Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Friday, January 8, 2016

Piknik Bareng Ibu

Seorang muridku mengirimi foto diriku saat kegiatan outingclass di Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta. Dalam foto itu aku duduk menyilakan kaki i atas rumput lapangan. Di belakang terlihat sebuah mobil. Dan yang membuat foto itu agak gimana gitu yaitu ekspresi wajahku yang terlihat seperti sedang memikirkan masalah perang nuklir. Ekspresi orang yang lagi mikir dalem.

Aku pun bingung mau memberi caption apa foto itu saat akan kuunggah di Instagram. Karena nggak ada ide untuk menulis caption, alhirnya menulis cerita tentang aktivitasku hari itu.

Begini ceritaku.

***
Tadi malam aku berniat menonton Star Wars. Itu lho film orang main pedang-pedangan di angkasa pakai tongkat tukang parkir.

Niat nonton itu cancelled. Aku berpikir, daripada buat nonton, lebih baik uangnya aku gunakan buat ngajak keponakan jalan-jalan, sama ibu juga. Mumpung keponakan yang SMA dan yang TK lagi libur akhir semester.

Aku sudah sering nonton film, sering pula jalan-jalan sendiri atau sama temen. Tapi, betapa jarangnya aku jalan-jalan bersama ibu. Ya ampun, sudah berapa tahun aku tidak piknik bareng keluarga.

Finally, aku putuskan buat jalan-jalan ke Air Terjun Jumog. Selain lokasinya tak terlalu jauh, tempatnya asyik buat bermain air. Keponakanku yang TK pasti seneng.

Hari ini, setelah paginya berenang di Umbul Ponggok bersama murid-murid kelas IX SMPIT, aku bersama ibu dan keluarga kakakku berangkat ke Air Terjun Jumog. Naik sepeda motor saja, tiga jumlahnya. Nggak jauh, kok. Lagipula, kalau mau pakai mobil, punya siapa.

Aku memboncengkan ibu. Pelan-pelan saja jalannya, 40 - 50 km/jam. Selayaknya orangtua, ibu khawatir kalau naik motor terlalu cepat resikonya kecelakaan.

Di Jumog, yang paling senang tentu saja keponakanku yang TK itu. Ia semangat sekali jalan ke sana kemari. Lalu ia nyemplung, bermain air di kolam dangkal yang dingin airnya. Beberapa lama kemudian badannya menggigil.

Seneng rasanya melihat tingkah bocah lucu itu. Begitu pula ibu, pasti juga senang melihat cucunya wira-wiri dengan wajah dan senyum riang.

Aku belum bisa memberikan banyak kebahagiaan pada ibu. Aku berharap bisa memiliki banyak waktu dengan ibu. Memberi banyak kebahagiaan untuk ibu nantinya.

Aku punya niat mengajak ibu jalan-jalan ke pantai, insya Allah. Biar ibu bisa melihat lautan secara langsung, sedangkan selama ini ibu melihat laut hanya melalui layar televisi.

Dan untuk jalan-jalan ke pantai tentu menggunakan mobil, bukan sepeda motor. Ah, tapi mobilnya siapa. Rezeki Allah yang ngatur, siapa tahu aku bisa membeli mobil. Lalu dengan mobil itu aku akan sering-sering mengajak ibu jalan-jalan.
***

Sukoharjo, 22 Desember 2015

----------------------------------------------------
*Cerita ditulis dan diunggah di Instagram serta Facebook pada tanggal 22 Desember 2015.
*Diunggah di blog pada tanggal 8 Januari 2016.

0 komentar:

Post a Comment