Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Monday, June 27, 2016

Sunrise yang Menawan di Balik Jendela

Sunrise di balik jendela
Selama 10 hari, aku mengikuti Pelatihan Instruktur Nasional Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Region Jateng-DIY yang dilaksanakan di Indoluxe Hotel Jogjakarta yang beralamat di Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Sekitar 500 meter sebelah barat Monumen Jogja Kembali (Monjali). 

Bagiku, hal yang berkesan menginap di hotel ini ialah pemandangannya. Aku mendapat kamar di lantai 10. Jendela kamarku menghadap ke utara. Aku memiliki pandangan yang luas ke arah utara dan timur. Dari balik jendela, aku bisa melihat denyut kehidupan kota Jogja. Juga gunung Merapi dan Merbabu yang tampak dekat sekali, sedang gunung Lawu tampat berdiri di kejauhan. 


Kamu tahu, aku adalah lelaki sederhana yang mudah bahagia oleh hal-hal yang sederhana semisal memandang keindahan alam. Untuk itu, jika waktu luang, aku akan naik ke lantai 19, menikmati pemandangan kota Jogja. Saat langit sedang cerah, dengan awan-awan putih yang menawan, aku bisa berlama-lama duduk-duduk, sekadar memandang keindahan alam. Awan-awan itu terasa dekat. Serasa tangan ini ingin menggapainya.

Puncak gunung-gunung itu seringkali tertutup awan yang bergelombang indah. Menghasilkan suatu sapuan kuas pada kanvas alam yang memesona. Awan-awan itu memayungi gedung-gedung di bawahnya, juga rumah penduduk, ruas-ruas jalan serta kendaraan yang lalu lalang.

Lantai 19 menjadi tempat favorit untuk mengambil foto. Ada latar kota Jogja di sebelah selatan dan dikejauhan tampak perbukitan. Di sebelah barat ada gedung Monjali dan di kejauhan tampak lanskap Kulonprogo yang hijau. Di sebelah utara berdiri gagah gunung Merapi dan Merbabu. Di sebelah timur, kota Jogja dan Klaten tampak di bawah, sedang di kejauhan tampak gunung Lawu. Jadi, tinggal pilih mau foto dengan background yang mana. 



Pagi adalah waktu yang istimewa. Sunrise adalah waktu-waktu yang kutunggu-tunggu. Dari balik gunung Lawu, matahari akan muncul lalu perlahan-lahan tampak cahaya kemerahan di ufuk, sedang di balik gunung masih gelap dengan lampu-lampu yang menyala kelap-kelip. Aku akan duduk di balik jendela. Menanti matahari muncul dari balik gunung.

Suatu pagi aku naik ke lantai 19, melihat sunrise di tempat yang lebih tinggi. Aku duduk di kursi di samping kolam renang lalu memandang ke arah ufuk timur. Lalu perlahan-lahan kota Jogja mulai bangun. Lampu-lampu mulai dipadamkan dan kendaraan mulai lalu lalang dengan sorot lampunya. Kubuka buku yang kubawa. Aku pun duduk menanti pagi sambil mendarasi berlembar-lembar buku itu. 



Salah satu pemandangan yang menakjubkan yaitu saat pagi, awan-awan di sebelah selatan tampak seperti ombak yang menggulung-gulung siap menerkam kota Jogja. "Ombak" awana itu memanjang dari timur ke barat, berada di selatan kota Jogja, mungkin berada di pegunungan di daerah Gunungkidul.

Malam tak kalah istimewanya. Kerlap-kerlip lampu kota terlihat indah. Di sebelah barat tampak Monumen Jogja Kembali yang berbentuk kerucut, yang didepannya terdapat Taman Pelangi dengan lampion-lampionnya yang berwarna-warni. Di kejauhan, di pusat kota, tampak sebuah roda raksasa yang bersinar berwarna-warni. Itu adalah sebuah ferris wheel yang berada di Sindu Kusuma Edupark. Bertepatan dengan purnama, rembulan tampak bundar di atas langit. Sungguh indah.

Ada satu peristiwa yang menarik, yaitu penampakan naga di antara awan di atas hotel. Ada salah satu peserta yang merekamnya. Mau lihat? Berikut ini videonya.






 

***
(Sukoharjo, 27 Juni 2016)
 
~ Galeri Foto ~




















0 komentar:

Post a Comment