Buku yang aslinya berjudul Al-Muallim Al-Awwal ini ditulis oleh Fu'ad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, seorang pengajar di Riyadh. Buku ini diterjemahkan dan diterbitkan oleh penerbit Darul Haq dan menempati rak best seller karena hampir setiap tahun cetak ulang.
Buku yang tidak terlalu tebal ini --188 halaman-- memuat tiga pokok bahasan. Bab I membahas karakter-karakter yang harus dimiliki oleh seorang pengajar. Di antaranya, ikhlas, jujur, adil, berakhlak mulia, tawadlu, dan sabar.
Bab II memuat pembahasan tugas dan kewajiban seorang pengajar. Di antaranya menanamkan iman, memberikan nasehat, lemah lembut dalam mendidik, serta memberikan penghargaan dan sanksi.
Bab III mengambil porsi paling banyak dalam buku ini. Setengah dari buku ini merupakan pembahasan bab III, yaitu sistem dan metode mengajar yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Terdapat dua puluh pasal dalam bab III. Setiap pasal dibahas secara to the point, tidak bertele-tele. Penulis menjelaskan sistem dan metode yang dimaksud, kemudian memberikan contoh sikap dan perilaku dari Rasulullah Saw, dan diakhiri dengan kesimpulan. Sistematika pembahasan seperti ini memudahkan pembaca dalam memahaminya.
Pada bab III ini saya terkadang tersentak mendapati ilmu dan pemahaman baru dari sebuah hadits yang sebelumnya pernah atau sering saya baca/dengar. Misalnya hadits yang berbunyi, "Perumpamaan mukmin yang membaca Al-Quran seperti buah utrujjah, rasanya enak serta baunya wangi, ...." (dst. hingga akhir hadist).
Dalam hadits tersebut penulis memetik metode pembelajaran dengan membuat permisalan/perumpamaan. Keutamaan mukmin yang membaca Al-Quran adalah sesuatu yang abstrak, yang tidak bisa dibayangkan pikiran. Perumpamaannya berupa buah uttrujjah sebagai buah yang enak adalah sesuatu yang konkret dan bisa diketahu dengan indera.
Dengan pendekatan ini, pemahaman sebuah konsep ternyata bisa lebih mudah dipahami.
Di dalam pembelajaran di kelas, tentu ada konsep dan istilah yang susah dipahami oleh siswa. Jika guru bisa memberikan perumpamaan yang tepat --yang konkret dan kontektual-- tentu kesulitan siswa tersebut bisa teratasi.
Di dalam pembelajaran di kelas, tentu ada konsep dan istilah yang susah dipahami oleh siswa. Jika guru bisa memberikan perumpamaan yang tepat --yang konkret dan kontektual-- tentu kesulitan siswa tersebut bisa teratasi.
Demikian salah satu pembahasan metode pembelajaran yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Masih banyak pembahasan metode lainnya dalam buku ini.
0 komentar:
Post a Comment