Fenomena alam yang unik, membuat Gumuk Pasir selalu mendapat
kunjungan yang ramai. Tempat ini seperti gurun pasir. Kita bisa main
sandboarding di sini. Atau sekadar meluncur dengan menaiki papan kayu. Pukul
12.00, Gumuk Pasir sedang panas-panasnya.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Di seberang Gumuk
Pasir adalah Pantai Cemara Sewu. Di parkiran tampak beberapa bus dan mobil.
Ramai juga Cemara Sewu. Kami terus ke barat. Mencari pantai yang relatif sepi.
Mentok di barat, kami tiba di Pantai Depok.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Pantai Depok adalah
surga kuliner seafood. Kita bisa berbelanja ikan di tempat pelelangan ikan atau
pasar ikan yang cukup luas. Jangan sampai kalap, karena di sini dijual banyak
jenis ikan, dengan harga yang standar. Ikan yang kita beli bisa kita berikan ke
warung makan untuk dimasakkan sesuai dengan selera kita. Pasti puas makan
seafood di sini.<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Kami tidak jadi masuk
ke Pantai Depok karena ternyata ramai. Parkiran penuh. Maklum, jam makan siang.
Kami berbalik ke timur. Sebelum Pantai Cemara Sewu tadi kami melihat pantai
kecil yang terlihat sepi.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Kami berhenti di
Pantai Tall Wolu. Pantai kecil dengan jumlah warung makan yang bisa dihitung
dengan jari satu tangan. Kami langsung memesan makan siang. Ikan bakar manis
dengan sambal kecap lombok. Ikan yang disajikan jenisnya cakalang. Ukurannya
sedang, agak memanjang dengan tekstur daging yang tebal dan padat.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Sheikha mau juga makan
nasi dengan lauk ikan. Dan es susu cokelat untuk minumnya. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Menghabiskan satu
porsi nasi dan satu ekor ikan cakalang cukup membuat perut kewalahan. Setelah
salat, kami beristrirahat dan bermain di bawah rindangnya pohon cemara udang.
Pohon cemara udang bentuknya tidak lancip, tapi melebar seperti pohon talok.
Daunnya berbentuk seperti batang lidi.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Pohon cemara udang
efektif memecah angin di pantai yang relatif kencang. Pohon ini banyak dijumpai
di pantai daerah Bantul sehingga ada pantai dengan nama Pantai Cemara Sewu
(karena banyaknya pohon cemara) dan Pantai Gua Cemara (karena banyaknya pohon
cemara sehingga terlihat seperti gua).</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Setelah matahari tidak
terlalu terik, kami menyongsong air laut yang sedari tadi memanggil-manggil.
Sheikha yang awalnya terlihat takut karena ombaknya yang besar, menjadi girang
setelah ombak menjilat kaki mungilnya yang menjejak pasir pantai.</span></span></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhOKHx5jeqUX_ke3CWSvTL98aYppM5NBT_xFHvunLua8X_xOuBRbuQ6yFB-ElpHa4ESZAqaryH4tRY1obrm9h5gSmafMllsOwZIPa-SV32R4A-ut1mVe-iDZxEICBzR4QWvTgunAkxL76WZfNDB5wQWNqH6RFela53P4WxhI3cvjKR9nemqY4c1uudf=s960" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="718" data-original-width="960" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhOKHx5jeqUX_ke3CWSvTL98aYppM5NBT_xFHvunLua8X_xOuBRbuQ6yFB-ElpHa4ESZAqaryH4tRY1obrm9h5gSmafMllsOwZIPa-SV32R4A-ut1mVe-iDZxEICBzR4QWvTgunAkxL76WZfNDB5wQWNqH6RFela53P4WxhI3cvjKR9nemqY4c1uudf=w400-h299" width="400" /></a></div>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Ini adalah kedua
kalinya Sheikha bermain di pantai. Anak kecil selalu suka air. Sheikha
kegirangan setiap air laut “mengejarnya” di pantai. Ia berlarian maju mundur.
Ketika air surut, ia berlari menuju air laut. Saya mesti selalu mengejarnya dan
memegang tangannya. Ombak di pantai kawasan Bantul memang relatif besar.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Selama hampir satu
jam, kami berlarian, berteriak, berbasah-basahan, bermain pasir.<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Waktunya untuk pulang,
jangan sampai kemalaman sampai di rumah. Setelah berbersih diri dan menenggak
es degan, kami menyalakan kendaraan dan memulai perjalanan pulang. Ada tiga
rute yang bisa kami ambil. Pertama, kembali membelah hutan Wonosadi dengan
jalan naik turun berkelok dengan risiko jalanan yang relatif gelap. Pilihan
kedua, melewati jalur Ring Road Selatan kemudian ke timur menuju Solo. Terakhir
lewat Kota Jogja dengan risiko macet.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Kami sepakat lewat
Kota Jogja, melewati Malioboro, meskipun kami tahu bakal terjadi kemacetan.
Jalanan kota menuju Malioboro cukup lancar. Mendekati Malioboro, kemacetan
mulai terjadi. Di Malioboro, kendaraan berjalan 10 km/jam, kadang berhenti
sejenak. Kami tidak turun di Malioboro, hanya menikmatinya dari dalam
kendaraan.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Malioboro masih
seperti dulu: ramai, riuh, dan ngangeni.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Kami melanjutkan
perjalanan pulang, menuju Solo. Melewati Klaten, setelah berhenti sejenak di
Masjid Al-Aqsha yang megah itu. Sampai rumah, waktu menunjukkan pukul 21.00.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Sungguh perjalalan
yang melelahkan. Namun, kami merasa bahagis. Dan seporsi mie rebus
menyempurnakan kebahagiaan kami hari itu.</span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><o:p><span style="font-family: arial;"> </span></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">***<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><span style="color: #050505;"><span style="font-family: arial;">Sukoharjo, Oktober
2021<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;"><o:p><span style="font-family: arial;"> </span></o:p></p>Sukrisno Santosohttp://www.blogger.com/profile/11182141284142448742noreply@blogger.com0