Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Saturday, January 9, 2016

Kalender, Undangan Nikah, dan Puisi

KALENDER
Setiap akhir tahun biasanya aku mendesain kalender untuk beberapa pemesan. Tak banyak memang, tapi hasilnya bisalah buat beli cilok di alun-alun selatan Keraton Solo. Soal mendesain kalender ini, sering aku melihat angka-angka di tiap bulannya. Khususnya, angka yang berwarna merah. Katakanlah, aku ini pecinta angka merah di kalender.

Soal kalender pula, jadi ingat guyonan gini, "Ada nggak kalender yang ada tanggal nikahnya?"
***

UNDANGAN NIKAH
"Desain undangnnya jos tenan, Mas," begitu bunyi SMS seseorang --yang mungkin adalah teman dari orang yang memesan undangan nikah kepadaku. Saat ada orang yang "memergoki" aku sedang mendesain undangan nikah, biasanya mereka --tanpa diminta-- akan memberi komentar, bagus atau tidak, kurang ini, kurang itu.

Yang paling nganyeli itu kalau ada orang berkomentar bahwa desain ini kurang ini, harusnya begitu, warnanya nggak cocok, coba ganti warna, tambahi gambar ini. Padahal, ia sendiri bukan seorang desainer grafis. Kalau sudah anyel digitukan, aku akan bilang, "Kalau gitu sini kamu yang mendesain saja." Tapi itu hanya dalam batinku saja.

Dan komentar yang sering terlontar yaitu, "Sering bikin undangan nikah buat orang lain. Kapan bikin undangan nikah buat sendiri?"
Kalau sudah begitu, aku pun berdiri, mengembangkan sayap, lalu terbang menuju bulan.
***

PUISI
Mungkin puisi terbagus yang pernah kutulis --menurutku-- ialah puisi berjudul "Jomblo Akhir Tahun", sebuah puisi plesetan dari "Hujan Bulan Juni"-nya SDD.

Dulu ada masanya aku sering menulis puisi picisan. Atau berbalas puisi singkat dengan seseorang melalui SMS.

Lebih sering, aku menjadi penikmat puisi saja. Membaca puisi karya orang lain, mendengarkan pembacaan puisi. Menikmati musikalisasi puisi kala hujan gerimis.

***
Hari sudah semakin siang. Segera saja laptop kututup, lalu berangkat kerja: cari rezeki biar bisa beli cilok, sisanya buat beli buku puisi, sisanya lagi ditabung biar bisa bikin undangan nikah sendiri.

*Cerpen karya Gunawan Tri Atmodjo di basabasi[dot]co di tautan ini terasa begitu dekat.
http://basabasi.co/kalender-undangan-nikah-dan-puisi/

0 komentar:

Post a Comment