Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Thursday, September 19, 2013

Air Terjun Srigethuk dan Pantai Drini di Gunung Kidul, Yogyakarta



Kedalamannya sekitar tiga sampai empat meter. Jangan coba-coba ikut nyemplung ke dalam sungai jika tidak bisa berenang. Namun, jika hati sudah nggragas ingin menceburkan badan, sewalah rompi pada petugas. Murah. Dan tenang saja, banyak petugas yang mengawasi para pengunjung agar tidak ada yang terkena bencana. Sungai berair jernih yang melintas di samping air terjun Srigethuk ini menjadi objek wisata tambahan selain air terjunnya sendiri yang memukau.

Air terjun yang terletak di Desa Wisata Bleberan, Gunung Kidul menjadi oase bagi daerah yang lebih terkenal karena kegersangannya ini. Meskipun tidak terletak di daerah tinggi, air terjun Srigethuk menawarkan pemandangan yang indah. Aliran air deras turun dari atas. Meluncur pada bebatuan. Bebatuan di bawah terlihat halus, namun tidak terasa licin ketika menjadi pijakan. Aliran air terjun itu langsung turun menuju kedung sungai yang sedalam
tiga sampai empat meter itu.

Tersedia rakit untuk menyusuri sungai dari arah masuk ke air terjun yang jaraknya sekitar tiga ratus meter. Dengan lima ribu rupiah, rakit siap mengantarkan ke tempat air terjun, atau sebaliknya, dari air terjun ke arah pintu masuk. Dengan melintasi sungai di atas rakit, pemandangan di kanan-kiri sungai terlihat menyenangkan.

Air terjun Srigethuk dan Pantai Drini menjadi tujuan rihlah (rekreasi) Forum Imtaq wa Rohmah pasca-Ramadhan tahun 2013. Setelah puas di air terjun Srigethuk, perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Drini. Pantai Drini menyambut dengan pasir putihnya. Terasa lembut di kaki. Batu-batu karang masih menyediakan hewan-hewan kecil yang bersembunyi di sela-selanya. Dan penjual jaring masih setia menjajakan barang dagangannya. Di pantai ini banyak pengunjung yang mencari hewan-hewan kecil. Entah mau digunakan untuk apa. Untuk koleksi ataukah sekadar mencari kesenangan.

Karang pada bagian depan masih berdiri kokoh dengan menara sinyal yang di atasnya. Rerumputan dan semak ilalang masih menghiasi dataran di atas karang. Dan pemandangan dari atas bebatuan itu masih sangat indah. Menjadi tempat favorit untuk ber-eksis ria dengan berbagai pose.

Pantai Drini sudah semakin ramai sejak terakhir kali aku mengunjunginya. Pondok-pondok kayu dengan alas berbentuk lingkaran dan beratap daun rumbia semakin banyak tumbuh di sepanjang pantai. Kedai-kedai makanan berjejer menawarkan berbagai makanan dan minuman.

Setelah bermain game, naik ke karang berfoto narsis, dan dan berjalan di pantai dengan karang-karang berlumutnya, badan terasa capek. Tiada obat yang mujarab selain es degan. Satu buah es degan dicampur dengan gula jawa plus es batu yang disediakan di dalam gelas. Maka, teringat sebuah ayat, “Nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.” 



Nampang diri dengan berlatarkan air terjun Srigethuk.
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)



Mengibarkan bendera IMTAQ di air terjun Srigethuk.
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)
Kedung sungai Oya, tempat favorit untuk ambyur-ambyuran.
Jangan lupa sewa pelampung dulu...
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)
Liukan sungai Oya, dipandang dari atas. Asyik dengan naik rakit menyusurinya.
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)
Air terjun mini. Air jernih mengalir menelusup di antara bebatuan.
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)
Tertarik mengarungi indahnya air terjun Srigethuk dan aliran airnya yang jernih?
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)
Biar gambar yang berbicara.
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)
Serah terima cilok dari penjual kepada Ketua Umum IMTAQ.
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)
Silakan mampir untuk sekadar membeli barang kenang-kenangan.
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)
Men-cakep-kan diri di Pantai Drini, berlatarkan karang dan lautan luas.
(Foto: dokumentasi penulis, 13 Agustus 2013)

Pemandangan dari atas karang. Memandang garis pantai dan lautan lepas.
Tempat favorit untuk berfoto bersama atau sekadar ingin narsis dan eksis.
(Foto: dokumentasi, 13 Agustus 2013)

Catatan: Lihat foto perjalanan ke Pantai Drini sebelumnya.


0 komentar:

Post a Comment