Karena menanggung banyak derita, mahasiswa PBSI harus sering-sering piknik. |
Oya, aku lulus S1 setelah menyelesaikan kuliah selama 4 tahun 5 bulan. Ada cerita khusus tentang hal itu nantinya.
Kali ini akan kubagikan pengalaman
Inilah beberapa derita menjadi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia..
1. Dipandang Sebelah Mata
Banyangkan dialog seperti ini saat reuni dengan teman-teman SMP atau SMA.
“Hai, sekarang kuliah di mana? Ambil jurusan apa?”Ugh, sakit kan digituin. Serasa kamu menjadi makhluk asing di antara teman-temanmu. Lalu kamu berkhayal seandainya kamu tidak tinggal di planet Bumi.
“Bahasa Inggris,” jawab seorang temanmu.
“Wow, hebat.”
“Matematika.”
“Kamu emang pinter sejak SMP.”
“Teknik Informasi dan Komunikasi.”
“Wah, mau jadi master komputer atau internet, nih.”
“Kedokteran.”
“Hebat banget kamu.”
“PGSD.”
“Sekarang memang lagi dibutuhkan banyak guru SD. Gampang cari kerja nanti.”
Terus tiba giliran kamu menjawab, “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.”
“Oh...” jawab teman-temanmu yang lalu memalingkan muka atau mengalihkan topik pembicaraan.
2. Sering Diolok-olok
Ini ibu Budi. Itulah kalimat yang teringat saat orang mendengar pelajaran Bahasa Indonesia. Memori itu begitu kuat melekat bagi generasi yang melalui masa SD pada tahun 1990an - 2000.
Saat kamu katakan kamu kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, otomatis otak teman-temanmu memutar ulang memori masa SD dulu: Ini ibu Budi. Dengan santai dan tanpa merasa dosa mereka berceloteh, “Bahasa Indonesia kan gampang, Ini ibu Budi. Masa pakai kuliah segala.”
Ejekan yang lain yaitu, “Orang Indonesia kok belajar Bahasa Indonesia. Haha....”
Mendengar ejekan seperti itu mungkin kamu emosi, lalu tubuhmu bergetar --kebetulan juga pas bulan purnama-- hingga kamu pun berubah menjadi werewolf: mengamuk mengoyak-oyak seisi kampus. #cukup, hentikan imajinasi liarmu.
3. Tidak Punya Prospek
Kuliah di Kedokteran, pasti jadi dokter. Pekerjaan yang prestisius dengan gaji yang melimpah. Begitu juga jurusan yang lain yang hampir semuanya memiliki prospek pekerjaan yang bagus setelah lulus, termasuk jurusan pendidikan atau guru, kecuali...... (ada kecuali-nya, dengan pembacaan ditekan pada kata kecuali), kecuali guru Bahasa Indonesia.
Guru Bahasa Indonesia itu tidak penting. Orang sudah banyak yang bisa membaca. Apalagi SMP atau SMA. Jadi, SMP dan SMA tidak membutuhkan guru Bahasa Indonesia. Begitulah anggapan sebagian orang-orang.
Guru Matematika, dari TK sampai SMA, membutuhkannya. Juga IPA dan Bahasa Inggris. Tapi kalau guru Ini ibu Budi? Hahaha.... mengajar SD kelas satu atau dua saja.
Di luar sekolah, banyak ditawarkan les Matematika, les IPA, les Bahasa Inggris. Bahkan, les melukis serta les bermain gitar dan piano saja ada. Lha, les Bahasa Indonesia? Hahaha... mimpi...
Begitu. Kata sebagian orang-orang. Kamu jangan emosi lagi, sekarang tidak sedang bulan purnama, lho.
4. Belajar Lagi Cara Mengucapkan Huruf yang Benar
Jangan heran jika mahasiswa PBSI berlatih mengucapkan huruf dari a-z, persis kayak anak TK. Bedanya, ditambahi pengetahuan asal bunyi huruf tersebut, sebelas duabelas lah dengan ilmu makhorijul huruf saat belajar bahasa Arab.
