Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Monday, May 6, 2024

Cerpen "Bisakah Memasak Sup Ikan yang Sempurna?"

(https://www.pngwing.com)

Di sebuah sekolah kecil di desa pinggiran pantai, tinggallah seorang gadis bernama Dinda. Suatu hari, ketika ia berjalan melewati papan pengumuman di koridor sekolah, matanya terpaku pada selembar kertas berwarna mencolok yang menarik perhatiannya. Itu adalah pengumuman lomba memasak tingkat kabupaten.

"Wow, lihat ini!" serunya kepada teman-temannya yang selalu setia menemani, Ria dan Nadia, yang berdiri di sebelahnya.

Ria mengangkat alisnya, sementara Nadia melemparkan senyum penuh semangat. "Kabupaten kita akan ada lomba memasak? Itu keren sekali!"

Dengan semangat yang membara, Dinda pun mengajak keduanya untuk bergabung dalam kompetisi itu. "Kita bisa membuat makanan terbaik dan membawa pulang trofi juara!"

Mereka pun segera menyiapkan rencana. Di rumah Dinda, mereka mulai berlatih memasak sup ikan kembung, hidangan tradisional yang mereka pilih untuk lomba.

“Bisakah kita memasakah sup ikan yang lezat?” tanya Nadia.

“Kita akan berusaha membuatnya,” kata Dinda, “kita akan memasak sup ikan yang sempurna.”

Dengan serius, mereka mempersiapkan peralatan yang diperlukan: panci, pisau, talenan, dan saringan.

Ria memotong ikan menjadi potongan kecil-kecil, membuang tulang dan kulitnya dengan hati-hati. Nadia memasukkan bumbu-bumbu yang telah disiapkan ke dalam panci yang sudah dipanaskan dengan minyak, membuat aroma harum bumbu menyebar di seluruh dapur. Sementara itu, Dinda mengawasi sup agar matang, sesekali mencicipi kuahnya untuk memastikan rasanya pas.

Ketika ikan telah matang, mereka menyaring kaldu sup dengan hati-hati, memastikan tidak ada tulang atau kulit ikan yang tersisa. Setelah itu, mereka memasukkan kaldu yang telah disaring ke dalam panci, menambahkan irisan wortel, kentang, dan tomat untuk memberikan warna dan rasa yang segar pada sup.

Sambil menunggu sayuran matang, mereka mempersiapkan hiasan untuk sup. Dengan telaten, mereka memotong daun bawang menjadi irisan tipis dan mempersiapkan irisan jeruk nipis sebagai pelengkap sup ikan kembung mereka yang lezat.

Namun, di tengah proses memasak, Ria secara tidak sengaja menaburkan terlalu banyak garam ke dalam sup.

"Ria, apa yang kamu lakukan?" seru Nadia, matanya melebar kaget.

"Maaf, aku tidak sengaja..." gumam Ria, wajahnya memerah malu.

Dinda pun menatap mereka dengan tatapan lembut. "Tidak apa-apa, kita bisa memperbaikinya. Yang penting, kita belajar dari kesalahan ini."

Mereka berdua mengangguk setuju, dan dengan bahu yang bergandengan, mereka melanjutkan proses memasak dengan mengoreksi rasa kuah sup yang terlalu banyak garam tersebut.

Setelah semua bahan masakan matang, mereka mencicipi sup untuk terakhir kalinya sebelum menyajikannya. "Rasanya enak meskipun agak sedikit asin," kata Dinda.

"Mari kita sajikan dengan cantik," ajak Nadia, sambil mengatur irisan daun bawang dan jeruk nipis di atas sup yang sudah disiapkan dalam mangkuk-mangkuk kecil.

Mereka pun dengan hati gembira menyajikan sup ikan kembung mereka ke meja, siap untuk dinikmati bersama. Dengan penuh semangat, mereka duduk bersama dan menikmati hasil karya mereka yang lezat.

Pada hari perlombaan, mereka tiba di tempat lomba dengan hati yang berdebar-debar. Namun, begitu mereka mulai memasak, semua kekhawatiran mereka sirna. Mereka bekerja sebagai satu tim yang solid, saling membantu dan mendukung satu sama lain. Ria memastikan dirinya tidak menaburkan garam terlalu banyak.

