Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Wednesday, May 15, 2024

Cerpen "Pemburu Cahaya Malam"

Malam itu, angin sepoi-sepoi berhembus menenangkan di kota kecil tersebut. Di balik gedung-gedung tinggi dan cahaya kota yang bersinar terang, seorang remaja bernama Alex mempersiapkan diri untuk sesuatu yang istimewa: memotret langit malam. Dengan kameranya yang dipersiapkan, dia siap untuk menangkap keindahan alam yang tak tergantikan.


 "Alex, kamu yakin kita bisa melakukannya?" tanya Sarah, teman dekatnya, dengan suara gemetar.

 

"Tentu saja! Kita telah merencanakannya dengan baik," jawab Alex, mencoba menenangkan Sarah.

 

Alat dan bahan yang mereka butuhkan telah disiapkan dengan cermat. Mereka membawa kamera DSLR, tripod yang kokoh, serta peta langit untuk mengetahui posisi bintang dan planet. Namun, tidak ada yang tahu bahwa malam ini akan menjadi lebih dari sekadar sesi pemotretan biasa.

 

Mereka pergi ke luar kota, mencari tempat yang jauh dari cahaya kota yang mengganggu. Setelah menemukan lokasi yang sempurna di tengah padang rumput yang luas, mereka mulai mempersiapkan peralatan mereka.

 

"Tripod sudah terpasang dengan baik," kata Alex sambil memastikan kestabilan tripod.

 

"Tapi, bagaimana dengan kamera? Apakah seting-nya sudah benar?" tanya Sarah, menunjukkan kekhawatirannya.

 

"Jangan khawatir, saya sudah mengatur ISO dan eksposur sesuai dengan saran dari fotografer langit malam profesional," jawab Alex, mencoba meyakinkan Sarah.

 

Mereka mulai mengatur sudut kamera, menyesuaikan fokusnya agar dapat menangkap keindahan langit malam dengan jelas. Namun, tiba-tiba, sebuah suara aneh terdengar dari kegelapan di kejauhan.

 

"Apakah itu suara apa?" tanya Sarah dengan ketakutan.

 

"Entahlah. Mungkin hanya suara angin," ujar Alex, mencoba mengabaikan kecemasannya.

 

Namun, ketika suara itu semakin dekat, mereka menyadari bahwa itu bukanlah suara angin biasa. Tanpa diduga, sebuah cahaya menyilaukan memenuhi langit, diikuti oleh suara-suara gemuruh yang menyeramkan.

 

"Sialan! Apa itu?" teriak Alex, berusaha menyelamatkan diri dan Sarah.

 

Mereka berdua berusaha memotret apa yang terjadi di langit, tetapi cahaya terlalu terang dan gemuruh terlalu keras. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain bersembunyi dan berharap agar keadaan membaik.

 

Setelah beberapa saat, cahaya itu menghilang, meninggalkan mereka dalam keheningan malam yang gelap. Mereka mengumpulkan peralatan mereka dengan hati-hati, tetapi pikiran mereka masih terpenuhi dengan rasa takut akan apa yang mereka alami.

 

"Mungkin ini bukan malam yang tepat untuk memotret langit," kata Sarah, mencoba menenangkan diri sendiri.

 

"Tapi kita berhasil menangkap momen itu. Itu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan," ujar Alex, mencoba mencari sisi positif dari kejadian mengerikan tersebut.

 

Meskipun malam itu tidak berakhir seperti yang mereka harapkan, Alex dan Sarah pulang dengan kenangan yang tak terlupakan dan cerita yang dapat mereka bagikan kepada orang lain tentang petualangan mereka di bawah cahaya malam yang misterius.

0 komentar:

Post a Comment