Oya, aku belum menyebut bahwa setiap mahasiswa selain memahami, juga harus menghafalkanya. Aku kasih sedikit bocoran materinya seperti ini:
Bunyi bahasa yang arus udaranya keluar melalui mulut disebut bunyi oral (contohnya [p], [g], [f]), bunyi bahasa yang arus udaranya keluar dari hidung disebut bunyi sengau / nasal (contohnya [m], [n], [ñ], [ŋ]). Bunyi bahasa yang arus udaranya sebagian keluar melalui mulut dan sebagian keluar dari hidung disebut bunyi yang disengaukan / dinasalisasi.
-----
Bunyi konsonan dapat diperikan berdasarkan artikulator dan daerah artikulasinya. Penamaan bunyi dilakukan dengan menyebutkan artikulator yang bekerja : labio- (bibir bawah), apiko- (ujung lidah), lamino- (daun lidah), dorso- (belakang lidah), dan radiko- (akar lidah), diikuti oleh daerah artikulasinya : -labial (bibir atas), -dental (gigi atas), -alveolar (gusi), -palatal (langit-langit keras), -velar (langit-langit lunak), -uvular (anak tekak).
---
Bila udara dari paru-paru dihambat secara total, maka bunyi yang dihasilkan dinamakan bunyi hambat (contohnya bunyi [p] dan [b]). Apabila arus udara melewati saluran yang sempit, maka akan terdengar bunyi desis, disebut bunyi frikatif (contohnya bunyi [f]). Apabila ujung lidah bersentuhan dengan gusi dan udara keluar melalui samping lidah, disebut bunyi lateral (contohnya bunyi [l]). Apabila ujung lidah menyentuh tempat yang sama berulang-ulang, disebut bunyi getar (contohnya bunyi [r]).
---Sudah, segitu saja bocoran materi yang harus dihafal dan dipahami oleh mahasiswa PBSI karena aku yakin pikiranmu sudah ruwet membaca yang sedikit itu. Lanjut....
Contohnya, huruf [f] termasuk bunyi labio-dental geseran (frikatif).
5. Disuruh Menulis Ringkasan Buku Bacaan
Mungkin cuma di jurusan PBSI ada dosen yang menyuruh mahasiswanya meringkas seluruh isi buku bacaan. Mending sih kalau meringkasnya dengan diketik. Yang bikin gregetan dan gemes maksimal sama dosennya itu kalau tugas meringkasnya ditulis tangan di buku tulis. Ini fakta. Mungkin hal ini bisa dimasukkan dalam jajaran 100 kejadian unik di dunia, dan kejadian ini menempati urutan lima besar.
Lalu, jika sudah selesai meringkas, disodorkan kepada dosen. Dosen melihat-lihat sebentar (katakanlah 4 sampai 5 detik) lalu ditanda tangani di bagian akhir ringkasan. Kamu membatin, ya ampuuunnnn, aku nulisnya berhari-hari, menghabiskan berlembar-lembar buku tulis, sampai rambutku keriting gini (bukannya kamu udah keriting dari lahir? Oh, iya, lupa), cuma dilihat sekilas dan ditanda tangani gitu tok. Nggak rela aku, Pak. Aku kan sudah berjuang mati-matian buat ngedapatin kamu, masa kamu cuma mengabaikan gitu. #Okey, ini mulai agak lebay.
6. Disuruh Membaca Novel yang Segede Bantal dengan Bahasa Langit
Sastra, sebagai salah satu unsur pembelajaran di jurusan PBSI mendapat porsi yang lumayan (agak) banyak saat kuliah. Dan tugas yang pasti ada ialah membaca kemudian menulis sinopsis dan atau resensi novel. Novel yang harus dibaca bukan novel remaja yang menye-menye itu, tapi biasanya novel tebal dengan bahasa langit, bahasa yang susah dipahami sampai-sampai kening mengerut karena memikirkan makna satu kalimat.
Apatah lagi jika membaca novel angkatan lama (20, 30) yang sebagian kata-katanya sudah jarang digunakan pada masa sekarang. Tambah pusing lagi.
7. Yaelah, Cuma Kurang Koma Aja, Pak
Ya, hanya di jurusan PBSI, masalah titik koma adalah masalah hidup mati, eh, maksudku masalah lulus atau tidak lulus. Saat mengerjakan tugas membuat makalah, lebih-lebih skripsi, mahasiswa PBSI mesti teliti. Makalah atau tugas yang sudah jadi harus diteliti berulang-ulang. Sampai pada tanda baca: koma, titik, tanda seru, tanda tanya, tanda petik; juga penulisan huruf kapital. Jika kamu menulis kata senin dengan huruf s kecil, sudah pasti dicoret sama dosen. Atau kamu menulis kalimat: Meski hujan dia tetap menangis (apa hubungannya, yak). Sudah pasti, Pak Dosen --dengan bolpoin tinta merah-- membubuhkan tanda koma yang besar setelah kata hujan, “Ini harus diberi tanda koma!”
