Rizky adalah seorang murid di SMP Satu Nusa. Ia adalah anak yang cerdas, tetapi memiliki kebiasaan malas belajar. Dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain gim daripada membuka buku pelajaran.
Suatu hari, guru fisika mereka, Ibu Sarah,
mengumumkan bahwa mereka akan melakukan eksperimen pembiasan cahaya. Rizky
tidak terlalu tertarik pada awalnya, tetapi ketika Ibu Sarah menjelaskan
bagaimana cahaya bisa dibiaskan ketika melewati media yang berbeda, dia mulai
tertarik.
"Pembiasan cahaya, ya? Itu terdengar cukup
menarik," gumam Rizky sambil memikirkan hal itu.
Ketika hari eksperimen tiba, Rizky merasa ragu
apakah ia bisa melakukannya dengan baik. Dia melihat peralatan yang dibutuhkan
cukup rumit, dan itu membuatnya semakin tidak yakin.
"Kenapa kita harus melakukan eksperimen seperti
ini? Bukankah kita bisa belajar fisika dengan cara yang lebih mudah?"
keluh Rizky pada temannya, Ari.
Ari, yang selalu antusias terhadap eksperimen,
menjawab, "Ayo, Rizky, kita harus mencoba hal-hal baru! Siapa tahu,
eksperimen ini bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan."
Setelah mendengar kata-kata Ari, Rizky akhirnya
memutuskan untuk mencoba. Dia masuk ke kelas dengan hati yang berdebar-debar,
tidak yakin apakah ia bisa melakukannya dengan baik.
"Baiklah, mari kita mulai eksperimennya,"
kata Ibu Sarah dengan ramah saat semua siswa telah berkumpul di kelas.
Ia melihat Ibu Sarah telah menyiapkan peralatan yang
diperlukan untuk eksperimen tersebut: sebuah laser, gelas bening, selembar
kertas putih, penggaris, dan spidol.
Langkah pertama adalah meletakkan gelas bening di
atas meja. Rizky dengan cermat mengikuti petunjuk Ibu Sarah. Setelah itu,
mereka menyalakan laser dan mengarahkannya ke dalam air yang ada di gelas.
Rizky terpesona saat melihat cahaya laser memasuki air dan membengkok.
"Wow, itu keren sekali!" ucap Rizky dengan
antusias.
Ibu Sarah tersenyum, "Iya, pembiasan cahaya
memang fenomena yang menarik, bukan? Sekarang, kita akan melanjutkan ke langkah
berikutnya."
Rizky dengan cermat menempatkan selembar kertas
putih di belakang gelas dan menggunakan spidol untuk menandai jalur cahaya yang
dihasilkan oleh laser yang memasuki air. Mereka juga mengukur sudut antara
jalur cahaya yang masuk dan garis tegak lurus pada permukaan air.
Setelah eksperimen selesai, Ibu Sarah mengajak
siswa-siswa untuk berdiskusi tentang hasil yang mereka peroleh.
Rizky merasa sangat senang dan puas. Ia menyadari
bahwa belajar bisa menjadi menyenangkan jika dilakukan dengan cara yang
interaktif dan menyenangkan seperti eksperimen pembiasan cahaya ini.
0 komentar:
Post a Comment