Akhirnya, tiba saat pengumuman pemenang. Ketegangan memenuhi udara, dan Dinda, Ria, dan Nadia saling memegang erat tangan satu sama lain.

"Dan juara pertama lomba memasak tingkat kabupaten adalah... tim masakah yang beranggotakan Dinda, Ria, dan Nadia!" seru pengumum dengan sorotan lampu yang menyilaukan.

Mereka berteriak kegirangan, pelukan erat melintas di antara mereka. Mereka bukan hanya memenangkan kompetisi, tetapi juga memperkuat persahabatan mereka yang tak tergantikan.

"Kita luar biasa, bukan?" ucap Nadia sambil tersenyum lebar.

Dinda hanya bisa mengangguk setuju, hatinya penuh dengan rasa syukur akan perjalanan yang mereka lalui bersama. Dengan semangat baru, mereka siap menghadapi petualangan berikutnya, bersama-sama sebagai tim masak.



Wednesday, January 31, 2024

Teks Pidato "Menggagas Penghematan Air Bersih di Sekolah"


Salam Sejahtera untuk seluruh teman-teman yang saya cintai, serta kepada guru dan staff yang hadir dalam kesempatan yang berbahagia ini. Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadiran kita di sini.

Hari ini, saya ingin berbicara mengenai suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita, yakni penghematan air bersih baik di rumah maupun di sekolah.

Sebagian besar dari kita mungkin sering kali menganggap sepele soal penggunaan air bersih. Namun, apakah kita menyadari bahwa air bersih merupakan salah satu sumber daya yang tidak dapat diperbarui dengan mudah? Dilansir dari kompas.id, United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyebut, ketersediaan air bersih dan sanitasi yang layak di dunia semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data statistik global, sekitar 1 miliar lebih penduduk dunia belum mampu mengakses air bersih dan sanitasi yang layak hingga saat ini.

Mari kita lihat pada aspek penggunaan air di rumah. Hasil survei yang dilakukan Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta karya, Departemen PU tahun 2006 menunjukkan bahwa pemakaian air rata-rata rumah tangga di perkotaan di Indonesia sebesar setiap orang 144 liter perharinya. Pemakaian terbesar adalah untuk keperluan mandi sebesar 60 liter perhari perorang atau 45 persen dari total pemakaian air. Ini adalah angka yang cukup mengkhawatirkan, mengingat masih banyak daerah yang kekurangan pasokan air bersih. Kita sebagai siswa SMP punya peran penting dalam penghematan ini. Misalnya, kita bisa menggunakan air secukupnya ketika mandi atau menutup keran ketika sedang menyikat gigi.

Berikutnya, bagaimana penggunaan air bersih di sekolah? Berdasarkan penelitian A. Hadian Pratama Hamzah dari Universitas Terbuka tentang penggunaan air bersih di salah satu sekolah SMP, volume konsumsi air terbesar digunakan untuk kegiatan wudu, buang air kecil, dan cuci tangan. Kita bisa berkontribusi dengan cara memastikan bahwa proses-proses ini dilakukan dengan efisien, dan mendidik teman-teman kita untuk tidak menyia-nyiakan air dalam kegiatan sehari-hari di sekolah.

Mari kita melihat dampak positif dari penghematan air. Selain membantu menjaga ketersediaan air bersih untuk masa depan, penghematan air juga dapat mengurangi tagihan air di rumah dan di sekolah. Ini adalah langkah yang sangat praktis dan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Selain itu, kita bisa menjadi pelopor perubahan di lingkungan kita dan menginspirasi orang lain untuk ikut serta dalam upaya penghematan air.

Sebagai penutup, mari kita semua berkomitmen untuk menjadi agen perubahan dalam penghematan air bersih. Dengan tindakan sederhana seperti memperbaiki keran yang bocor, menggunakan air secara bijak, dan menyebarkan kesadaran kepada teman-teman kita, kita dapat memberikan kontribusi positif terhadap keberlanjutan lingkungan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendengarkan pidato saya hari ini. Semoga kita dapat bersama-sama menjaga air bersih untuk masa depan yang lebih baik. Sampai jumpa, dan salam sejahtera untuk kita semua.