Tak heran jika saat konsultasi dengan dosen pembimbing, hasil skripsi mahasiswa banyak coretannya. Itu pun dosennya baru mengoreksi tata bahasanya, belum mengoreksi isinya.
***
Oke, itu tadi tujuh derita mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebenarnya masih ada derita yang lain, namun karena aku sudah terlanjur memberi judul “7 Derita....”, tentu tidak baik menambahinya.
Meskipun banyak deritanya, mahasiswa jurusan PBSI juga mempunyai banyak bahagianya, lho. Nantikan tulisan selanjutnya: 7 Kesenangan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Sebenarnya mahasiswa PBSI juga memiliki prospek kerja yang bagus, lho. Ada banyak jenis profesi yang bisa diisi oleh lulusan PBSI.
--------------------------------------------------------------------------
***
Sukoharjo, 2 Januari 2016
keren artikelnya.
ReplyDeletesouvenir khas kota kediri
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHalo, kak. Saya juga mahasiswa PBSI.
ReplyDeleteAlhamdulillah saya bisa menikmati belajar Bahasa Indonesia. Itu semua juga saya rasakan kok kak, tapi bukankah lebih baik kita menyimpan duka untuk diri sendiri? Saya jadi kasihan sama adik2 SMA yang akan melanjutkan ke PBSI kalau membaca artikel ini, nanti mereka bisa ragu.
Sangat setuju sekali dengan pendapatnya.
Deleteyapss bener sihh mungkin yg mau ambil PBSI bakal mikir" lagi
DeleteIya bener banget, aku juga jadi down gini :(
DeleteKeren boy
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteambil aja sisi positifnya .kebetulan saya malah mengambil jurusan PBSI di Universitas Negri di jateng taun ini.. tanpa guru bahasa indonesia kita gak akan ngerti EYD haha . bersyukurlah kita belajar teliti dari hal yang kecil. Hal kecil saja teliti apalagi hal yang besar . hidup itu simpel kalo kita merasa susah menjalani kita bakalan susah beneran . hahaha
ReplyDeleteSemangaat yg baru masuk prodi PBSI. Mapel bhs Indo di tingkat SMP & SMA kabarnya dapat tambahan jam pelajaran mulai tahun 2017. Jadi nanti akan lebih banyak dibutuhkan guru bhs Indo, itu peluang.
DeleteSemangaat yg baru masuk prodi PBSI. Mapel bhs Indo di tingkat SMP & SMA kabarnya dapat tambahan jam pelajaran mulai tahun 2017. Jadi nanti akan lebih banyak dibutuhkan guru bhs Indo, itu peluang.
DeleteDan tanpa guru bahasa indonesia kita gak akan bisa cara berbahasa yang baik dan benar,, gak akan tahu dimana titik dan koma juga hihiii.... jdi berbanggalah
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteKak saya masih sma rencananya mau ambil PBSI disana kita bisa nyalurin bakat menulis,baca puisi,atau pidato gak kk ?
ReplyDeleteIya bisa. akan banyak mendapatkan materi kebahasaan dan sastra. ada UKM seni teater. dalam dunia tulis ada LPM atau komunitas menulis. dll.
DeleteIa nggk seburuk itu ko jadi guru PBSI... malahan cuman di artikel ini saja yg menyebutkan bahwa jd guru PBSI banyak sedihnya haha apapun jurusan yg kita ambil yg penting berasal dari hati dan diniatkan suatu saat berguna untuk memintarkan anak murid
ReplyDeleteTerima kasih atas apresiasinya... : )
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteGood, terima kasih atas your artikel... (y)
ReplyDeleteHihi.. setuju dengan artikelnya. apa lagi di bagian Sering diolok-olok. karna orang non bahasa yang mengolok2 ga ngerti "kenapa harus bahasa". padahal bidang apapun pakai bahasa untuk kegiatan apapun.
