Kegiatan Kurma (Kemah/Mukhoyam) tahun 2008 di Sekipan, Tawangmangu |
Bulan Juni ini, usia saya bertambah. Jangan tanya berapa usia saya sekarang. Lihat saja wajah saya kra-kira sesuai dengan usia berapa.
Dengan bertambahnya usia, kita semakin sering membongkar-bongkar kenangan. Melihatnya kembali, mengamati, lalu tersenyum-senyum atas peristiwa masa lalu yang pernah dijalani.
Bulan Juni sebagai penanda ini, saya akan mencoba mengingat-ingat kenangan, mengumpulkan yang telah lama terserak, mengikatnya, dan mengabadikannya dalam tulisan. Agar ia bisa menjadi cermin diri dalam bermuhasabah, menjadi penghibur kala hati susah, menjadi bahan perbincangan saat bersua kawan lama.
Satu kenangan yang erat dengan masa remaja –hingga dewasa—saya ialah adanya FORUM IMTAQ WA ROHMAH.
Forum Imtaq Wa Rohmah –lebih terkenal dengan sebutan IMTAQ—adalah sebuah organisasi para pembina TPQ (Taman Pembina Al-Quran). Awalnya IMTAQ didirikan oleh pembina dari tiga TPQ. Dalam perkembangannya, IMTAQ mencakup TPQ di dua kelurahan –Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Grogol dan Kelurahan Bugel, Kecamatan Polokarto-- yang totalnya tidak kurang dari 20 TPQ.
Saya kira, banyak warga di dua kelurahan itu, hingga kini pun, bakal masih teringat dengan IIMTAQ. Sungguh, sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi yang memiliki motto “Satukan Langkah Eratkan Ukhuwah” ini. Pada “zaman keemasannya”, bahkan IMTAQ mengadakan kegiatan akbar satu bulan sekali.
Pada tahun berapa IMTAQ didirikan tidak ada yang tahu persis. Dari informasi beberapa generasai pertama, IMTAQ mulai berdiri pada masa reformasi. Sampai pada tahun 2014, IMTAQ masih aktif melaksanakan berbagai kegiatan. Para rentang masa yang cukup lama itu, sudah banyak generasi yang silih berganti menjadi motor penggerak kegiatan IMTAQ.
Terkadang, saya berjumpa dengan seseorang. Sesudah berbincang menyangkut soal IMTAQ, tak tahunya orang tersebut dulu juga ikut aktif di IMTAQ. Bisa dikatakan alumni IMTAQ sudah tak terhitung jumlahnya.
Pertama kali ikut IMTAQ, saya tidak terdaftar sebagai anggota, tetapi langsung sebagai pengurus. Ini gara-gara jebakan senior pembina TPQ saya yang langsung mengajak saya dalam acara reorganisasi. Saya lupa, dulu sebagai Ketua Bidang Dakwah dan Tarbiyah atau bidang lainnya. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 2004 atau 2005. Saat itu saya duduk di bangku SMA.
Dalam kepengurusan IMTAQ terdapat bidang Dakwah Tarbiyah –pada kemudian hari dipecah menjadi bidang Dakwah dan bidang Tarbiyah, bidang TPQ, bidang Nisa, dan bidang Ekonomi. Setiap bidang memiliki agenda kegiatannya masing-masing.
Kegiatan utamanya adalah “menghidupkan” dan menyemarakkan kegaitan TPQ di masjid-masjid.
Selain menjabat sebagai ketua bidang Dakwah dan Tarbiyah, saya pernah menjadi ketua Umum, lalu ketua bidang Ekonomi, lalu purna tugas hingga menjadi pembina atau penasehat. Secara umum, para pengurus IMTAQ adalah remaja usia SMA. Sedikit yang mahasiswa, apalagi yang sudah bekerja. Yang sudah dewasa biasanya bertindak sebagai pembina atau penasehat. Motor penggeraknya tetaplah para remaja SMA.
Bagi saya –dan bagi banyak orang lain—IMTAQ telah memberikan banyak hal. Pengalaman, persaudaraan, perjuangan, pengorbanan, kebahagiaan, kedewasaan, keterampilan, bahkan tak sedikit di antara anggota yang berjodoh di pelaminan. Asyik.....
