Catatan Kecil

Catatan pengalaman pribadi. Ditulis sebagai sebuah hiburan dan sebagai sebuah kenangan.

Cerita Pendek

Cerita pendek yang ditulis sebagai pengungkapan perasaan, pikiran, dan pandangan.

Puisi

Ekspresi diri saat bahagia, suka, riang, ataupun saat sedih, duka, galau, nestapa.

Faksimili

Kisah fiksi dan/atau fakta singkat yang bisa menjadi sebuah hiburan atau renungan.

Jelajah

Catatan perjalanan, menjelajah gunung, bukit, sungai, pantai, telaga.

Sunday, June 5, 2016

Seni Menulis Indah: Bersama Komunitas Suryakarya

Vespa tua di tengah ruangan yang takluput dari handletter
Seni.
Keindahan. Ketakjuban.
Ia menyegarkan pikiran, menyenangkan hati, dan melapangkan jiwa.

Tidak menjadi bagian dari pelaku seni, bukan menjadi halangan bagiku untuk menghadiri pameran karya seni. Sekadar "cuci mata", mencari sedikit kesenangan setelah dihajar aktivitas pekerjaan rutin setiap hari.

Di sinilah aku menghentikan langkah kaki. Di Balai Soedjatmoko, Solo sedang berlangsung Pameran Kaligrafi dan Hand Letter bertajuk " Pitutur Becik" bersama komunitas Surakarya.

Puluhan hasil goresan tinta dan kuas terjejak apik pada selembar kanvas yang kemudian dibingkai kayu --yang memberikan kesan klasik-- dipajang berderet di dinding.

Sesuai dengan temanya, karya dua dimensi ini berisi kata-kata apik yang memberi inspirasi dan motivasi yang telah dilahirkan dari tangan-tangan yang berbakat.

Sebuah Vespa tua yang berdiri tenang di tengah ruangan mau takmau segera menjadi sorotan. Sekujur body uzurnya dipenuhi tulisan-tulisan dengan bentuk dan gaya yang indah.

Di sebelah dalam, berkumpul belasan orang yang sedang sibuk menarikan pena di tangannya pada selembar kertas. Bersama seorang tentor --yang merupakan salah satu anggota Surakarya--, mereka berlatih "menulis indah".

Di ruang timur, sekelompok muda mudi --yang kemudian aku ketahui bahwa mereka juga anggota Surakarya-- sedang berbincang ringan. Tak jauh dari mereka, terpajang beberapa kaos bersablon kata-kata dengan gaya hand letter.

Melewati bangku jaga, seseorang menyapaku. Kuulurkan tangan untuk berjabat kepada anggota Surakarya itu.
"Saya Tio," katanya setelah aku memperkenalkan diri.

Lalu, aku melempar tanya-tanya seputar Surakarya. Surakarya belumlah berusia lama. Ia baru satu tahun berdiri. Pameran ini merupakan pameran pertama yang dilakukannya.

Setiap seminggu sekali, komunitas yang beranggotakan sekitar lima puluh orang ini berkumpul di Playground, sebelah barat Kotabarat.

"Besok ada workshop Watercolor," kata Tio. "Tentornya langsung dari orang yang membuat beberapa karya yang dipajang ini."

"Oh," sahutku seraya mengangguk.
"Besok tentornya itu, wanita yang duduk itu," kata Tio sambil menunjuk pada seorang wanita yang duduk memunggungi kami di ruangan timur.

Lalu Tio menunjukkan beberapa hasil karya watercolor.
"Yang ini sudah terjual," kata Tio sembari menunjukkan sebuah lukisan watercolor yang menampilkan seorang wanita debgan headset di kepalanya.

"Semua yang dipajang ini dijual?" tanyaku.
"Tergantung orang yang membuatnya," jawabnya, "apakah mau dijual atau tidak."

Karena sudah merasa cukup dengan keterangannya, aku pun pamit dengan sebelumnya mengisi buku tamu.

Kreatif.
Hasil karya seni yang bagus. Aku selalu salut kepada para pemuda yang bisa mengekspresikan diri ke dalam hal-hal yang positif.










0 komentar:

Post a Comment