ReplyDeleteBerpikir = dialog didalam diri = pakai bahasa
Kalau bahasanya salah = berpikirnya salah = intelektualitasnya gagal
iya, setuju banget.
DeleteKak saya juga tertariak mau kuliah satra tapi sedikit ragu karena orang tua tidak setuju kalau saya ambil jurusan itu. Padahal saya suka menulis 😢
ReplyDeleteKuliah sastra bagi sebagian orang memang kurang "menjanjikan". Tappi sebenarnya prospeknya juga bagus, bisa buat pertimbangan ke orang tua: http://www.sukrisnosantoso.com/2016/08/prospek-kerja-mahasiswa-pendidikan.html
DeleteKa, saya mau tanya nih. Kalau ambil jurusan ini, apa harus bisa bahasa Inggris juga?
ReplyDeleteTidak. Biasanya di beberapa kampus, ada mata kuliah Bahasa Inggris yang wajib diambil. Tergantung universitasnya.
DeleteBang, ane pengen masuk PBSI tapi bingung sama lapangan kerjanya rame atau enggak
ReplyDeleteNih ada beberapa prospek kerja lulusan PSI: http://www.sukrisnosantoso.com/2016/08/prospek-kerja-mahasiswa-pendidikan.html
DeleteSoal kerjaan, tergantung masing2 orang sih ya,
Tanpa bahasa indonesia kalian semua tidak ada apa apanya!
ReplyDeleteMahasiswa pendidikan bahasa Jawa pun juga sering ngalamin hal yang sama :D
ReplyDeleteBTW, salam kenal dari lulusan pendidikan bahasa Jawa UNS 2012 :)
salam kenal
DeleteBacanya geligeli nyenengin hehehe..
ReplyDeleteJangan takut ambil jurusan ini, kenali diri kalian suka dalam hal apa, insyaallah untuk prospek tinggal skill individu, memang ada benarnya artikel ini karena saya juga merasakannya hehehe tapi itu hanya untuk pengalaman dan pengetahuan hidup, karena mengambil jurusan sesuai hobi ada kenikmatan sendiri salam kenal Saya jg mahasiswa PBSI + guru Bahasa Indonesia + guru les bahasa inggris 😀😀😀😀
Salam kenal juga,...
Deleteklo mau masuk PBSI tulisan harus bagus tidak?
ReplyDeleteTidak harus.
DeleteKeren artikelnya, anak asuh rusing sy kebanyakan pusing di pel. bhs Indo
ReplyDeleteSukses ..
Terima kasih sudah membaca... Salam sukses...
Deletemas, tau nggak penyebab mahasiswa pend. inggris susah lulus??
ReplyDeletecos adek ku di fkip uns dah 7 tahun nggak lulus.
menurutku sih, tergantung tiap-tiap orangnya. Setahu saja, jurusan Pend Inggris tidak termasuk jurusan yang sulit untuk lulus. Tapi, sekali lagi, tergantung orangnya, mungkin ada satu masalah yang dihadapinya. Bisa masalah pribadi, masalah dengan dosen, atau masalah lainnya.
DeleteWaktu liat artikelnya, aku langsung sedih banget... kak', aku ini mahasiswa baru di jurusan pendidikan bahasa indonesia (baru lulus tahun ini di SBMPTN), boleh gak minta saran atau mungkin pencerahan gitu... soalnya waktu daftar, aku lolosnya di jurusan ini... dan itupun karena kesalahan teknis, (gara" kurang fokus 😂) , waktu daftar di salah satu univ, akunya mau pilih pend. Bhs ingg. Eh malahan jadi kepencet pend. Bhs indo..., Karena saya pikir sudah terlanjur, yaahh~ saya plih untuk jalani jurusan ini, cuman pas liat artikel ini 😢😢😢... haaa~ butuh pendapat nih kak, apa sih yang bisa saya banggakan dari jurusan ini, karena jujur saya lebih menyukai bhs ingg dibanding bhs indo... dan kalo pun saya harus pindah jurusan, itu bakalan jadi resiko (waktu dan uang 😢)... dan gak mungkin lagi buatku untuk tes lokal karena menurutku akan buang" uang juga haaa😧... Dan yang bikin aku lebih galau mama n' papa juga gak stuju aku di jurusan ini, tapi aku coba berpikir positif, kalau semua ini Tuhan pasti punya rencana lain (yang aku butuhkan sekarang bersabar) mohon bantuannya ya kak~... aku lagi dilema nih~ 😳ðŸ˜
ReplyDeleteTulisan di atas bisa dibaca sebagai penambah beban atau sebagai penghibur, tergantung sudut pandang lho. Enjoy banget kok kuliah di PSI itu. Coba baca 2 tulisan ini:
Delete(1) http://www.sukrisnosantoso.com/2016/08/7-kesenangan-menjadi-mahasiswa.html
(2) http://www.sukrisnosantoso.com/2016/08/prospek-kerja-mahasiswa-pendidikan.html
Pliss hapus ini artikel gue baca waktu awal masuk ke PBSI dan sampai sekarang masih nyesek keinget terus(semester 4)
DeleteNgk semua berfikir gitu dan dengan artikel ini akan bnyk yg berfikir demikian. Tanpa sadar kamu membully dirimu sendiri serta merusak nama baik jurusan mu.