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan di IMTAQ, saya akui, telah membentuk sebagian dari diri saya. Sebagian besar masa remaja saya habiskan di IMTAQ. IMTAQ telah menempa diri saya. Di dalamnya saya belajar berbicara di depan umum, berpendapat dalam forum, mengorganisasi, merencanakan kegiatan, bekerja sama dengan sesama anggota IMTAQ atau dengan organisasi lain, memecahkan masalah, dan lain-lain. Sungguh, IMTAQ telah memberikan banyak hal kepada diri saya.
Bakalan terlalu banyak jika saya membincangkan segala hal tentang IMTAQ. Saya akan menuliskan beberapa kenangan selama aktif di IMTAQ yang sempat saya pungut dari sisa-sisa ingatan saya. Akan saya tuliskan beberapa kegiatan yang di dalamnya terjalin indahnya rasa persaudaraan.
1. KURMA: Kemah Ukhuwah Remaja Masjid
Kurma, awalnya bernama Mukhoyam, sebuah istilah untuk kegiatan berkemah di alam. Kurma sudah dilaksanakan beberapa kali dan di beberapa tempat. Seingat saya, Kurma pernah dilaksanakan di buper Sekipan, Kayu Ijo, Segorogunung, lereng Merbabu, dan yang terakhir di Tlogo Dlingo. Para peserta Kurma rentang usia SMP-SMA, juga mahasiswa. Kegiatan berkemah ala Kurma ini bukan kegaitan hura-hura, tapi banyak tantangan di sana. Oleh sebab itu, Kurma menjadi salah satu kegiatan paling berkesan.
Kurma, awalnya bernama Mukhoyam, sebuah istilah untuk kegiatan berkemah di alam. Kurma sudah dilaksanakan beberapa kali dan di beberapa tempat. Seingat saya, Kurma pernah dilaksanakan di buper Sekipan, Kayu Ijo, Segorogunung, lereng Merbabu, dan yang terakhir di Tlogo Dlingo. Para peserta Kurma rentang usia SMP-SMA, juga mahasiswa. Kegiatan berkemah ala Kurma ini bukan kegaitan hura-hura, tapi banyak tantangan di sana. Oleh sebab itu, Kurma menjadi salah satu kegiatan paling berkesan.
Kegiatan Kurma tahun 2009 di lereng Gunung Merbabu |
2. TKS: Taman Kreasi Santri
Salah satu agenda TPQ ialah Pertemuan Santri, yaitu kegiatan akbar yang diikuti oleh ratusan santri dari berbagai TPQ. Pertemuan Santri dilaksanakan setidaknya setahun 3 kali. Pada masa saya menjadi Ketua Umum, saya mengganti namanya menjadi Taman Kreasi Santri, disingkat TKS. Kegiatan di TKS biasanya ada lomba, ceramah, atau buka puasa bersama.
Salah satu agenda TPQ ialah Pertemuan Santri, yaitu kegiatan akbar yang diikuti oleh ratusan santri dari berbagai TPQ. Pertemuan Santri dilaksanakan setidaknya setahun 3 kali. Pada masa saya menjadi Ketua Umum, saya mengganti namanya menjadi Taman Kreasi Santri, disingkat TKS. Kegiatan di TKS biasanya ada lomba, ceramah, atau buka puasa bersama.
Mengikuti kemah santri di Wonorejo, Polokarto tahun 2009 |
3. TAC: Total Action Camp
Nama TAC juga muncul pada masa saya menjadi Ketua Umum. Sebelumnya sudah ada kegiatan serupa, biasanya kegiatannya dinamakan Training Pembina TPQ, pernah pula bernama Training Menembus Batas. TAC merupakan kegiatan kemah di wilayah kerja IMTAQ –biasanya di SD atau di lapangan dekat SD. Peserta TAC adalah santri yang sudah cukup besar atau pembina TPQ pemula. TAC bisa dikatakan sebagai kegiatan pembibitan pembina TPQ.
