:: PUISI
Duka Seribu Tahun
Syairku adalah huruf-huruf yang mati
Membeku dalam hampa asa yang semu
Kisahku adalah rangkaian kata yang tertunduk lesu
Setelah kau terjang dengan ombak janjimu
Dukaku adalah duka seribu tahun
Ketika kau patahkan ranting pohon
Yang dulu pernah kau tanam
Senyumku adalah senyum pilu
Yang merajut bersama tangis sendu
Jika mentari esok bersinar
Kan hilang jua embun yang menyelimuti hati
Kan sirna jua bau wangi tubuhmu
Kan lenyap jua jejak langkahmu
* 11 September 2012
***
Nyanyian Langit Malam
Sementara itu
Langit sudah bersih dari awan
kemudian muncul bintang-bintang
Dan rembulan
Namun,
Langit tak seindah dulu
Saat kaku ada di sampingku
* 16 Oktober 2012
***
Pohon Kering
Aku memandang pohon kering yang tertiup angin
Lalu satu per satu rantingnya patah
Esok, batang itu juga kan tumbang
Menyisakan akar yang rapuh
Hingga ia terlupakan
* 16 Oktober 2012
***
0 komentar:
Post a Comment