Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Tuesday, June 28, 2016

Berenang di Kolam Renang Tertinggi di Jogja


Indoluxe Hotel Jogjakarta menjadi tempat Pelatihan Instruktur Nasional Guru Pembelajar Bahasa Indonesia yang aku ikuti. Aku segera bertanya kepada Mr. Google bagaimana penampakan hotel tersebut. Mr. Google memberitahukan bahwa hotel tersebut cukup megah. Wow, ada kolam renang di lantai teratas. Asyik nih, bisa berenang di sana.

Aku suka berenang. Biasanya aku berenang di Umbul Ponggok, Klaten yang terdapat banyak ikan hias di dalamnya dan airnya sangat dingin jika di pagi hari
karena berasal dari mata air alam. Atau juga di Pemandian Pengging, Boyolali yang airnya juga tak kalah dingin. Biasanya sih bareng teman-teman. Tapi, tak jarang pula aku berangkat sendirian ke Pengging atau ke Ponggok.

Selama pelatihan, aku harus berenang di kolam renang hotel ini, setidaknya sekali. Apalagi dalam tagline-nya dikatakan bahwa kolam renang ini adalah kolam renang tertinggi di Jogja. Saat packing, aku pun menyiapkan pakaian renang dan kacamata renang.

Waktu luang saat pelatihan aku gunakan untuk melihat-lihat ke kolam renang. Di lantai teratas, lantai 19, memang terdapat kolam renang yang cukup lebar. Ukurannya sekitar 10 x 15 meter dengan kedalaman 130 cm. Tidak terlalu dalam memang. Aku maklum, tentu dengan pertimbangan safety. Aku pun meniatkan diri sesekali harus berenang di kolam renang ini. 




Waktu pelatihan yang padat menyisakan sedikit waktu untuk istirahat. Untuk bisa berenang, aku harus mencari waktu yang tepat, dan itu tidak mudah. Siang hari aku tidak bisa mengagendakan waktu untuk berenang karena waktu istirahatnya sebentar. Sore hari jelas tidak bisa karena sesi sore berakhir menjelang waktu berbuka puasa dan ada kewajiban lumpuk-lumpuk yang tak boleh ditinggalkan

Bagaimana kalau malam hari? Kolam renang itu tutup pukul 21.00 WIB, sedangkan malam hari masih ada sesi meskipun lebih santai. Jadi, waktu yang tersisa ialah pagi hari. Itu pun aku harus bisa mengalahkan rasa kantuk dan malas terlebih dahulu.

Pada hari ke-6 pelatihan, saat itu pagi hari yang agak mendung. Pukul 05.00 aku naik ke lantai 19 untuk menanti matahari bangun. Sunrise yang menawan pun menjadi suguhan pagi itu. Saat itu ada beberapa orang yang juga berada di lantai 19 untuk menikmati sunrise. Setelah itu aku pun kembali ke kamar.

Pukul 07.00 aku kembali naik ke lantai 19. Tentu sudah dengan perlengkapan renang. Kepada seorang petugas, aku bertanya apakah kolam renangnya bisa dipakai. “Bisa, Pak. Silakan,” katanya, “nanti saya ambilkan handuknya.”




Segera saja aku salin pakaian. Air kolam tampak bening, lantai bawah yang berwarna biru cerah membuat kolam renang itu terlihat biru dari atas. Pertama-tama aku memasukkan kakiku ke kolam. Menjajal suhu air. Airnya tak dingin, justru lebih terasa dingin saat di kamar dengan AC yang menjaga suhu kamar di antara 22-24 derajat Celcius. Air di kolam renang justru terasa lebih hangat. Dan bau kaporitnya tidak terlalu terasa. Tak lama kemudian aku sudah nyemplung di kolam renang itu.

Aku pun berenang muter-muter sendirian. Persis kayak kecebong jomblo yang lagi patah hati. Hahaha.... 




Asyiknya berenang di kolam renang tertinggi di Jogja ini ialah kita bisa melihat lalu-lalang orang di bawah. Kita juga bisa melihat pemandangan yang indah. Sesekali aku berhenti istirahat, melihat-lihat pemandangan atau melihat-lihat gedung-gedung dan jalanan serta kendaraan yang melaju bersalipan.

Aku berenang dengan gaya katak, mengitari kolam renang sebanyak lima kali. Setelah istirahat sejenak, aku pun mentas karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.30. Aku harus segera mandi dan menyiapkan diri untuk sesi materi pagi pukul 08.00.

Demikianlah, akhirnya kesampaian juga bisa berenang di kolam renang tertinggi di Jogja.



***
(Sukoharjo, 28 Juni 2016)



0 komentar:

Post a Comment