Nama TAC juga muncul pada masa saya menjadi Ketua Umum. Sebelumnya sudah ada kegiatan serupa, biasanya kegiatannya dinamakan Training Pembina TPQ, pernah pula bernama Training Menembus Batas. TAC merupakan kegiatan kemah di wilayah kerja IMTAQ –biasanya di SD atau di lapangan dekat SD. Peserta TAC adalah santri yang sudah cukup besar atau pembina TPQ pemula. TAC bisa dikatakan sebagai kegiatan pembibitan pembina TPQ.
Sebagian peserta kegiatan TAC tahun 2010 |
4. Gema Ramadan
Ramadan menjadi salah satu bulan tersibuk bagi IMTAQ. Dalam satu bulan itu, IMTAQ bisa melaksanakan hingga empat atau lebih kegiatan. Di antaranya Pawai Ramadan, TKS, TAC, Buka Puasa Bersama, hingga Takbir Kemenangan. Kegiatan Pawai Ramadan selalu meriah dengan banyaknya para santri yang berkeliling desa menaiki sepeda hiasnya masing-masing. Takbir Kemenangan adalah acara pertemuan santri dan pembina di malam Hari Raya Idul Fitri. Di dalamnya ada acara penyerahan hadiah lomba, pentas, mendongeng, atau lainnya.
Ramadan menjadi salah satu bulan tersibuk bagi IMTAQ. Dalam satu bulan itu, IMTAQ bisa melaksanakan hingga empat atau lebih kegiatan. Di antaranya Pawai Ramadan, TKS, TAC, Buka Puasa Bersama, hingga Takbir Kemenangan. Kegiatan Pawai Ramadan selalu meriah dengan banyaknya para santri yang berkeliling desa menaiki sepeda hiasnya masing-masing. Takbir Kemenangan adalah acara pertemuan santri dan pembina di malam Hari Raya Idul Fitri. Di dalamnya ada acara penyerahan hadiah lomba, pentas, mendongeng, atau lainnya.
Meriahnya kegiatan Pawai Ramadan tahun 2014 |
5. Nisa Kreatif
Untuk kegiatan Nisa saya tidak terlalu tahu detailnya. Tapi, secara umum, pembina putri rutin mengadakan pertemuan dan kegiatan. Bentuk kegiatannya bisa kajian, bedah buku, hasta karya, atau yang lainnya.
Untuk kegiatan Nisa saya tidak terlalu tahu detailnya. Tapi, secara umum, pembina putri rutin mengadakan pertemuan dan kegiatan. Bentuk kegiatannya bisa kajian, bedah buku, hasta karya, atau yang lainnya.
6. Lomba Masak dan Makan-makan
Saat Hari Raya Idul Adha biasanya IMTAQ mengadakan kegaitan lomba masak dan atau makan bersama. Kegiatan ini selalu menyenangkan. Dengan menu utama masakan daging kambing yang diolah menjadi sate atau gulai, acara makan-makan menjadi acara yang santai dan penuh kekelurgaan.
Saat Hari Raya Idul Adha biasanya IMTAQ mengadakan kegaitan lomba masak dan atau makan bersama. Kegiatan ini selalu menyenangkan. Dengan menu utama masakan daging kambing yang diolah menjadi sate atau gulai, acara makan-makan menjadi acara yang santai dan penuh kekelurgaan.
7. Rihlah
Tak afdol kiranya jika suatu organisasi tidak mengadakan rekreasi. IMTAQ sudah mengadakan beberapa Rihlah, sebagian besar untuk para pembina TPQ. Tujuan rihlah di antaranya Tawangmangu, Magelang, dan Yogyakarta.
Tak afdol kiranya jika suatu organisasi tidak mengadakan rekreasi. IMTAQ sudah mengadakan beberapa Rihlah, sebagian besar untuk para pembina TPQ. Tujuan rihlah di antaranya Tawangmangu, Magelang, dan Yogyakarta.
Selain kegiatan-kegiatan di atas, masih ada beberapa kegiatan lain. Insyaallah akan saya tuliskan sepengingatan saya.
0 komentar:
Post a Comment