Hay kak aku juga maba ums tahun 2017 sama ambil Pendidikan beda jalur hehehe,enaknya ambil pendidikan menurt kakak apa ? Mungkin aja bisa nambah referensi. sukses terus karirnya
ReplyDeleteSalah seorang dosen saya pernah berkata, "Saya mengajar ini hanya hobi saja." Beliau senang mengajar dan mendidik. Aslinya beliau adalah seorang manajer perusahaan besar di Solo.
DeleteEnaknya pendidikan ya itu, bisa menjadi pendidik yang bisa mendidik dan menginspirasi orang lain (murid)
sangat membantu. aku jadi ambil PBSI di Uncen :D
ReplyDeleteSelamat menempuh hidup baru, eh maksudnya selamat belajar di kampus baru.
DeleteJadi ragu ambil pbsi.kasi kebenranya dong kk
ReplyDeleteBaca juga yg ini:
Delete(1) http://www.sukrisnosantoso.com/2016/08/7-kesenangan-menjadi-mahasiswa.html
(2) http://www.sukrisnosantoso.com/2016/08/prospek-kerja-mahasiswa-pendidikan.html
ka mau tanya kalau kita ambil jurusan sastra indonesia apa bisa jadi guru bahasa?
ReplyDeleteuntuk jadi guru, faktsnya pendidikan / FKIP
DeleteYah ga seburuk itu tapi di sisi lain PBSI juga cukup menyenagkan bila kita mempunyai hobi yang bersangkutan dengan jurusan ini seperti hal nya saya ,,, saya di sini menemukan banyak tman yg se hobi di sni dan kita juga bersaing untuk menjadi yg terbaik ,,,
ReplyDeleteMau nanya mendingan PBSI atau Sastra Indonesia ?
ReplyDeletePBSI itu kan pendidikan bahasa sastra indonesia
Deletejangan pernah merasa malu jika diolok" ama temen mu blm tentu mereka bisa berbicara dengan tata pembicaraan yg baik...habis lebaran ini insya allah aku mulai di PBSI
ReplyDeleteMau ngakak boleh kak? V: MasyaAllah cuman kurang koma aja pak :v
ReplyDeleteKak disana belajar apa saja? Terus apakah pasti menampilkan drama?
ReplyDeleteEntah kenapa sehabis baca ini artikel berasa langsung nge-down.
ReplyDeleteEntah kenapa sehabis baca ini artikel berasa langsung nge-down.
ReplyDeletePertamanya down si baca ini. Tapi merasa tertantang untuk ngelakuin tugas yang seabrek itu. Soalnya dari dulu udah suka sama b.indo dan tanda baca. hehe.
ReplyDeletePertamanya down si baca ini. Tapi merasa tertantang untuk ngelakuin tugas yang seabrek itu. Soalnya dari dulu udah suka sama b.indo dan tanda baca. hehe.
ReplyDeletepengin masuk PBSI ,tapi setelah bacanyaa pesimis gini:(
ReplyDeleteKak, bedanya jurusan Pendidikan bahasa dan sastra indonesia daerah, dengan bahasa sastra indonesia saja itu seperti apa?
ReplyDeleteKak, bedanya jurusan Pendidikan bahasa sastra indonesia dan daerah, dengan bahasa dan sastra indonesia saja itu seperti apa?
ReplyDelete